29 January 2017

Movie Review: Patriots Day [2016]


"It’s terrorism."

Dengan mengesampingkan ‘Battleship’ maka tiga dari empat film terakhir di mana Peter Berg menjadi sutradara merupakan sajian action dengan suspense yang oke, dari yang dikombinasi bersama komedi di ‘Hancock’, war di ‘Lone Survivor, hingga sebuah bencana di ‘Deepwater Horizon’. Di film terbarunya ini, Patriots Day, Peter Berg kembali membuktikan kepiawaiannya dalam bermain dengan kekuatan yang dimiliki oleh suspense tadi, membawa sebuah kisah nyata tentang tragedy bom di kala pagelaran Boston Marathon untuk menyajikan sebuah kisah tentang human spirit yang terasa gripping and compelling.

Pada tanggal 15 April 2013 Sergeant Tommy Saunders (Mark Wahlberg) ditugaskan untuk melakukan patroli di daerah sekitar garis finish dari acara maratahon di kota Boston. Perasaan tidak senang pada tugas yang ia terima itu ternyata merupakan pertanda awal dari sebuah “bencana” yang menarik Saunders masuk ke dalamnya. Ketika massa sedang berkumpul tiba-tiba sebuah ledakan muncul, aksi yang kemudian dinyatakan oleh FBI special agent Rick DesLauriers (Kevin Bacon) sebagai aksi terorisme. Berkat bantuan CCTV dua sosok yang dicurigai merupakan pelaku berhasil diidentifikasi, dan dari proses pemburuan dilakukan.  


Apa yang Peter Berg lakukan di sini terasa serupa namun tak sama dengan apa yang Paul Greengrass lakukan di ‘United 93’ dalam konteks thrill. Patriots Day merupakan sebuah reenactment tapi yang menarik di sini adalah kita tidak hanya dibawa untuk fokus pada peristiwa utama itu saja namun bagaimana dampak yang peristiwa tersebut hasilkan. Peter Berg berhasil get it right di sini, script yang ia tulis bersama Matt Cook dan juga Joshua Zetumer itu memang mengandalkan proses prosedurial sebagai jalan utamanya tapi di sisi lain terdapat thrill yang terasa konsisten kualitasnya dan juga emosi yang menjadi pelengkap manis di sampingnya. Cara Berg menggabungkan real story dan fiksi terasa oke, menggunakan permainan point of view dari penonton untuk menghantarkan sebuah kisah tentang human spirit di dalam cerita. 


Sama seperti apa yang ia lakukan di ‘Deepwater Horizon’ kesuksesan terbesar yang Peter Berg lakukan di sini adalah kemampuannya dalam menciptakan kesan harrowing yang kemudian kualitasnya terjaga dengan baik hingga akhir. Ketika menggambarkan peristiwa bombing ini terasa oke, shock yang kemudian eksis serta kemudian disusul oleh “kepanikan” juga terasa mumpuni. Dari decision making serta penggunaan existing footage narasi berhasil membangun kohesi antar elemen di dalam cerita, hal tersebut tercapai juga berkat editing yang oke dan tentu tentu saja atmosfir cerita yang terasa menggigit. Action sequences terasa oke tapi di sisi lain ketukan emosi juga sama baiknya, mereka berpadu dengan baik ditemani oleh hypnotic score dari Trent Reznor dan Atticus Ross yang berhasil menciptakan kesan affected bagi penonton. 


Minus kecil yang dimiliki oleh Patriots Day terletak pada perpindahan tone yang terasa kurang oke di beberapa bagian kecil, mereka kerap menciptakan kesan dokumenter yang terasa kurang klik dengan suspense yang telah terbangun. Namun hal tersebut tidak bersifat mengganggu terlebih jika kamu telah merasa terikat dengan kisah yang Tommy Saunders jalani apalagi dengan aktor yang berhasil tampil dengan baik menjalankan tugas mereka masing-masing. Mark Wahlberg berhasil menyajikan rasa sakit dan luka yang dialami oleh kota Boston akibat tragedi tersebut, performance terbaiknya setelah The Departed. Co-stars Wahlberg juga tidak kalah oke di mana Kevin Bacon serta John Goodman berhasil menjadi pelengkap yang manis. Alex Wolff dan juga Themo Melikidze yang berperan sebagai Dzhokhar serta Tamerlan Tsarnaev juga terasa oke sebagai di bagian supporting. 


Durasi sebesar 133 menit mungkin dapat menjadi salah satu hal lain yang menyebabkan Patriots Day tidak masuk ke dalam kategori your-normal-date-movie meskipun sesungguhnya dengan “nyawa” yang terasa oke sejak awal hingga akhir ‘Patriots Day’ berhasil menjadi sebuah penggambaran eksekusi terhadap act of terrorism yang terasa mumpuni. Peter Berg berhasil menyajikan sebuah proses prosedurial yang tidak hanya intense namun juga terasa intim, menangkap dengan baik berbagai sentiment yang hadir pasca peristiwa Boston Marathon bombing untuk kemudian didramatisasi menjadi sebuah kisah tentang human spirit yang terasa gripping and compelling. Just like ‘Deepwater Horizon’ it’s another taut and tense experience from Peter Berg. Segmented.












Cowritten with rorypnm

0 komentar :

Post a Comment