14 August 2016

Movie Review: The Truth Beneath [2016]


Selalu menyenangkan jika sebuah film yang sedang disaksikan mampu memberikan kejutan yang tidak saya harapkan untuk muncul. Terlepas dari berbagai kekurangan yang mungkin ia punya film seperti itu tadi seringkali lebih mampu untuk berakhir sebagai film yang memorable. The Truth Beneath masuk di kategori itu, dari awalnya sebuah cerita tentang politik kemudian menyaksikan seorang ibu dan istri yang “insecure” bersama berbagai kejutan oke lainnya. Dari sutradara ‘Crush and Blush’ dan mendapat banyak pengaruh dari Park Chan-wook, The Truth Beneath (Bimileun Eobda) merupakan "weird" drama yang berhasil memberikan kejutan.

Yeon-hong (Son Ye-jin) dan keluarganya tampak seperti panutan dari banyak orang di sekitar mereka, suaminya Jong-chan (Kim Joo-hyeok) juga sedang bersiap untuk bertarung di pemilu parlemen meskipun memiliki lawan yang berat. Ketika sedang sibuk untuk membantu menyukseskan pencalonan suaminya itu suatu masalah besar justru mengguncang keluarga Yeon-hong. Anak perempuan mereka Kim Min-Jin (Shin Ji-Hoon) mengatakan bahwa ia akan pulang terlambat karena tugas yang harus dikerjakan bersama temannya, namun keesokkan harinya Min-Jin menghilang. Celakanya ketika harus berurusan dengan kasus putrinya Jong-chan juga membuat ulah yang semakin menyusahkan Yeon-hong. 


Dari sana muncul berbagai pertanyaan. Siapa yang menculik Kim Min-Jin? Apakah Kim Min-Jin benar-benar diculik? Atau mungkin saja itu ulah saingan Jong-chan yang ingin mengacaukan kampanyenya? Apakah Choi Mi-Ok (Kim So-Hee) punya peran yang lebih besar dalam kasus itu ketimbang hanya sebagai teman baik Min-Jin saja? Siapa yang mengirim email misterius itu? Penonton dibuat bertanya-tanya pada misteri yang diciptakan oleh Lee Kyoung-Mi, dia sukses dalam membuat penonton tertarik dan tetap mencoba mencari tahu tapi di sisi lain dia juga mainkan cerita dengan narasi yang berputar di berbagai mood berbeda. Ini mengapa saya menyebut The Truth Beneath sebagai sebuah drama yang cukup mengejutkan, awalnya saya berekspektasi ini akan menjadi drama politik yang serius tapi yang saya dapatkan justru sebuah drama politik yang terasa cukup liar. 


Lee Kyoung-mi tahu apa yang ingin ia cerita di sini tapi dia juga berani dalam menerapkan pendekatan pada cerita. The Truth Beneath tidak super menegangkan tapi ia berhasil mencengkeram penonton sejak awal hingga akhir, dan kacaunya lagi itu ia lakukan dalam bentuk presentasi yang liar. Di satu bagian kita diajak serius dengan tingkat ketegangan di cerita yang oke, tapi di bagian lainnya kita dibawa masuk bertemu dengan momen lucu yang menariknya tidak tampil malu-malu. Awalnya terasa aneh apalagi ketika mengingat bahwa film ini bercerita tentang sebuah kasus yang serius, tapi seiring berjalannya waktu setelah klik dengan cara main yang Lee Kyoung-mi ‘The Truth Beneath’ jadi terasa menyenangkan. Saya suka cara Lee Kyoung-mi membuat cerita tentang ibu yang berjuang menemukan putrinya tetap jadi perhatian utama tapi ditampilkan dengan alur yang offbeat sehingga memiliki kesan “weird” yang mengejutkan. 


Di awal saya menyebutkan ini dipengaruhi oleh Park Chan-wook, memang tidak secara langsung tapi apa yang ditampilkan Lee Kyoung-mi banyak memiliki "rasa" dari Park Chan-wook, dari teknis seperti cinematography yang terasa seperti ‘Lady Vengeance’ hingga cara Lee Kyoung-mi menampilkan rasa “ambigu” di dalam cerita yang mengandalkan kepalsuan. Film ini juga mengingatkan saya pada “Veteran” tahun lalu, kisah tentang politik dan kelas yang intens tapi terasa cukup lucu di beberapa bagian. Dan best of the best dari apa yang Lee Kyoung-mi di sini adalah pada dasarnya ini adalah kisah tentang motherhood, dan meskipun memiliki cukup banyak warna di dalam cerita dia tetap mampu mempertahankan fokus penonton untuk tertarik pada isu tersebut, di samping misteri menghilangnya Min-Jin tentu saja. Apa yang ingin dicapai Lee Kyoung-mi di sini adalah bagaimana seorang ibu kondisi mentalnya rusak dan perlahan tumbuh dan juga mendekat menuju titik ledak, dan ‘The Truth Beneath’ menampilkan itu dengan cukup baik. 


Karakter Yeon-hong yang diperankan dengan baik oleh Son Ye-jin harus diakui punya andil besar sehingga film ini terus terasa menarik. Dia merupakan ibu yang tidak sempurna dan tidak normal, kita tidak mendapat banyak informasi tentang latar belakangnya membuat penonton beranggapan  bahwa dia merupakan wanita yang sempurna, dan ketika Yeon-hong berubah menjadi buas di situ kita melihat kasih sayang yang ia miliki sebagai seorang ibu darinya. Heroine yang menarik ini mampu menjadi kunci bagi usaha Lee Kyoung-mi membuat ini terasa sedikit berbeda dari drama tentang politik dan keluarga pada umumnya. ‘The Truth Beneath’ terasa disjointed tapi kesan liar yang ia ciptakan tidak terasa menjengkelkan, minus yang ia hasilkan mudah untuk dimaafkan. Cast selain Son Ye-jin juga tampil baik, Kim Joo-hyeok (juga menjadi suami Son Ye-jin di ‘My Wife Got Married’) misalnya yang kontribusinya pas sebagai suami ambisius. 


‘The Truth Beneath’ sejak awal tampak mencoba untuk terasa sedikit berbeda dari drama asal Korea pada umumnya, terasa liar, kurang stabil, offbeat, dan disjointed. Tapi sensasi yang diberikan oleh film ini terasa memikat yang kemudian membuat penonton merasa mudah untuk memaafkan minus yang ia punya karena telah memperoleh sebuah “petualangan” yang mampu tampil intens tapi juga memiliki heart terkait motherhood yang terasa menarik di pusat cerita. Lee Kyoung-mi berhasil memetik buah yang manis dari keputusannya untuk membuat ini terasa “berbeda” karena jika tidak maka ia akan berakhir sebagai sebuah drama yang biasa. Segmented. 









2 comments :

  1. Min jangan banyakin review film korea tapi baratnya juga min masih kurang hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ada usaha “banyakin” film Korea. Karena “Korean Movie Week 2” jadi review didominasi film-film Korea.

      Delete