30 January 2017

Review: The Founder (2017)


"McDonald’s can be the new American church"

Dalam the list yang dirilis oleh Forbes selain Apple, Google, Coca-Cola, dan Facebook, terdapat nama McDonald's di bagian sepuluh teratas terkait status "The World's Most Valuable Brands". Tidak heran memang, restoran cepat saji yang akrab dengan singkatan McD itu seolah telah menjadi bagian dari budaya di bidang makanan. Proses berdirinya McD coba diceritakan oleh film ini, The Founder, ditangani oleh John Lee Hancock (The Blind Side, Snow White and the Huntsman) coba menunjukkan sisi kompleks dan kontroversial yang terdapat dari kisah sukses yang “didirikan” oleh Ray Kroc itu. It’s extra crispy good biography drama.

Ray Kroc (Michael Keaton) merupakan seorang salesman yang mencoba menjual berbagai hal yang dapat dijual. Suatu ketika di saat sedang menjual milkshake makers ia bertemu dengan McDonald's, sebuah restoran di California. Dimiliki oleh Richard McDonald (Nick Offerman) dan juga Maurice McDonald (John Carroll Lynch) restoran tersebut menawarkan menu burger dan fries yang cepat saji. Kroc tertarik untuk “menjual” konsep McDonald tersebut keseluruh negeri namun sayangnya terdapat sebuah penghalang di antara dirinya dan juga McDonald brothers. Kroc adalah seorang believer yang ambisius sementara Dick dan Mac ingin menjaga agar usaha mereka tetap kecil dan mudah untuk dikelola.  


Ketika ‘The Founder’ memperkenalkan dirinya ke publik kala itu salah satu hal yang terlintas di pikiran adalah bagaimana pendekatan yang akan diterapkan pada kisah yang tentu saja akan mencoba mengulas proses berdirinya McD, hal yang paling potensial. Script yang ditulis oleh Robert D. Siegel berhasil membawa menciptakan sebuah arena di mana penonton berkenalan dengan tokoh-tokoh penting di balik McD, kamu dibuat merasa tertarik pada berbagai pertanyaan seperti siapa dan bagaimana semenjak berkenalan dengan Kroc, tokoh utama kita di sini. Script dari Siegel tersebut berhasil dieksekusi dengan baik oleh John Lee Hancock, pendekatan yang ia terapkan ketika menggabungkan light dan dark dari kisah yang tersimpan di dalam history McD tersebut terasa padat,  dari ambisi hingga kemudian masuk ke dalam “pembongkaran” sebuah bisnis.  


Salah satu hal yang menarik dari ‘The Founder’ adalah kita bertemu dengan proses yang dirangkai atau disusun dengan baik oleh Hancock tapi di sisi lain penonton juga bertemu dengan berbagai isu yang dikemas secara implisit namun tajam dan tepat sasaran. Konflik di antara Ray Kroc dan McDonald brothers memiliki berbagai warna yang menarik dengan mayoritas bertumpu tentu saja pada bisnis. Terdapat semacam komentar dari ‘The Founder’ terhadap sistem yang semakin mudah kita temukan di dunia bisnis sekarang ini, dari heroes hingga losers, dari ambisi hingga family. Mereka ditampilkan secara seimbang oleh Hancock sehingga momen lucu dan momen yang lebih serius berhasil berpadu dengan baik. Apa yang Ray Kroc lakukan terhadap McD terasa memikat namun di sisi lain ia juga meninggalkan sesuatu yang mengerikan dari aksinya tersebut. 


Sama seperti image "good but unhealthy" yang dimiliki oleh restoran cepat saji seperti McD apa yang Ray Kroc lakukan juga demikian dengan pusat utama tentu saja pada uang. Kroc punya sesuatu yang “besar” di dalam pikirannya namun di sisi lain usahanya tersebut juga menjadi penggambaran dari sebuah sistem dan mental kapitalis, menaikkan supply untuk menaikkan permintaan, buka cabang di lokasi lain maka keuntungan akan bertambah besar. Social criticism itu yang dikemas dengan baik oleh Hancock di sini dengan cara yang sharp namun tanpa lupa untuk mengkombinasikannya dengan humor yang oke. Itu yang membuat aksi Kroc tampak menarik untuk diikuti karena dua sisi hitam dan putih terasa seimbang, kita tertarik pada ambisinya namun di sisi lain eksis rasa uncomfortable dengan aksi “menghancurkan” yang ia lakukan. 


Beberapa hal yang terasa kurang begitu kuat dari ‘The Founder’ terletak pada transisi antara pesona Ray Kroc di awal hingga ketika ia telah bermain di McD, awalnya simpatik untuk kemudian menjadi pria penuh ambisi. Sama halnya dengan pendamping dari proses Ray Kroc membangun ambisinya, semua terkesan mudah sehingga terasa tidak terlalu “menggigit” dengan kuat, hal yang juga diakibatkan karena terdapat sedikit upaya untuk tidak melakukan “judging” terhadap aksi Ray Kroc di sini. Minus kecil memang dan tidak sampai sangat mencuri perhatian seperti performa akting dari Michael Keaton sebagai Ray Kroc. Karismatik dan ambisius Keaton berhasil menampilkan Ray Kroc dengan baik dan terkontrol, dari cara ia bermain dengan humor hingga ketika madness mulai tiba. Pemeran pendamping juga sama baiknya terutama pada John Carroll Lynch dan Nick Offerman yang sukses menjadi inti dari emosi yang dimiliki oleh cerita. 


Kisahnya memang tentang sejarah berdirinya sebuah restoran cepat saji bernama McD namun ‘The Founder’ merupakan sebuah biopic yang lebih dari itu, ia bercerita tentang American Dream dalam sebuah character study dengan perpaduan drama dan komedi. Semangat dan keinginan begitu dominan di ‘The Founder’, something yang digunakan dengan baik oleh Hancock dalam pace dan juga energi yang oke. Harta dan tahta, power dan profit,The Founder’ merupakan kisah tentang making money yang tidak hanya terasa entertaining namun juga fascinating and frightening secara bersamaan. I'm Lovin' It. Segmented. 












0 komentar :

Post a Comment