Di
antara berbagai macam topik yang kerap diangkat menjadi sajian K-Drama, maka
hukum berada di kelompok posisi teratas karena begitu fleksibel untuk
dieksploitasi dan dipermainkan. Ya, dipermainkan, mendorong kasus dengan
beberapa isu lantas menempatkan penonton bermain bersama berbagai macam trik
yang tidak sekedar cerdik saja tapi juga licik. Polanya sendiri sebenarnya
lebih sering berputar-putar di situ-situ saja, formula favorite versus underdog
yang berisikan upaya balas dendam, kerap berawal dari situasi kurang beruntung
yang dialami oleh mereka yang lemah dan lantas memacu hasrat untuk mengubah
arah. Screenwriter Yoon Hyun-ho pakai formula klasik itu di sini dan
membentuknya tidak jauh dari mendorong panggung bagi aksi balas dendam
karakter. Tapi ia bukan sosok sembarangan dalam hal ini.


Pola
tersebut tadi sudah pernah Yoon Hyun-Ho terapkan di serial ‘Lawless Lawyer’ di
mana ia menjadi Screenwriter, begitupula di film ‘The Attorney’, mereka punya
tiga hal yang serupa dan klasik sebenarnya, yakni korupsi, kekuasaan, dan
underdog hero. Tapi seperti yang saya sebutkan tadi Yoon Hyun-ho piawai dalam
memainkan tiga elemen tadi, terbukti di episode pertama ketika di tangan
Sutradara Jin Chang-gyu naskah yang ia tulis langsung bergerak cepat dengan
pesona yang memikat, baik itu dari karakter maupun cerita. Tidak langsung
membagi sama rata memang namun kesempatan yang diberikan kepada masing-masing
karakter berhasil mereka pakai untuk memperkenalkan diri dengan impact akhir
yang kuat di penghujung episode, meskipun masih ambigu kala itu excitement
langsung terbentuk.


Ya,
untuk serial dengan pola seperti ini salah satu hal penting yang harus sudah
ada sejak episode pertama adalah ledakan yang kuat dari karakter, dan sebagai
karakter utama Do Bae-man punya itu. Latar belakang sejarah kehidupannya yang
tidak lulus dari sekolah menjadi sebuah momok kunci bagi perjuangannya, ada
bentuk keadilan yang tidak merata di sana dan keberhasilan Bae-man lima tahun
kemudian menjadi sosok penting sebagai seorang military prosecutor punya punch
yang oke. Meskipun memang tidak positif, kita tahu bahwa alasannya keluar dari
sekolah juga pada dasarnya jauh dari kesan sopan dan keputusannya menerima
tawaran dari Yong Moon-goo selain demi mewujudkan rencana nakalnya tadi juga
berkaitan dengan karakteristiknya sebagai sosok busuk yang setia pada uang.
Dirty, but charming.


Betul,
charming, tidak tahu mengapa aksi conning atau tipu menipu yang dilakukan
Bae-man terasa slick dan asik untuk diikuti, awalnya terasa menjengkelkan namun
berubah ketika penonton ditunjukkan alasan mengapa korbannya itu layak untuk
mendapatkan hukuman tersebut. Namun setelah momen tersebut ada energi positif
dari Bae-man, ia seperti sosok yang reliable sebagai Bolt versi manusia,
“peliharaan” yang siap menjalankan instruksi majikannya. Kondisi itu yang
membuat munculnya Cha Woo-in langsung menciptakan greget yang kuat, rookie yang
tidak biasa karena sejak awal sudah didorong memiliki image diam tapi
menghanyutkan, tampak lemah dari luar tapi punya strong vengeful persona yang
menunjang misi balas dendamnya yang berasal dari dua hal di masa lalu, yakni
jebakan dan korupsi.


Itu
mengapa pertanyaan yang dilontarkan kepada Bae-man dan Woo-in terkait apa
posisi mereka, apakah sebagai tentara atau sebagai jaksa itu terasa menarik.
Empat episode dan penonton terus menerus dibuat bertanya-tanya motif utama
karakter serta apa potensi action yang akan mereka ambil selanjutnya. Seperti
Yong Moon-goo, dalam tenang ia mengendalikan emosi terhadap Tae-nam dan Bae-man
namun mudah untuk merasakan aura jahat dari dirinya. Kini dengan telah
munculnya Noh Hwa-young yang memberinya kendali lebih besar lagi terhadap IM
Defense tentu saja telah membuat posisi Moon-goo naik satu tingkat, ia tidak
lagi sekedar “peliharaan” Tea-nam yang hingga kini posisinya masih ambigu, rasa
sakit hatinya pada sang Ibu bisa menjadi peluru berbahaya. Cha Woo-in versus
Hwa-young juga menarik untuk ditunggu. Semua bergerak cepat dan menyenangkan.


Penyebab
mengapa narasi berhasil konsisten bergerak cepat serta terasa energik dan juga
lincah adalah karena sedari awal penonton sudah digiring untuk menilai dua
karakter utama sebagai sosok yang cool dengan kemampuan mereka menyelasaikan
masalah. Bae-man jelas terasa mencolok sedangkan Woo-in meskipun masih pasif
tapi perlahan menunjukkan kecerdikannya dalam meramu rencana. Alhasil ledakan
pun datang silih berganti, kejutan yang lantas disusul dengan kejutan baru
lainnya tanpa upaya eksposisi yang terlalu detail, karena proses mengurai latar
belakang di tiap konflik justru digunakan juga sebagai bubuk mesiu untuk
menciptakan ledakan berikutnya. Itu sebuah konsep yang tidak baru memang namun
berhasil ditulis Yoon Hyun-mo dan dibentuk Jin Chang-gyu jadi sebuah permainan
yang menyenangkan.


Ya,
menyenangkan dan pintar dalam membangun excitement. Dan benar bahwa ini
merupakan sebuah permainan, permainan politik lebih tepatnya, aksi adu cerdik
di mana upaya balas dendam menjadi hidangan utamanya. Awalnya Bae-man memang
terlihat seperti seorang robot yang hanya gila uang saja, tapi kini fokusnya
tertuju pada Hwa-young, dan telah jelas alasan mengapa ia menjadi satu tim
dengan Woo-in. Satu per satu koneksi di dalam lingkaran masalah itu sudah
terjalin, meskipun tetap menyimpan beberapa misteri yang membuat penonton terus
bertanya dan juga menanti. Bae-man dan Woo-in jelas telah menunjukkan kepada
penonton apa alasan untuk menaruh percaya pada mereka, kepiawaian dan
kecerdikan mereka berada di kelas atas. Tapi apakah jalan mereka akan mudah?


Itu
pertanyaan yang muncul kini, meskipun ia seorang wanita tapi Noh Hwa-young
bukan sosok biasa, kamu bisa lihat sikapnya yang keras kepada anaknya,
sedangkan kompatriot yang sirik saja ia hajar secara frontal. Di sana spotlight
mungkin akan diarahkan selanjutnya, upaya mengalahkan corrupt system and break
down evils in the military. Dan sepertinya lima karakter utama kita akan punya
peran yang sama besarnya, bahkan untuk Tae-nam yang kini duduk paling belakang.
Moon-goo jelas akan membantu Hwa-young, tapi apakah ia akan setia ketika masalah
tiba? Karena lawan mereka tidak mudah, Bae-man dan Woo-in kini tampaknya telah
sadar bahwa mereka memiliki misi yang sama, yaitu membalaskan dendam orangtua
mereka yang tampaknya juga saling mengenal satu sama lain. Lucu dan seru!
“Only a military prosecutor can punish criminals in military uniforms.”
ReplyDelete