05 February 2016

Review: The Priests [2015]


Menemukan film misteri dan horror yang mampu membuat penontonnya kaget atau terkejut itu sangat mudah, yang tidak mudah adalah menemukan yang tidak cuma sekedar mampu mencengkeram penonton namun juga menyuntikkan rasa realisme sehingga perlahan berhasil membuat penonton merasa yakin bahwa ada hantu atau setan di dalam cerita. Film supernatural thriller asal Korea ini berhasil melakukan hal tersebut, The Priest (Geomeun Sajedeul), sebuah treatment yang manis dan efektif terhadap isu dan genre dengan menggunakan aksi pengusiran setan sebagai senjata utamanya.

Seorang gadis muda bernama Young-Sin (Park So-Dam) menderita sebuah penyakit misterius setelah tertabrak mobil pada malam hari. Bapa Kim (Kim Yun-Seok) mengetahui situasi yang dialami oleh Young-Sin dan setelah menjenguknya ke rumah sakit ia yakin bahwa Young-Sin telah kerasukan roh-roh jahat. Bapa Kim sebelumnya pernah gagal ketika melakukan eksorsisme namun dengan satu malam yang tersisa serta dibantu oleh diakon bernama Choi (Gang Dong-Won) ia bersikeras untuk kembali mencoba melakukan eksorsisme karena ia yakin itu satu-satu cara untuk menyelamatkan Young-Sin. 



Pengalamannya sebagai assistant sutradara di film Masquerade memberikan pengaruh yang cukup siginifikan pada cara Jang Jae-Hyun mengendalikan The Priest. Film ini membawa isu yang dapat dikatakan terhitung jarang diekplorasi oleh film-film asal Korea yang gemar bermain dengan thriller, action, drama, romance, hingga kisah yang menguras air mata, yaitu eksorsisme. Jang Jae-Hyun berhasil merancang strategi yang sukses membuat penonton yang telah familiar dengan film-film Korea tidak merasa asing, tidak merasa aneh, ia tetap menempatkan misteri kerasukan setan di pusat tapi berhasil menemukan "rasa Korea” di dalam cerita dengan komposisi narasi dan nada yang sangat tepat.



Manifestasi kejahatan penuh misteri berhasil mencuri perhatian, apa yang terjadi pada Young-Sin terus berputar-putar di pikiran tapi di sisi lain kamu dibawa untuk seolah terlibat dengan usaha Bapa Kim dan Choi tentu saja dengan taruhan yang sederhana tadi, mereka punya waktu yang terbatas untuk menyelamatkan Young-Sin. Hal tadi sebenarnya bisa saja dibuat menjadi sajian yang kompleks namun Jang Jae-Hyun justru membuat semuanya tampak sederhana sehingga selain konflik terus fokus penonton juga tidak pernah merasa terlepas dari proses menemukan jawaban. Memang ada set-up di bagian awal yang seolah mencoba menggali ke dalam teologi Katolik Roma, taruhan terbentuk oke, dan setelah itu momen terror ganti mengambil alih kendali.



Kekuatan utama The Priest adalah ia menggunakan misteri sebagai jualan utama tapi unsur drama hingga thrill juga sama baiknya tanpa membuat kamu sebagai penonton merasa jengkel. Merasa jengkel di sini dalam artian sulit untuk merasa apa yang diberikan The Priest terasa murahan, tidak peduli seberapa sering kamu menonton film dengan tipe dan isu serupa. Penyebabnya adalah karena The Priest menghadirkan sebuah proses yang mengandalkan atmosfir sebagai senjata utamanya. Pertarungan antara baik dan jahat hadir bukan sekedar hadir di panggung dan kamu menonton, apa yang dialami oleh Young-Sin berhasil “hidup” dan dirasakan penonton, kita waspada bukan hanya karena malapetaka di pusat cerita tapi juga diakibatkan momen-momen mengganggu yang terasa begitu pas dalam menunjang cerita.



Cast film juga memberikan kontribusi yang sama baiknya. Kim Yun-seok berhasil menjadi sosok yang tangguh, Gang Dong-won memberikan sisi nakal lewat ekspresi wajah dan mata, sedangkan Park So-Dam tampil mengesankan sebagai gadis muda yang tersiksa setan. Jang Jae-Hyun tidak hanya paham memainkan kontras visual tapi juga cara menangani karakter dengan latar belakang yang terasa sederhana itu untuk klik ke dalam cerita yang terus ia jadikan fokus utama sehingga apa yang terjadi selanjutnya selalu menarik untuk ditunggu. Minus kecil ada di ending walaupun saya suka cara Jang Jae-Hyun menutup kisah yang bukan hanya jadi penggambaran ritual yang sering membuat banyak salah paham itu tapi juga klimaks dari kumpulan hal-hal menyeramkan yang memikat.



The Priest memang tidak membawa sesuatu yang baru bagi genre atau film tentang eksorsisme, tapi di tangan Jang Jae-Hyun dengan menggunakan penggambaran yang sederhana serta terus mengandalkan rasa “nyata” untuk mencengkeram penontonnya film ini berhasil menjadi sebuah kemasan horror, misteri, dan thriller yang terasa pas dan tepat, membuat kamu bingung, membuat kamu waspada, dan anehnya ia juga bisa membuat kamu sedikit tertawa. Manis.












Thanks to: rory pinem

3 comments :

  1. wow. jadi pengen nonton, kayaknya seru filmnya

    ReplyDelete
  2. Salut, film eksorsis "rasa baru" racikan korea, recommended

    ReplyDelete