05 May 2021

Movie Review: The Courier (2020)

“I really can't believe I'm actually having lunch with spies.”

Aksi saling curi informasi rahasia di jaman sekarang ini sudah semakin mudah, tapi dulu semua harus dilakukan secara manual, termasuk dengan mengirimkan mata-mata ke dalam “kandang” musuh. Agar upaya tersebut dapat berjalan sesuai rencana ada di antara negara-negara yang sedang “saling sikut” tersebut yang merekrut jasa rakyat biasa dengan harapan gerak-gerik hingga cara bertutur mereka yang “mentah” itu dapat dengan mudah mengelabui musuh, amatir dengan resiko yang minimal. ‘The Courier’: a solid spy film with good narrative tension.


Greville Wynne (Benedict Cumberbatch) merupakan seorang engineer dan pengusaha asal Inggris, meskipun dengan perusahaan kecil yang ia kelola Wynne bersama sang istri, Sheila (Jessie Buckley) masih kesulitan dalam hal finansial tapi produk yang ia hasilkan mendapat pujian dari banyak orang di berbagai belahan dunia. Tidak heran jika Wynne pada akhirnya sering berpergian ke luar negeri seperti ke Eropa Timur. Kegiatan bisnis yang ia lakukan itu mungkin tidak pernah disangka oleh Wynne akan membawanya masuk lebih dekat di dalam peperangan antar negara adidaya.

CIA officer bernama Emily Donovan (Rachel Brosnahan) bersama MI6 officer, Dickie Franks (Angus Wright), meminta Wynne untuk terbang ke Uni Soviet dan bertemu dengan Oleg Penkovsky (Merab Ninidze). Tugas Wynne adalah menjadi kurir yang membawa dokumen yang diserahkan oleh Penkovsky, berisikan informasi rahasia terkait program pembuatan senjata nuklir yang sedang digarap oleh Uni Soviet dan dalam perjalanan ke Kuba. Kala itu ketegangan militer antara USA dan Uni Soviet sedang berkembang pesat.

Berdasarkan sebuah kisah nyata di sini Sutradara Dominic Cooke dan Screenwriter Tom O’Connor berhasil mendorong ke hadapan para penonton apa yang mereka harapkan dari sebuah film bertemakan mata-mata, yakni tension. Dominic Cooke menunjukkan kepiawaiannya dalam menata teatrikal di sini, ada staging yang terasa mencolok sejak awal penonton bertemu karakter-karakter penting, tidak hanya pada seorang Greville Wynne saja tapi terasa merata bahkan Sheila yang notabene di sini berperan sebagai supporting. Tiap karakter mengemban tugas yang jelas dan juga menunjukkan bahwa mereka merupakan multi-layered characters.


Dominic Cooke paham hukum utama dari genre ini dan eksekusi yang ia tampilkan tidak mengecewakan, justru terasa memikat dalam hal membentuk karakter. Sejak awal saya sudah dibuat merasa penasaran dengan apa yang akan dilakukan Greville Wynne dan Oleg Penkovsky, satu ibarat umpan dalam rangka uji coba sedangkan satunya lagi telah melakukan aksi gila, ia membelot dan seperti telah siap jika kelak menjadi sasaran tembak KGB. Saya sendiri menonton film ini tanpa mengetahui info atau fakta sesungguhnya dibalik cerita, hal yang memberikan dampak positif besar karena ternyata ada gejolak emosi yang ditempatkan sebagai pusat cerita.

‘The Courier’ bermain sebagai sebuah thriller, kisah dua orang pria yang sebenarnya mengemban misi dengan tujuan yang baik namun harus tersiksa dengan rasa takut karena tahu harga mahal yang harus mereka bayar jika gagal. Konflik tersebut punya kepadatan yang oke, convincing the audience bahwa ada taruhan besar di balik misi tersebut sehingga saat narasi berjalan ada tensi atau ketegangan yang oke. There is always a feeling of danger, semacam permainan paranoia di mana penonton dapat merasakan atmosfir di sekitar karakter yang tampak tidak aman. Bagaimana jika mata-mata amatir itu blunder? Itu belum menghitung power menyeramkan dari KGB.


Tapi meski membuatmu untuk merasa seolah berada di samping karakter Sutradara Dominic Cooke tidak melulu memborbardir penontonnya dengan berbagai macam ketegangan saja. Thriller seperti ini kerap terasa dingin dan miskin emosi, sesuatu yang hadir dalam kuantitas serta kualitas manis lewat interaksi antar dua karakter utamanya. Ini yang membuat ‘The Courier’ terasa solid meskipun tidak mencapai titik tertinggi di tiap elemennya namun ada keseimbangan yang menarik di antara mereka. A spy film with friendship as its beating heart? Menarik memang karena keberadaan emotional beats membuat cerita terasa semakin kuat.

Emotional beats itu pula yang mampu menutupi beberapa kelemahan ‘The Courier’ seperti momentumnya yang terasa lambat saat tiba di momen puncak atau penting. Memang ada ledakan di sana tapi seharusnya dapat tampil lebih mengigit lagi. Hal ini dampak dari narasi dan eksekusi Dominic Cooke di mana kentara sekali beberapa bagian hadir sebagai upaya delay terhadap perkembangan konflik. Dua karakter utama juga seharusnya dapat dieksplorasi sedikit lebih dalam lagi, meski mereka merupakan nuanced characters tapi punch ketika mereka berdiri sendiri itu terasa kurang kuat, tidak seperti ketika mereka sedang bersama.


Ya memang harus ada yang sedikit dikorbankan untuk meraih berbagai macam hal positif seperti di atas tadi karena beberapa kekurangan tadi tidak lantas merusak kenikmatan ‘The Courier’ itu sendiri. Apalagi jika kamu sejak awal merasa terikat dengan karakter yang diperankan dengan baik oleh para aktor. Nama seperti Rachel Brosnahan dan Jessie Buckley membuat karakter mereka tidak terlupakan di tengah fokus yang terkunci pada dynamic duo di titik pusat. Merab Ninidze tampil menawan sebagai seorang Kolonel yang tahu bahwa tindakannya beresiko tinggi dan berbahaya, sedangkan Benedict Cumberbatch membuat keberanian Wynne tampak menarik serta menunjukkan betapa berat beban yang ada di pundaknya.

Overall, ‘The Courier’ adalah film yang cukup memuaskan. Ditunjang score cantik dari Abel Korzeniowski serta cinematography manis dari Sean Bobbitt, ini merupakan spy film yang dibuat dengan baik, staging terasa oke dengan multi-layered characters yang mengunci atensi, begitupula dengan narasi yang punya tensi serta thrill mumpuni disertai emotional beats yang manis. Memang tidak ada dari mereka yang mencapai titik atau potensi tertingginya masing-masing namun di tangan Dominic Cooke justru berhasil diolah menjadi satu kesatuan solid yang berhasil tampil menghibur. Segmented.







1 comment :

  1. “You're a good amateur. We believe the risk to you is minimal.”

    ReplyDelete