TV Series Review: Start-Up - Part 2

“I'll try to get on Steve Jobs or Mark Zuckerberg's level so you won't dare to outdo me.”

Menjadi Korea's Steve Jobs merupakan mimpi seorang wanita muda yang sedang mencoba mencari jalan untuk memulai usahanya, keterbatasan finansial membuat start-up menjadi solusi paling menarik baginya. Sedangkan di tempat lain seorang pria pintar sedang merintis teknologi AI yang sedang ia bangun bersama temannya, namun mereka kesulitan menciptakan produk yang sempurna karena tidak punya sokongan dana yang kuat. Impian mereka menemukan titik terang ketika bertemu dua sosok yang telah sukses di bidang investasi dan juga start-up, walau sejarah di masa lalu mereka juga ikut muncul dan menjadi rintangan.  


TV Series Review: The Penthouse: War in Life - Part 1

“You can sing over my dead body. Not until then.”

Seorang wanita terjatuh dari lantai 100 sebuah gedung pencakar langit di kota Seoul, gedung yang merupakan sebuah penthouse di mana di dalamnya terbagi dua kelas, yaitu low zone dan juga high zone. Seolah menjadi lambang sebagai puncak dari kesuksesan di high society tidak heran banyak orang berlomba-lomba agar bisa menjadi “Ratu” penghuni lantai 100, mendapatkan kesuksesan sebagai pembuktian diri meskipun menggunakan cara yang kotor dan keji.   


FYI: Most Popular Korean Dramas - 4th Week of October


TV Series Review: More Than Friends - Part 2


“If you want to protect something, it means that's how much you love it.”

Seorang wanita ditolak dua kali oleh seorang pria. Ia menolak menghindar dari perasaan sukanya dan sebatas memuja pria tersebut namun sayangnya yang ia dapat fakta bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Kini wanita tersebut merasa sulit untuk menjalin hubungan asmara, merasakan emosi yang dimiliki cinta sehingga bersikap dingin kepada para pria. Termasuk dengan para mantan kekasih yang ia lepas dengan santai. Wanita itu percaya bahwa ini merupakan sebuah kutukan bagi dirinya, tidak heran ia merasa ragu ketika kembali dipertemukan dengan masa lalunya, bertemu kembali dengan pria yang dahulu telah dua kali menolak cintanya. 


TV Series Review: Tale of the Nine Tailed - Part 2


"Will you live with me or go to the Underworld?"

Seorang pria masih setia menunggu mantan kekasihnya yang telah meninggal dunia. Ia percaya bahwa mantan kekasihnya tersebut akan bereinkarnasi sehingga ia terus bertahan hidup selama lebih dari seribu tahun sembari mencari wanita dengan paras menyerupai sang mantan kekasih yang juga membawa manik rubah yang dahulu telah ia “titipkan”. Pencarian pria tersebut seperti akan membuahkan hasil ketika bertemu dengan seorang produser acara televisi, tapi celakanya acara yang dipimpin oleh wanita tersebut berfokus pada pencarian makhluk mistis, termasuk kaum dari pria tersebut yang merupakan rubah ekor sembilan.


TV Series Review: The Spies Who Loved Me - Part 1


“That man standing outside is my second husband.”

Kehidupan pernikahan wanita muda yang berprofesi sebagai wedding dress designer ternyata tidak seindah gaun-gaun pernikahan yang ia rancang untuk para kliennya. Ia pernah menikah dengan seorang pria yang mengaku berprofesi sebagai travel writer namun kandas karena perselingkuhan. Kini wanita tersebut telah menikah kembali, suaminya kini sangat menyayangi dirinya, tidak seperti mantan suaminya itu. Tapi nasib berkata lain, wanita itu bertemu kembali dengan mantan suaminya, sosok yang sebenarnya adalah seorang Interpol agent, sama seperti profesi suami wanita tersebut yang ternyata merupakan seorang industrial spy

TV Series Review: Record of Youth - Part 7


“You're proof that luck finds those that are selfless.”

Wajahnya memang tampan tapi seorang pria yang berprofesi sebagai model terus menerus bertemu kegagalan dalam audisi yang ia jalani untuk menjadi sebagai seorang aktor, mimpi terbesar miliknya yang kini berada di ambang batas. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai make-up artist, dan mereka menjalin hubungan pertemanan sembari bersama-sama mengejar mimpi mereka masing-masing di bidang modelling. Wanita tersebut sangat terkejut karena kini ia berteman dengan si pria, sosok yang sebelumnya hanya dapat "menemani" dirinya dengan sebatas menjadi wallpaper di handphonenya.

Movie Review: Over the Moon (2020)


“Cherish life and everything you love.”

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan salah satu pola yang digunakan oleh film-film animasi, yaitu di samping tampil dengan menyajikan visual cantik yang dipenuhi berbagai warna-warni menarik mereka juga mencoba melakukan tackle dengan menggunakan isu kesedihan yang dialami oleh karakter di dalam cerita. Karakter utama yang mayoritas merupakan anak-anak harus kehilangan orangtua atau mungkin sosok yang sangat ia cintai, lalu kemudian mencoba melawan rasa sedih dan berusaha “menemukan” kembali bahagia. Terasa familiar? Ya, tapi tidak masalah jika mampu dikemas dengan baik, seperti yang dilakukan oleh film ini. ‘Over the Moon’ : a dashingly cute, catchy, and confident animation.


Movie Review: Judy & Punch (2019)


“He won't be winning anymore because I'm going to kill him.”

Manusia tidak diciptakan untuk selalu hidup dengan rasa bahagia, ada perasaan lain yang juga eksis di sampingnya dan untuk mengatur semua itu kita dibekali dengan kemampuan mengelola impuls, emosi, dan perilaku yang disebut dengan self-control. Karena potensi hadirnya godaan serta dorongan hati yang dapat membawa manusia ke dalam masalah selalu ada dan di sana fungsi eksekutif tadi bekerja sebagai pengatur. Tampak berat? Tidak, justru pendekatan yang digunakan film ini terasa ringan, berawal dari pertunjukkan boneka hingga bertemu dengan tragedi ada amarah dan tawa di sana, semua dikemas simple dan tajam. ‘Judy & Punch’ : an effective punchy and smashy tragedy.


Movie Review: Blackbird (2019)

“You're here now, but tomorrow, you'll be dead. And we know.”

Mungkin akan terkesan aneh tapi di dunia ini eksis konsep yang mendasari bahwa manusia berhak mengakhiri hidupnya dengan menjalani eutanasia secara sukarela. Namanya hak untuk mati. Jika dipikir secara logika pasti akan terkesan aneh tapi jika ditelisik lebih jauh maka akan muncul perdebatan yang menarik. Hak tersebut tadi legal di beberapa negara seperti Australia, Belgia, Belanda, dan Kanada. Film ini mencoba menggunakan konsep tersebut sebagai kerangka utama cerita bagi berbagai isu dan pesan yang lebih luas dari sekedar praktik pencabutan nyawa manusia. ‘Blackbird’ : a quite meaningful and comprehensible drama.


TV Series Review: Start-Up - Part 1


“Pursuing profits in the early stage of a business is like drinking  seawater.”

Menjadi Korea's Steve Jobs merupakan mimpi seorang wanita muda yang sedang mencoba mencari jalan untuk memulai usahanya, keterbatasan finansial membuat start-up menjadi solusi paling menarik baginya. Sedangkan di tempat lain seorang pria pintar sedang merintis teknologi AI yang sedang ia bangun bersama temannya, namun mereka kesulitan menciptakan produk yang sempurna karena tidak punya sokongan dana yang kuat. Impian mereka menemukan titik terang ketika bertemu dua sosok yang telah sukses di bidang investasi dan juga start-up, walau sejarah di masa lalu mereka juga ikut muncul dan menjadi rintangan.  


TV Series Review: Alice - Part 4


“They call them parallel universes. A world in another dimension where another version of me exists.”

Seorang wanita meninggalkan tahun 2050 dan menuju tahun 1992 untuk mencari sebuah buku yang dapat mengancam eksistensi time travelling. Tapi ia memutuskan untuk tidak kembali dan kemudian melahirkan seorang anak laki-laki. Keputusan itu membuatnya harus terpisah dengan sang anak, sosok yang kemudian ketika telah dewasa memutuskan untuk menjadi seorang Polisi untuk menemukan jawaban atas kematian sang Ibu. Menariknya dalam proses pencarian tersebut sang anak justru bertemu sosok wanita lain yang sangat mirip dengan Ibunya.

Movie Review: Deliver Us from Evil (2020)

“You’ll die in my hands if you keep chasing me.”

Ketika berbicara tentang dunia kriminal berisikan penjahat dalam wujud gangster maka kesan kejam dan mengerikan menjadi dua hal yang terpatri di pikiran kita sebagai penonton. Darah di mana-mana, tembakan peluru hingga sayatan pisau dan juga pedang yang seolah tanpa pandang bulu melibas mangsa yang telah diincar. Menggunakan konsep hukum pembalasan an eye for an eye and a tooth for a tooth film ini mencoba mengulik kehidupan dunia hitam para pemain di dunia kriminal itu namun tentu saja dengan sentuhan a la film-film Korea Selatan, yaitu bersama dengan permainan emosi di dalamnya. ‘Deliver Us from Evil’ : a hollow sorrow with a lot of blow.


TV Series Review: My Dangerous Wife - Part 2



“My tears were to mourn my death. Now, it's my husband's turn to cry."

You don't know what you've got 'til it's gone. Seorang pria yang sudah merasa tidak nyaman dalam menjalani hubungan pernikahannya mencoba menyusun rencana keji bersama dengan selingkuhannya. Mereka ingin mendapatkan uang tapi dengan cara membunuh istri dari pria tersebut. Celakanya ketika rencana itu hendak dieksekusi istri dari pria tersebut tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan menciptakan kehebohan di seluruh penjuru kota. Tapi kejutan lain menghampiri pria tersebut karena kini ia juga menjadi sorotan, ia dicurigai menjadi dalang di balik menghilangnya sang istri.


TV Series Review: Record of Youth - Part 6


“When I grow up, I'll earn a lot of money, so Mother can live comfortably.”

Wajahnya memang tampan tapi seorang pria yang berprofesi sebagai model terus menerus bertemu kegagalan dalam audisi yang ia jalani untuk menjadi sebagai seorang aktor, mimpi terbesar miliknya yang kini berada di ambang batas. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai make-up artist, dan mereka menjalin hubungan pertemanan sembari bersama-sama mengejar mimpi mereka masing-masing di bidang modelling. Wanita tersebut sangat terkejut karena kini ia berteman dengan si pria, sosok yang sebelumnya hanya dapat "menemani" dirinya dengan sebatas menjadi wallpaper di handphonenya.

Movie Review: #Alive (2020)

"You must survive. You must survive!"

Ketika penyebaran virus Covid-19 sedang merajalela kamu diminta untuk tetap di rumah saja dan tentu ada sesuatu di dalam hidupmu yang terasa hilang, dan tidak semua orang mampu menangani hal tersebut. Tidak hanya tentang makanan saja, rasa bosan perlahan mungkin mulai timbul sedangkan jika tidak dijaga dengan baik kesehatan fisik dan juga mental juga bisa menjadi semakin buruk. Tekanan dan gejolak fisik dan psikis semacam itu yang coba diceritakan oleh film ini namun tidak menggunakan Covid-19 melainkan sesuatu yang mungkin jauh lebih menyeramkan, yaitu wabah zombie yang menyebar dengan cepat. ‘#Alive’ : a basic Korean zombie flick.


Movie Review: Enola Holmes (2020)


“My life is my own. And the future is up to us.”

Enola ini siapanya Sherlock Holmes? Di film ini sosok Enola diceritakan sebagai adik perempuan dari Mycroft Holmes dan tentu saja detektif terkenal, Sherlock Holmes. Apakah akan sama seperti apa yang dilakukan oleh kakak laki-lakinya tersebut? Ya, secara garis besar memang seperti itu, penonton dibawa untuk masuk ke dalam petualangan hidup Enola yang dihadapkan pada sebuah misteri, namun menariknya alih-alih terlalu menaruh fokus pada misteri spotlight ternyata juga diarahkan pada satu hal yang menarik lainnya, yaitu sebuah kisah coming-of-age yang mengusung isu tentang women empowerment dengan cara yang ringan & riang. 'Enola Holmes' : a cheerful and catchy (and a bit lazy) journey about Sherlock Holmes's charming sister.


Movie Review: Peninsula (2020)


“We need to get out of here. Forget about the zombies!”

Wabah zombie tiba-tiba meledak ketika kamu sedang berada di dalam perjalanan keluar kota menggunakan kereta, terkurung di sana sembari berpacu dengan waktu karena dipaksa mempertahankan hidupmu dari kejaran para zombie yang bergerak liar dan brutal. Sebagai premis saja itu sudah terasa menarik sehingga tidak heran jika empat tahun lalu Train to Busan berhasil membuat banyak penonton terkesima dengan thrill yang ia sajikan sebagai sebuah action horror. Film ini bercerita tentang apa yang terjadi pasca zombie apocalypse empat tahun lalu itu, masih tampil sebagai action horror namun dengan pendekatan yang berbeda. Train to Busan 2? ‘Peninsula (Bando)’ : a dynamic but too generic action horror.


Movie Review: Innocent Witness (2019)


“I just want you to love yourself. Because only then you can love others."


Film ini berhasil mengulik satu hal yang mungkin selama ini juga menjadi pertanyaan di dalam benak banyak orang, yaitu apakah semua Pengacara benar-benar bekerja untuk menegakkan keadilan? Karena seperti bagian di dalam persidangan selalu ada dua sisi yang bertarung di sana, yaitu pihak penuntut dan pihak tertuntut, sedangkan masing-masing sisi tersebut juga tidak sepenuhnya bersih. Dengan menggunakan pendekatan yang akan membawa kamu kembali merasakan hangat dan lembutnya film-film Korea Selatan, film ini mencoba bercerita tentang pertentangan yang terjadi di antara menjadi manusia “hukum” versus menjadi manusia yang punya hati nurani. Miracle in Cell No. 7? ‘Innocent Witness (Jeungin)’: a subtle examination about how beautiful every human created.


TV Series Review: Lies of Lies - Part 3


“If you ever mess with her again, I'll kill both you and myself.”

Seorang wanita divonis sebagai pembunuh suaminya, dan dalam kondisi hamil harus menjalani hukuman penjara selama sepuluh tahun. Ketika bebas wanita itu mencoba untuk membalaskan dendamnya, salah satunya kepada keluarga mantan suaminya yang sangat kaya. Ia juga berusaha untuk mendapatkan kembali anak perempuannya yang kini diadopsi oleh seorang reporter. Sang wanita menyusun rencana untuk meraih apa yang ia inginkan tersebut, yaitu berpura-pura jatuh cinta dengan sang reporter agar dapat menjadi Ibu tiri bagi anak kandungnya sendiri.


TV Series Review: Tale of the Nine Tailed - Part 1


“Are you still waiting for your dead girlfriend?

Seorang pria masih setia menunggu mantan kekasihnya yang telah meninggal dunia. Ia percaya bahwa mantan kekasihnya tersebut akan bereinkarnasi sehingga ia terus bertahan hidup selama lebih dari seribu tahun sembari mencari wanita dengan paras menyerupai sang mantan kekasih yang juga membawa manik rubah yang dahulu telah ia “titipkan”. Pencarian pria tersebut seperti akan membuahkan hasil ketika bertemu dengan seorang produser acara televisi, tapi celakanya acara yang dipimpin oleh wanita tersebut berfokus pada pencarian makhluk mistis, termasuk kaum dari pria tersebut yang merupakan rubah ekor sembilan.


TV Series Review: Record of Youth - Part 5


“With success comes anxiety. And sometimes, what success brings can be more valuable.”

Wajahnya memang tampan tapi seorang pria yang berprofesi sebagai model terus menerus bertemu kegagalan dalam audisi yang ia jalani untuk menjadi sebagai seorang aktor, mimpi terbesar miliknya yang kini berada di ambang batas. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai make-up artist, dan mereka menjalin hubungan pertemanan sembari bersama-sama mengejar mimpi mereka masing-masing di bidang modelling. Wanita tersebut sangat terkejut karena kini ia berteman dengan si pria, sosok yang sebelumnya hanya dapat "menemani" dirinya dengan sebatas menjadi wallpaper di handphonenya.

TV Series Review: My Dangerous Wife - Part 1



"I want to kill my wife."

You don't know what you've got 'til it's gone. Seorang pria yang sudah merasa tidak nyaman dalam menjalani hubungan pernikahannya mencoba menyusun rencana keji bersama dengan selingkuhannya. Mereka ingin mendapatkan uang tapi dengan cara membunuh istri dari pria tersebut. Celakanya ketika rencana itu hendak dieksekusi istri dari pria tersebut tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan menciptakan kehebohan di seluruh penjuru kota. Tapi kejutan lain menghampiri pria tersebut karena kini ia juga menjadi sorotan, ia dicurigai menjadi dalang di balik menghilangnya sang istri.


Movie Review: Happy Old Year (2019)


Some things won't go away just because you pretend to forget all about it. It has to come from both sides for it to be over.”

Jika kamu pernah berpindah tempat tinggal maka kamu akan mencoba memilah mana saja barang yang akan kamu bawa ke tempat yang baru. Dan itu adalah pekerjaan yang tidak mudah, karena tidak perduli seberapa biasa dan monotonnya hidupmu selalu ada "kenangan" yang tercipta setiap kali kamu mulai membuka mata di pagi hari. Dan hal tersebut juga hadir dalam bentuk fisik, dalam bentuk barang yang pernah berhasil memberimu perasaan senang dan bahagia ketika melihatnya, menggenggamnya, dan memeluknya. Film ini mencoba bercerita tentang itu, tentang betapa sulitnya untuk, sederhananya, merelakan pergi yang kamu pernah sayangi. ‘Happy Old Year’ : a good essay on growing up and letting go.


Movie Review: Around the Sun (2019)


“Love is a strange thing, it escapes every corrective, and no system of understanding can reduce it.”


Imajinasi merupakan sebuah ciptaan Sang Pencipta yang sangat menarik menurut saya, di mana manusia dibekali dengan daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan sebuah gambaran kejadian, baik itu berdasarkan sebuah peristiwa atau pengalaman maupun dalam bentuk sebuah khayalan di mana fantasi bermain di dalamnya. Film ini menggunakan itu sebagai bahan utama ia bercerita namun yang menarik adalah ia mencoba menjadi sebuah romance tanpa ada drama yang terasa mencolok di dalamnya. Bagaimana bisa? Before Sunrise? ‘Around the Sun’ : cute, but cryptic.


Movie Review: Yes, God, Yes (2019)


“I thought I was gonna go to hell, for rewinding Titanic back to the sex scene three times.”

Bukankah manusia diperintahkan untuk beranak cucu? Lalu mengapa seks menjadi sesuatu yang tabu? Ya, tabu dan dosa jika kamu melakukan hubungan intim tersebut dengan orang yang bukan merupakan pasanganmu. “Any sex outside of one man, one woman, one marriage is against God's plan”, begitu bunyi satu baris kalimat di film ini yang juga menandakan bahwa masturbasi masuk ke dalam kategori tindakan tabu dan dapat mengakibatkan dosa. Tapi bukankah dari sisi medis masturbasi baik untuk kesehatan, dapat mengurangi stress misal? Ini yang terjadi ketika agama bertemu dengan hal-hal duniawi, sesuatu yang coba di tackle oleh film ini namun dalam cakupan yang lebih luas. ‘Yes, God, Yes’: a simple and juicy dramedy about being a human.


TV Series Review: Record of Youth - Part 4


“The more you love someone, the more responsible you become.”

Wajahnya memang tampan tapi seorang pria yang berprofesi sebagai model terus menerus bertemu kegagalan dalam audisi yang ia jalani untuk menjadi sebagai seorang aktor, mimpi terbesar miliknya yang kini berada di ambang batas. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai make-up artist, dan mereka menjalin hubungan pertemanan sembari bersama-sama mengejar mimpi mereka masing-masing di bidang modelling. Wanita tersebut sangat terkejut karena kini ia berteman dengan si pria, sosok yang sebelumnya hanya dapat "menemani" dirinya dengan sebatas menjadi wallpaper di handphonenya.

TV Series Review: Lies of Lies - Part 2


“This is why they say, "the apple doesn't fall far from the tree.”


Seorang wanita divonis sebagai pembunuh suaminya, dan dalam kondisi hamil harus menjalani hukuman penjara selama sepuluh tahun. Ketika bebas wanita itu mencoba untuk membalaskan dendamnya, salah satunya kepada keluarga mantan suaminya yang sangat kaya. Ia juga berusaha untuk mendapatkan kembali anak perempuannya yang kini diadopsi oleh seorang reporter. Sang wanita menyusun rencana untuk meraih apa yang ia inginkan tersebut, yaitu berpura-pura jatuh cinta dengan sang reporter agar dapat menjadi Ibu tiri bagi anak kandungnya sendiri.