13 August 2016

Movie Review: Goodbye Single [2016]


Alasan mengapa saya suka dengan drama comedy yang mampu menyatukan dua unsur yang ia punya dengan baik adalah karena menciptakan kombinasi serius dan tidak serius agar seimbang dan menarik bukan pekerjaan yang mudah. Di satu sisi kamu ingin dibuat agar tertawa olehnya tapi di sisi lain kamu juga bertemu dengan momen yang sedikit lebih serius tempat di mana isi atau pesan yang dibawa film tersebut tampil. Membuat penonton tertawa namun tanpa mereka sadar di satu momen mereka merasa tersentuh emosinya tidak mudah, dan Goodbye Single (Familyhood) merupakan salah satu contoh terbaru. Some part of good screwball, some part of screw up screwball.

Joo-Yeon (Kim Hye-Soo), seorang aktris yang pernah begitu populer, mendapati bahwa pacar rahasianya Kang Ji-Hoon (Kwak Si-Yang) selingkuh darinya. Dari sana Joo-Yeon kemudian percaya bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang dapat ia percayai lagi. Tapi Joo-Yeon percaya bahwa ada satu unconditional love, cinta antara ibu dan anak, oleh sebab itu Joo-Yeon mulai menyusun rencana: ia ingin segera punya anak. Celakanya hasil medis menyatakan ternyata Joo-Yeon mandul, tapi wanita konyol dan polos itu masih memiliki rencana besar lainnya yang sayangnya menciptakan masalah besar yang harus ia selesaikan.  


Goodbye Single (Familyhood) ini merupakan sebuah komedi tipikal Korea tapi yang menjadikannya berhasil menarik perhatian terlepas dari jajaran aktor dan aktris yang mengisi cast juga karena isu yang ia bawa tergolong unik dan cukup gila. Apa yang kamu baca di sinopsis di atas tadi itu sepenggal dari “kekacauan” yang diciptakan oleh Joo-Yeon, Goodbye Single punya berbagai hal lain seperti skandal misalnya yang menghasilkan kegembiraan buat karakter utama serta implikasi di dalamnya. Saya suka cara Kim Tae-Gon menampilkan komedi di film ini, terasa “kacau” memang tapi berhasil membuat saya tertawa di berbagai momen ketika Joo-Yeon yang egois itu mulai beraksi setelah merasa frustasi. Tapi ada hal lain yang ingin dicapai oleh film ini, ingin mengeksplorasi makna dari keluarga dan cinta sejati. 


Ketika bermain dengan komedi ‘Goodbye Single’ mampu menghibur tapi ketika berurusan dengan unsur drama film ini kelabakan. Pencapaian hal-hal lucu yang mampu membuat cerita mengalir dengan baik tidak mampu dilakukan materi yang lebih serius. Terasa cukup kering, dramatisasi film ini bukan hanya kurang mampu memberikan rasa tulus saja tapi kehadiran dramatic moment membuat alur cerita terasa sedikit kasar, terutama di bagian akhir. Unsur drama kurang fit dengan baik ke dalam cerita, terkesan dipaksakan dan kehadirannya hanya agar apa yang dilakukan Joo-Yeon tidak meaningless. Script kurang mampu mengurai something deep yang tersimpan di balik kekacauan yang ia ciptakan, terasa gagap jika dibandingkan ketika membawa penonton tertawa lepas bersama Joo-Yeon. 


Ini mungkin akan lebih menarik seandainya Kim Tae-Gon tetap fokus pada komedi ketimbang membagi perhatiannya pada unsur drama yang kurang mampu meluruskan masalah di dalam cerita dan membuat irama cerita jadi tidak lagi semulus bagian awal. Lagipula apa yang dilakukan Joo-Yeon pada dasarnya sudah cukup mampu untuk sekedar menggelitik secara satir pada beberapa isu di kehidupan sosial, leave it alone dan tetap menaruh fokus lebih besar untuk bermain di komedi ketimbang coba menyeimbangkan mereka tapi justru sedikit menodai kualitas pesan yang ia bawa. Alhasil beberapa elemen cerita terasa kurang matang, seperti karakter antagonis, karakter di sekitar Joo-Yeon juga pada dasarnya likeable tapi pesona mereka datangnya sangat telat, terlalu sering terseret usaha untuk tampil lucu dengan gaya komikal meskipun mereka mampu membuat agar arah cerita yang seperti mengapung menunggu ombak datang di bagian akhir. 


Ya, untung saja ‘Goodbye Single’ punya karakter yang menarik dan mampu menjaga cerita tidak terasa menjemukan meskipun tidak semua dari mereka tampil memikat. Bintang utamanya tentu saja Kim Hye-soo (The Thieves, Coin Locker Girl), ia berhasil tampil cerewet sehingga membuat karakternya yang memiliki kemampuan terbatas itu punya pesona antic yang menarik, wanita dewasa yang tidak dewasa, sembrono dan konyol. Di sampingnya adalah Ma Dong-seok yang berhasil tampil sebagai stylist bernama Pyung-Goo yang setia pada Joo-Yeon, ia terasa aneh tapi lucu dengan beberapa momen canggung. Sementara itu Kim Hyun-soo tampil sebagai remaja bermasalah yang sedang hamil dengan cukup baik, sedangkan Seo Hyun-jin (Oh Hae-young Again) dan juga Kwak Si-Yang kurang dimanfaatkan secara lebih jauh oleh Kim Tae-Gon, mereka di sana tapi daya tarik karakternya tidak begitu kuat. 


Tampil baik sebagai sebuah sajian komedi Goodbye Single (Familyhood) tidak berakhir sebagai komedi yang kuat akibat usaha untuk mencampur materi serius yang sayangnya terasa kurang fit. Goodbye Single (Familyhood) punya pesan tentang keluarga dan cinta yang ingin ia sampaikan bersama komedi, ini terasa menyenangkan ketika membuat penontonnya bertemu dengan berbagai lelucon klise yang masih oke berkat pesona dari karakter utamanya. Tapi di unsur drama “kekacauan” yang ia miliki tidak semenarik di unsur komedi, cara ia berurusan dengan materi serius dalam sebuah drama rasa mellow yang klise serta terasa dingin dan kering. Tidak begitu memikat tapi cukup enjoyable.












0 komentar :

Post a Comment