13 June 2020

Movie Review: Scoob! (2020)


“Scoob. You're the best friend I could ever ask for.”

Selain Detektif Conan masa kecil saya dahulu juga diisi serial animasi yang juga mengusung konsep memecahkan misteri namun dengan cara yang lebih santai dan cenderung “konyol”, yaitu Scooby-Doo. Kala itu Mystery, Inc. seolah menjadi sebuah tim yang sangat memikat berkat keahlian mereka, sedangkan mengemban tugas sebagai sumber utama lelucon dan komedi karakter Shaggy serta Scooby-Doo adalah dynamic duo yang memiliki charm unik dan menarik. Mereka sudah punya ciri khas yang terasa klasik dan film ini mencoba untuk melakukan sedikit modifikasi dan juga meremajakan karakter-karakter klasik tersebut tadi. Scoob! : soulless but on target mystery comedy.

Ketika ia masih kecil Shaggy Rogers (Will Forte) tampak kesepian dan tidak memiliki teman bermain, hingga suatu ketika secara tidak sengaja ia bertemu dengan seekor anjing yang sedang bersembunyi setelah mencuri makanan. Namanya adalah Scooby-Doo (Frank Welker), anjing tipe Great Dane yang ternyata langsung klik dengan Shaggy. Di suatu malam ketika hendak merayakan Halloween dengan melakukan trick or treat, permen yang telah mereka kumpulkan dilempar orang anak-anak jahil ke dalam sebuah rumah yang telah dikenal angker, kejadian yang menjadi awal terbentuknya Mystery, Inc.

Shaggy dan Scooby setuju untuk bergabung dengan Fred Jones (Zac Efron), Daphne Blake (Amanda Seyfried) dan Velma Dinkley (Gina Rodriguez) untuk memecahkan berbagai misteri horror terkait hantu. Suatu ketika Mystery, Inc. berhasil menarik atensi Simon Cowell tapi sayangnya ia menolak Shaggy dan Scooby untuk ikut di dalam bisnis yang akan ia bangun. Merasa kecewa Shaggy dan Scooby kemudian memilih untuk pergi bermain bowling namun celakanya di tempat tersebut masalah besar menampakkan dirinya, robot-robot ukuran kecil menyerang Shaggy dan Scooby.
Yang menjadi pertanyaan utama dari film terbaru kisah tim detektif karya Hanna-Barbera Productions ini adalah pendekatan macam apa yang akan diterapkan terhadap sumber cerita dan karakter yang sudah melekat di ingatan penonton dengan citra klasik yang masing-masing mereka miliki. Screenplay sendiri ditulis oleh tim yang terdiri dari Adam Sztykiel, Matt Lieberman, Jack Donaldson, dan Derek Elliott, tidak heran jika kemudian cerita yang bergulir dipenuhi dengan berbagai konflik yang mencoba untuk membangun arena bermain bagi berbagai ide yang harus diakui terasa oke, terutama untuk mengakomodir elemen komedi.

‘Scoob!’ ini sebenarnya sederhana, tetap mengusung cara bermain yang tidak sepenuhnya melepaskan pesona klasik yang dimiliki oleh karakter di tangan Sutradara Tony Cervone film ini sangat berhasil membawa penonton berputar-putar di dalam petualangan memecahkan misteri. Memang ada sedikit pergeseran dan modifikasi, unsur mistis terkait hantu dan magic tetap mendapat bagian di dalam cerita namun secara porsi mereka kalah jauh jika dibandingkan dengan upaya Tony Cervone dan timnya untuk membuat kisah Mystery, Inc. terasa jauh lebih modern. Pesona klasik itu tetap ada namun kali ini diselimuti dengan berbagai teknologi modern yang canggih.
Dampak positifnya tentu ada, cerita jadi terasa segar dan dari segi visual ini juga terasa menyenangkan meskipun bentukannya sendiri seolah masih mencoba untuk memadukan modern dan klasik. Banyaknya arena yang lahir berkat Ide-ide menarik yang dimiliki tim penulis tadi juga mampu ditangani dengan baik oleh Tony Cervone terutama pada kemampuannya membuat setiap arena memiliki punch atau jolt yang oke. Tapi sayangnya upaya “modifikasi” tersebut justru membuat pesona yang dimiliki Mystery, Inc. serta mungkin salah satu hal utama yang dicari penonton dari film-film Scooby-Doo jadi terasa tidak maksimal.

Cerita membawa penonton bertemu dengan masalah dan mengajak mereka ikut di dalam proses pencarian solusi dari masalah tersebut, tapi hal tersebut hadir tanpa bumbu investigasi ala detektif yang identik dengan Mystery, Inc. Cerita di sini justru memecah tim detektif tersebut, mungkin sebagai upaya menciptakan banyak arena bermain, tapi sayangnya di film ini dua tim yang terbentuk dari pemisahan itu tidak mampu bekerja maksimal mengunci atensi penonton. Di beberapa momen saya sempat lebih tertarik dengan masalah yang dihadapi Blue Falcon (Mark Wahlberg), sedangkan Dick Dastardly (Jason Isaacs), Dee Dee Skyes (Kiersey Clemons), dan Dynomutt the Dog Wonder (Ken Jeong) bergantian menjadi motor penggerak cerita.
Itu membuat Mystery, Inc. terasa tidak dominan di dalam cerita yang penuh sesak itu, mereka tidak menggerakkan cerita tapi justru digerakkan oleh karakter lain, dan celakanya mereka justru terkesan sebagai pemeran pendukung di film yang seharusnya menjadi “milik” mereka. Terasa aneh memang ketika mendapati tim detektif yang menjadi jualan utama cerita mengalami hal seperti itu, sebagai tim mereka terasa kurang menarik dan uniknya lagi salah satu pesan yang coba diusung ‘Scoob!’ adalah arti penting dari sebuah persahabatan. Shaggy dan Scooby punya momen itu, tapi tiga karakter lain hanya menjadi jembatan penghubung atau pion yang memantulkan masalah untuk terus bergulir.

Untungnya hal tadi merupakan masalah ‘Scoob!’ sebagai sebuah tim atau kesatuan, tidak punya power merusak memang terlebih ketika disatukan dengan kualitas yang dimiliki masing-masing karakter serta visual yang oke itu. Mungkin itu alasan mengapa Tony Cervone dan timnya seperti memberikan “pagar” yang membagi dan memisahkan Mystery, Inc., karena dengan begitu masing-masing karakter memiliki kesempatan untuk bersinar, walaupun hanya bekerja dengan baik pada Shaggy dan Scooby. Jika membatasi peran Fred, Daphne, dan Velma merupakan upaya untuk membuat cerita menjadi lebih padat, itu juga kurang berhasil, karena cerita justru terasa sesak dan jumpy.
Overall, ‘Scoob!’ adalah film yang kurang memuaskan. Visual yang disajikan terasa oke dan energi yang dihasilkan di dalam petualangan yang dibuat agar terasa ringan dan sederhana itu juga terasa cukup oke. Tapi ada yang hilang di film ini yaitu jiwa dan pesona yang dimiliki oleh Mystery, Inc. sebagai sebuah tim detektif hantu. Tapi ya mungkin itu di sengaja, karena sejak awal unsur investigasi a la detektif juga tidak menjadi spotlight di dalam cerita, mereka digantikan dengan pertarungan antara dua tim di luar Mystery, Inc. di mana Shaggy dan Scooby menyandang status pemegang kunci penting. Ya, on target memang, tapi “soulless”.













1 comment :

  1. "You know what? Simon Cowell is always right. He gave the world Kelly Clarkson."

    ReplyDelete