04 July 2016

TV Series Review: Another Oh Hae-Young - Part 4 (Felina)


Frenemy di antara dua wanita dengan nama yang sama kembali muncul ketika mereka bertemu lagi setelah lulus dari high school. Dilema di antara mereka kini berasal dari seorang pria dengan short-term indera keenam yang memiliki keterkaitan terhadap masa lalu kelam yang mereka berdua alami. Dua wanita tersebut menjadi bagian dari “vision” yang selalu muncul di dalam pikiran si pria, satu di masa lalu dan satu lagi pada apa yang akan terjadi di masa depan.



Sinopsis:

Park Do-kyung (Eric Mun), seorang sound director, ditinggal pergi oleh calon istrinya Oh Hae-young (Jeon Hye-bin) tepat di hari pernikahan mereka. Setahun kemudian Do-kyung mendapat berita bahwa Oh Hae-young akan menikah dengan pengusaha muda bernama Han Tae-jin (Lee Jae-yoon). Bermaksud untuk membalas rasa sakit hatinya Do-kyung mencoba menggagalkan pernikahan Tae-jin dan Hae-young dengan cara membuat usaha Tae-jin berantakan, bangkrut, dan membuat Tae-jin berakhir di penjara.

Celakanya calon pengantin Tae-jin yang mengalami depresi karena "dibuang" sehari sebelum acara pernikahannya itu bukan wanita mantan calon istri Do-kyung. Namanya juga Oh Hae-young (Seo Hyun-jin), wanita “biasa” yang bekerja sebagai asissten manajer di divisi restoran sebuah perusahaan. Oh Hae-young (Seo Hyun-jin), yang juga merupakan sahabat Oh Hae-young (Jeon Hye-bin) ketika highschool, merupakan wanita yang muncul pada short-term vision yang kerap mengganggu Do-kyung.


Another Oh Hae Young

Title: 또오해영/ Ddo Oh Hae Yeong
Also known as: Oh Hae-Young Again / Another Miss Oh / Misunderstood
Genre: Drama, Romance, Comedy, Supernatural
Director: Song Hyun-Wook
Writer: Park Hae-Young
Broadcast Network: tvN


CAST:

Eric Mun as Park Do Kyung
Seo Hyun Jin as Oh Hae Young
Jun Hye Bin as Oh Hae Young
Ye Ji Won as Park Soo Kyung
Kim Ji Suk as Lee Jin Sang
Huh Jung Min as Park Hoon
Lee Jae Yoon as Han Tae Jin
Lee Han Wie as Oh Kyung Soo
Kim Mi Kyung as Hwang Duk Yi
Heo Young Ji as Yoon Ahn Na
Nam Ki Ae as Huh Ji Ya
Ha Si Eun as Hee Ran
Lee Hye Eun as Jung Sook




[Spoiler Alert]





EPISODE 15

"Those Days We Couldn't Love Much More"

Broadcast Date: 20 June 2016


Meskipun terasa longgar dan beberapa segmen terasa kurang penting kehadirannya terhadap progress cerita tapi episode ini berfungsi dan bekerja dengan baik. Walaupun narasi menggunakan karakter harus diakui terasa sedikit berlebihan porsinya namun sebagai episode yang digunakan untuk menuntun penonton kearah cerita yang lebih tenang ini terasa manis. Di sini saya juga suka cara cerita menampilkan Pretty Hae-young yang akhirnya “berdamai” dengan dua karakter utama, rekonsiliasi yang ia lakukan dengan Hae-young dan Do-kyung tidak hanya membuat masalah menjadi clear namun berhasil melepas satu kewajiban cerita untuk memberikan “posisi” yang baik terhadap Pretty Hae-young. Meskipun begitu saya masih berharap ia akan tetap punya kontribusi yang besar terhadap konflik utama di episode mendatang.

Episode 15 juga punya beberapa segmen yang meskipun tidak terasa heboh tapi berhasil menarik maju berbagai problematika di dalam cerita dengan cara yang cerdik. Cara Do-kyung mencoba menangani vision yang ia peroleh bersama dokternya terasa oke, cara ia mengganti arah fokus Do-kyung dan memintanya memilih sendiri antara mana yang berhasil mengalahkannya terasa manis, apakah rasa cinta atau rasa takut akan kematian yang telah Do-kyung alami sejak kecil. Saya masih yakin Do-kyung dapat menghindar dari kematian. Keputusan untuk membuat Do-kyung masih meragu apakah masalah dari vision itu akhirnya harus ia ceritakan kepada Hae-young terasa oke meskipun menurut saya momen ini datangnya sedikit terlambat. Ya, mungkin Do-kyung baru sadar dan mengerti konsekuensi besar yang harus dihadapi jika ia terus menyembunyikan hal tersebut.

Dua hal menarik lain di luar konflik utama pada episode ini adalah masalah antara Park Soo-kyung dan Lee Jin-sang serta Ibu dari Hae-young, mereka berhasil mencuri atensi. Saya suka cara cerita menggunakan rasa cemas dari Ibu Hae-young, cara ia menunjukkan kasih sayang orangtua kepada anaknya. Terkadang terasa keras memang namun itu wajar jika menilik lagi karakter dari Ibu Hae-young yang sejak awal ingin anak perempuannya yang “terbatas” ketika berurusan dengan cinta itu mendapat akhir yang bahagia. Saya juga suka ketika Hae-young mengadu pada Do-kyung kalau dia “dipukul” oleh ibunya, cara yang manis untuk menunjukkan hubungan mereka yang kini sudah semakin berkembang. Memanfaatkan pernikahan sepupu Hae-young yang sudah dilempar ke penonton sejak lama juga terasa baik, membuat kita masih dalam kondisi meragu dengan eksistensi Do-kyung di akhir cerita.

Sementara itu masalah antara Park Soo-kyung dan Lee Jin-sang memang murni dimanfaatkan untuk memperpanjang cerita saja di episode. Tidak ada misteri sejak awal dalam konflik  di antara mereka sehingga usaha meyakinkan isi hati yang mereka lakukan murni digunakan untuk have fun, and that quite enough fun. Yang sedikit mengecewakan dari episode ini adalah mulai aktifnya “bencana” pada bisnis Do-kyung yang selama ini sudah siaga dan siap meledak, dampak yang ia ciptakan ketika muncul terasa biasa. Sejak awal saya berharap Tae-jin dapat memberikan sebuah “pukulan” yang kuat pada Do-kyung atas kesalahan yang dilakukannya terhadap Tae-jin sehingga mereka jadi imbang. Menarik untuk dinantikan bagaimana kisah di antara dua pria ini akan diselesaikan meskipun cara pedas dan cara lembut menurut saya sama baiknya karena fokus kita kini ada pada eksistensi Do-kyung. Fokus pada konflik utama terkait kematian Do-kyung sedikit mereda namun berkat upaya menghadirkan berbagai lelucon yang bekerja dengan baik begitupula dengan pesona dan daya tarik dari karakter serta cerita  yang masih kuat kekurangan tadi tidak terasa mengganggu.

Score: 8/10



EPISODE 16

"It Becomes Livable Because of You"

Broadcast Date: 21 June 2016


Sama seperti judulnya episode ini seperti berniat menunjukkan bahwa karakter-karakter semakin livable meskipun memiliki berbagai masalah yang belum terselesaikan. Episode ini seperti perpanjangan dari episode 15, dalam komposisi yang identik, seperti hanya berusaha untuk menggoda saja meskipun ada progress kecil di dalamnya. Meskipun di sektor cerita tidak menampilkan perkembangan yang signifikan namun saya suka cara episode ini menunjukkan pertumbuhan dari karakter, mereka melangkah maju termasuk Park Hoon dan Ahn-na lewat cara yang sederhana. Ini menarik melihat Do-kyung akhirnya sadar dengan mengatakan pada Tae-jin bahwa ia siap menerima balasan dari apa yang pernah ia lakukan di masa lalu, terasa ambigu karena dengan begini kemungkinan pada apakah vision kematian itu akan terjadi atau tidak menjadi semakin sempit.

So, jika Do-kyung telah mengatakan siap apakah langkah selanjutnya adalah "eksekusi" dari Tae-jin? Menarik untuk dinantikan skenario macam apa yang akan hadir selanjutnya karena dengan kondisi Do-kyung yang masih terus meragu dan bersikap tertutup seperti ini semakin sulit pula untuk yakin apa yang akan terjadi padanya, hal yang dimanfaatkan dengan baik oleh penulis dan sutradara untuk memperpanjang cerita meskipun di episode ini untuk pertama kalinya terasa draggy. Di episode ini fungsi dokter yang membantu  juga semakin rancu, cara ia mencoba “convince” Do-kyung dengan menggunakan life scenario dan konsekuensi serta mencoba mendorong hal lain bahwa Do-kyung merupakan the real doctor untuk masalah yang ia alami terasa kurang meyakinkan. Hal serupa juga terjadi pada Tae-jin. Cara Tae-jin “dibakar” amarahnya oleh Chairman Jang juga terlalu lembut, kalimat balas dendam dan momen ketika ia menyadari fakta di balik semua masalahnya terlalu biasa.

Bagaimana dengan Hae-young? Saya suka cara ia menyelesaikan masalah dengan Pretty Hae-young, mereka menampilkan pesona bahwa jika masalah di masa lalu itu tidak pernah ada mereka dapat menjadi dua sahabat baik. Kebahagiaan yang ditunjukkan Hae-young juga terasa manis, ia mampu meyakinkan penonton bagaimana cinta berhasil mengubah kehidupannya menjadi lebih baik, cara ia flirting dan mengekspresikan suka cita terasa memikat. Hal sebaliknya justru datang dari masalah di antara Soo-kyung dan Jin-sang. Di awal saya berharap episode ini akan menghadirkan putusan akhir dari masalah di antara Soo-kyung dan Jin-sang sehingga episode selanjutnya akan punya ruang yang lebih besar untuk mengeksekusi konflik utama namun sayangnya episode ini membuat penonton semakin merasa yakin pada kesan gimmick pada konflik di antara mereka. Penempatannya memang baik namun perputaran masalah di antara mereka juga terasa dipanjang-panjangkan, menampilkan perpisahan tapi tidak terasa clear. Mencoba menggoda? Konklusi subplot ini masih layak dinanti namun tidak lagi begitu menarik.

Bukan berarti apa yang Soo-kyung dan Jin-sang lakukan di sini salah namun komposisi masalah yang mereka hadapi tidak lagi padat. Di sini mereka coba menunjukkan bahwa menjadi orangtua bukan sebuah pekerjaan yang mudah terlebih jika itu menyatukan dua orang yang selama ini bergaya hidup bebas dan di sisi lain kita juga tahu bahwa seperti tidak ada paksaan di antara Soo-kyung dan Jin-sang, penyebab mengapa Jin-sang meragu karena ia punya kesempatan untuk tetap hidup bebas. Menariknya meskipun menjadi episode terlemah sejauh ini episode ini punya tiga highlight yang memikat. Pertama ketika ibu dari Do-kyung mulai beraksi, cara “melawan” dua Hae-young sekaligus terasa oke terutama perumpamaan “level” yang ia gunakan. Begitupula ketika Hae-young coba “melawan” tae-jin secara langsung dengan penjelasan tentang cinta, segmen itu terasa kuat. Dan yang terakhir tentu saja momen singkat di bawah payung dan guyuran hujan itu, although there's no butterfly in my stomach when that "moment" comes.

Score: 7,75/10



EPISODE 17

"Enough Not to Care About Dying Today"

Broadcast Date: 27 June 2016


Saya merasa bingung ketika memilih gambar yang akan digunakan untuk review episode ini, banyak momen yang sangat menarik. Bagian pembuka episode ini terasa cute, meskipun di penghujung episode sebelumnya penonton sudah tahu apa yang akan terjadi namun cara “moment” itu diolah selanjutnya lengkap dengan sikap malu-malu terasa cute. Sebenarnya salah satu tipikal klasik dari K-Drama adalah di mana karakter butuh waktu hingga mencapai dua atau tiga episode terakhir untuk "sadar" dan menyatakan perasaannya terkadang terasa menjengkelkan, namun anehnya di sini rasa jengkel itu tidak muncul. Episode ini seperti kembali mengingatkan kita bahwa pada dasarnya Another Oh Hae-young merupakan sebuah comedy romance meskipun memiliki unsur misteri di dalam cerita. Dan itu tidak masalah karena sejak awal Another Oh Hae-young memang tidak melulu soal bagaimana nasib Do-kyung akibat vision yang ia peroleh dan bagaimana nasib Hae-young akan berakhir, sejak awal unsur misteri itu duduk berdampingan dengan elemen komedi dan romance yang sama menariknya.

Namun yang menjadi masalah adalah dengan beberapa episode terakhir tampil seperti mencoba untuk membuat nada cerita jadi lebih ringan di sisi lain misteri terkait vision dan kematian Do-kyung semakin berkurang daya tariknya. Bukankah sejak beberapa episode awal fokus kita sebagai penonton coba diarahkan pada vision Do-kyung yang dimanfaatkan untuk memperpanjang cerita, namun apa yang dilakukan episode yang notabene satu episode sebelum finale ini pada hal tersebut terasa begitu mini. Alhasil seperti ada missing point di cerita pada hubungan antara Do-kyung dan usahanya untuk mengubah vision yang menakutkan itu, saya juga merasa penonton butuh penjelasan yang sedikit lebih jauh terhadap eksistensi penyanyi dan keterkaitan dengan vision kematian yang Do-kyung peroleh lebih dari sekedar tanggal.

Di sisi lain saya suka dengan apa yang cerita lakukan terhadap Tae-jin, walaupun pada akhirnya Do-kyung tidak mendapatkan “punch” seperti yang diharapkan cara untuk sedikit mendamaikan masalah terasa oke, momen di mana Tae-jin akhirnya bereaksi terhadap kejahatan yang selama ini disembunyikan darinya juga oke. Sejak kemunculannya secara reguler di dalam cerita Tae-jin memang tidak pernah berada di posisi yang jelas, apakah ia sosok pria yang jahat atau justru hanya pria baik yang melakukan sebuah kesalahan fatal dan kemudian menyesal. Penonton juga tidak pernah coba didorong untuk merasa bahwa Tae-jin sangat mencintai Hae-young, eksistensinya di cerita murni untuk membalaskan rasa sakit hati. Setting tersebut yang kemudian menempatkan Tae-jin sebagai karakter yang mudah, yang ia harus lakukan adalah memutuskan mana yang ia pilih antara suara dari si jahat atau si baik yang selalu ada di dalam diri setiap manusia. Dia membuat keputusan yang tepat. Kemunculan Pretty Hae-young juga memberi kontribusi penting.

Kembali ke dua karakter utama kita, Do-kyung dan Hae-young. Saya lega akhirnya Do-kyung menjelaskan semua yang ia alami kepada Hae-young di episode ini, momen pengungkapan “fakta” itu berhasil menampilkan kesan creepy yang dinantikan selama ini, momen ketika Hae-young melakukan flashback pada apa yang pernah terjadi dan akhirnya mendapat chill dari fakta yang diceritakan Do-kyung kepadanya juga terasa baik. Walaupun begitu saya rasa akan lebih menarik jika “approval” dari Ibunya Hae-young kepada Do-kyung ditempatkan sebelum penjelasan Do-kyung ke Hae-young, sehingga ada alasan lain bagi Do-kyung yang selama ini meragu akhirnya teguh dan telah lepas dari keraguan pada rasa cintanya terhadap Hae-young. Do-kyung sendiri melakukan pekerjaan yang baik dalam menunjukkan sikap yang teguh, meski terkadang sikap “keras” tersebut terasa menjengkelkan itu membuat kekuatan cinta yang berhasil mengubahnya terasa lebih natural. Dari begitu banyak segmen menarik di episode ini highlight pilihan saya adalah: elevator kiss.

Score: 8/10



EPISODE 18

"Please Stay Alive. I'm Grateful That You're Alive, Dear."

Broadcast Date: 28 June 2016


So, setelah berputar-putar dengan pertanyaan apakah vision yang Do-kyung peroleh akan membawanya bertemu dengan kematian atau tidak ternyata semuanya diselesaikan dengan sederhana: cari tanggal peristiwa tersebut dan hindari. Menjengkelkan? Tidak, namun cukup disayangkan bagaimana salah satu konflik paling menarik di Another Oh Hae-young meskipun tidak berakhir buruk namun tidak pula menghasilkan impresi di posisi yang layak ia dapatkan. Namun sesungguhnya itu minus yang sangat kecil karena sejak beberapa episode sebelumnya daya tarik pada konflik tersebut tidak lagi luar biasa, hanya menggantung menunggu konklusi sementara terus dimanfaatkan untuk membawa karakter berubah. Bagaimana dengan konklusi dari berbagai konflik lainnya? Manis, semuanya manis dalam porsi yang oke dan adil. 

Pertama, Tae-jin. Sejak awal tampak di set sebagai antagonis yang ambigu namun in the end ia masuk menusuk ke dalam kategori karakter favorit di drama ini. Tidak mudah memaafkan kesalahan yang telah membuat anda merasakan “sakit” yang begitu berat, cara Tae-jin berdamai dan menyelesaikan masalahnya membuat ia tampak keren. You're not a loser Pretty hae-young, you're also a winner. Berikutnya adalah Park Hoon…. Dengan usaha menulis naskah yang sempat hadir di episode awal kisahnya berakhir dengan cara yang tepat dan ikut mendorong sebuah fakta bahwa di balik pria yang sukses selalu ada wanita yang sama suksesnya karena selalu membantu si pria. Selanjutnya adalah Park Soo-kyung dan Lee Jin-sang. Ini lucu ketika sebuah action dengan menggunakan toilet berhasil melakukan apa yang selama ini cerita kurang mampu lakukan: meyakinkan penonton bahwa Jin-sang mencintai Soo-kyung. That’s it, para wanita harus menemukan pria yang siap untuk selalu menjadi benteng yang tidak hanya membantu namun juga melindunginya. I'm looking forward to finding what the baby is like.

Momen yang touching di episode ini datang dari orangtua Hae-young. God, betapa besar hati yang mereka miliki untuk terus rela melakukan apa yang anak mereka minta dan inginkan meskipun terkadang permintaan dan keinginan tersebut menghancurkan hati mereka. Awalnya biasa saja namun ketika bergerak semakin jauh semakin besar pula pengaruh karakter orangtua di dalam cerita, termasuk Ibu dari Do-kyung. Lewat tindakan yang baik dan kurang baik ‘Another Oh Hae-young’ sukses menggambarkan kasih sayang orangtua kepada anak mereka, tidak berlebihan namun mampu meninggalkan dampak yang mengesankan. So, mari kembali ke fokus utama, plot terkait vision dan kematian Do-kyung. Kesannya memang terlalu berlebihan ketika episode yang memiliki durasi 76 menit justru baru menghadirkan apa yang selama ini penonton nantikan 12 menit menjelang usai namun berkat gimmick yang selama ini cerita tampilkan dan diolah dengan cerdik cara masalah terkait vision dan kematian Do-kyung diselesaikan terasa baik.

Saya suka cara masalah terkait vision itu dibiarkan untuk tetap terbuka meskipun kita mendapati Do-kyung berhasil selamat dari kecelakaan maut itu. Dengan kemampuan vision untuk berubah sesuai dengan event yang dilakukan oleh orang yang menerima vision tersebut itu menandakan selama ia hidup Do-kyung mungkin akan kembali berhadapan dengan vision di kemudian hari. Hal tersebut secara tidak langsung membuat kekuatan cinta yang sukses mengubahnya secara pribadi terasa mempesona, membuat makna dari hadirnya Hae-young di sisi Do-kyung terasa semakin manis, sosok yang akan membantu Do-kyung membuat keputusan yang tepat dan tetap berada di jalur yang aman dengan cara yang sederhana: hidup bahagia bersama.

Score: 8,75/10






OVERALL


It's another good and satisfying romcom from tvN. Hal terpenting dari sebuah tv-series buat saya adalah bagaimana kemampuan dari cerita dan karakter untuk membuat penontonnya bukan hanya sekedar mengamati hubungan sebab dan akibat serta masalah dan solusi namun juga merasa “berinvestasi” pada mereka. Another Oh Hae-young berhasil melakukan hal tersebut dengan sangat baik, meskipun memiliki elemen fantasi berhasil tampil lebih believable ketimbang K-Drama lain yang tidak mengandung elemen fantasi di dalam cerita mereka, without star power yang terlalu heboh dan mengandalkan proses serta pengembangan cerita dan karakter sukses merebut atensi penonton di negara asalnya dan menggeser Misaeng: Incomplete Life untuk menjadi tv-series tvN dengan raihan rating tertinggi keempat setelah Reply 1988, Signal, dan Reply 1994 (ketiganya tayang di golden slot).

Sesungguhnya Another Oh Hae-young ini tidak seperti sebuah drama bagi saya, ini seperti sebuah dokumenter yang melihat semua sahabat saya berusaha menyelesaikan masalah mereka. Karakter protagonis berhasil terus mempesona, karakter antagonis tidak pernah berlebihan sehingga sulit untuk membenci mereka, kita diajak untuk mengamati semua karakter saling membantu untuk berusaha menemukan kebahagiaan secara perlahan dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Memang daya magis yang ia miliki sedikit berkurang di beberapa episode akhir dan 16 episode sepertinya cukup untuk menyelesaikan semuanya, namun berbagai plot dan gimmick yang tampak “rumit” itu tidak pernah terasa menjengkelkan dan merusak pesona karakter serta cerita. Hal yang tidak kalah penting adalah meskipun diselesaikan dengan sederhana setelah mencoba tampil begitu rumit sebelumnya elemen fantasi melalui vision itu tidak pernah terasa seperti “menipu” penonton berkat ending yang terbuka dan konsep bagaimana kebahagiaan dapat membantu anda mengubah masa depan.

Yap, di dunia nyata tidak hanya ada orang baik melakukan kebaikan dan orang jahat yang melakukan tindak kejahatan, di sisi lain terdapat orang “baik” yang melakukan kejahatan dan orang “jahat” yang melakukan kebaikan. Hal tersebut digunakan sebagai dasar oleh Another Hae-young untuk bercerita bagaimana kebahagiaan memiliki pengaruh besar terhadap hal-hal tadi, terus ekspresikan kasih sayang dan selalu mengambil dan melakukan pilihan yang tepat, bermula dari "salah" orang hingga menggunakan vision terkait kematian, mencampur elemen serius dan ringan dalam kombinasi yang menyenangkan. Alasan mengapa Another Oh Hae-young berhasil tampil mempesona karena di satu sisi ia sukses membuat penonton tersenyum dan tertawa lewat aksi komedi yang lucu namun di sisi lain ia membawa berbagai isu serius dan menampilkannya dengan kualitas yang sama seperti mengeksekusi komedi.
This drama is "cool" and very funny. Bergerak dengan pace yang cepat dan plot yang rumit namun simple Another Oh Hae-young selalu berusaha menampilkan semuanya secara natural, bahkan di bagian fantasi sekalipun. Meskipun terkadang karakter terasa frustrating namun penonton dapat memahami mengapa mereka bertindak demikian, dari Do-kyung yang tertutup, Hae-young yang easy, hingga Ibunya Hae-young yang "keras" terhadap anaknya. Tidak heran begitu mudah menemukan rollercoaster emosi dari Another Oh Hae-young karena terkadang anda akan bertemu segmen di mana ia sukses menyentuh emosi anda dan membuat anda tertawa secara bersamaan. Sutradara dan penulis script mampu menjaga kehangatan dari pusat cerita namun di sekelilingnya mereka warnai dengan berbagai hal ringan, dari senyum, tawa, kekuatan cinta, hingga tangis air mata dan aksi komikal yang relatable bagi penontonnya.
Script yang cermat dan cerdik dibantu dengan soundtrack yang manis berhasil memberikan impresi yang baik berkat karakter yang juga konsisten berada di level menarik. Divisi cast berhasil memberikan kinerja yang memuaskan sepanjang 18 episode, terkadang memang terasa sulit untuk mengetahui apa yang mereka inginkan akibat berbagai trauma yang pernah mereka alami namun setiap karakter punya alasan yang oke untuk bertindak seperti itu. Seluruh cast berhasil menampilkan karakterisasi dan sisi "human" dari karakter mereka masing-masing, terasa klik untuk peran masing-masing dalam menyampaikan alasan di balik tindakan mereka. Tidak memiliki batas antara si jahat dan si baik juga membuat karakter terus terasa menarik, tidak membuat penonton mengelompokkan mereka menjadi dua bagian namun menyatukan mereka menjadi satu kesatuan sebagai sekelompok orang yang melakukan kesalahan dan ingin memperbaikinya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Itu yang membuat Another Oh hae-young terasa seperti sebuah petualangan yang manis, ini tidak hanya sekedar menjadi penggambaran dari kekuatan cinta yang dapat mengalahkan segalanya saja namun menggunakan cinta tersebut untuk menjadi bagian penting dari proses di mana karakter mencoba untuk tetap meraih “kemenangan” dengan cara dan pendirian yang ia inginkan serta miliki. Hal tersebut yang membuat ketika ending menari bersama di penghujung episode terakhir selesai muncul sebuah ucapan sederhana: "well done, you guys beautiful." What is love? Happiness. If you’re happy, you’re confident. If you’re confident, you’re beautiful. Be happy guys.











2 comments :

  1. Baru selesai nonton ini. Keren dan lucu. Karakternya oke-oke semua. Yang jahat aja bisa menarik. Tapi ratingnya masih kalah lho kak dibanding Reply 1988 dan Signal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 'Reply 1988' dan 'Signal' tayang di hari jumat & sabtu, jam tayangnya start di bawah 9PM. Itu golden slot. Tidak bisa dibandingkan dengan AOHY. :)

      Delete