25 August 2015

TV Series Review: Yong-pal - Part 1


Sinopsis: Kim Tae-Hyun (Joo Won) merupakan seorang dokter ahli bedah yang sangat bertalenta, namun tuntutan biaya medis adiknya yang sangat besar menyebabkan Tae-Hyun mencoba untuk mengambil jalan pintas yang kotor. Dengan memakai inisial Yong-pal ia menemui secara pribadi seluruh pasien yang siap membayar jasanya, termasuk para penjahat atau gangster. Tindakan tersebut membawa Kim Tae-Hyun kedalam masalah yang lebih besar, bertemu dengan Han Yeo Jin (Kim Tae-Hee) yang sedang berada dalam kondisi “sleeping beauty” di lantai duabelas, seorang wanita pewaris tahta yang menjadi target banyak pihak.



[Spoiler Alert]




Episode 1 (5/8/15)


Jika harus di beri judul maka pilihan yang tepat bagi episode pertama ini adalah: Mari Mengenal Yong-pal. Memang ada nama besar lain disampingnya, Kim Tae-Hee, namun episode pertama menjadi milik Joo Won seutuhnya, dan itu berhasil ia dan tim produksi pergunakan dengan sangat baik untuk meletakkan dasar di setiap bagian tapi juga disertai dengan misteri yang menarik. Dari karakter misalnya, Kim Tae-Hyun sangat mampu meyakinkan penonton bahwa ia sosok yang benar-benar bertalenta sehingga walaupun ia bermain “kotor” kita anehnya dengan mudah rooting pada apa yang ia lakukan, dan penyebabnya tidak lain berasal dari batas yang sangat clear pada misi utama yang di emban oleh Yong-pal.

Yong-pal ingin menyelamatkan adiknya, Kim So-hyun (Park Hye-soo), dan bagaimana bisa penonton menolak untuk mendukung usaha tersebut setelah menyaksikan kilas balik itu. Tapi dari sana muncul pertanyaan lain: mengapa Kim Tae-Hyun memilih "opsi" tersebut? Itu menandakan bahwa ia merasa ada yang tidak beres didalam tempat kerjanya selama ini sehingga ia dengan berani mempertaruhkan statusnya sebagai seorang dokter. Drama medis memang belum begitu kental di bagian pembuka ini tapi disamping aksi kejar yang dikemas cepat itu saya suka dengan bagaimana sutradara dan penulis memperkenalkan karakter lain kedalam cerita, membangun koneksi yang oke antara mereka dengan Yong-pal serta memberikan hubungan sebab-akibat yang sangat efektif secara implisit.



Tapi apa yang menjadikan Yong-pal terasa segar jika dibandingkan dengan drama medis asal Korea yang telah hadir sebelumnya? Pertama, saya belum mencium indikasi romance disini dan meskipun kehadirannya hanya menunggu waktu namun menilik materi di bagian awal Yong-pal tampaknya akan bergerak menjadi drama yang dengan konflik gelap yang tampil berani. Ya, drama yang berani, dari interogasi Kim Tae-Hyun kepada para resident saja dapat dilihat bahwa Yong-pal seperti ingin mencoba melakukan tackle pada isu moral dan etika lewat sistem “jabat tangan dibelakang” yang sudah jadi hal umum di berbagai industri. Dan kedua, daya tarik karakter Yong-pal itu sendiri, ia melakukan tindak kejahatan tapi pesona pahlawan selalu melekat padanya, keunikan yang justru menjadikan Yong-pal terasa menarik untuk di ikuti.

Score: 8/10




Episode 2 (6/8/15)


That’s it, Yong-pal resmi menjadi salah satu drama Korea paling berani yang pernah saya tonton. Di episode sebelumnya penonton diberikan misteri yang sesungguhnya akan menuntun mereka pada satu pertanyaan mendasar: seberapa jauh Kim Tae-Hyun mampu untuk menghindar dan melindungi identitasnya sebagai Yong-pal? Dan episode kedua ini memberikan jawabannya, dan hebatnya lewat sebuah ledakan mengagetkan. Pertanyaan tadi sebenarnya bisa saja digunakan oleh tim penulis untuk sedikit memutar-mutar cerita setidaknya untuk satu atau dua episode lebih jauh, tapi mereka menarik dengan cepat salah satu senjata untuk menebar misteri tadi dengan mempertemukan Yong-pal dan Chief Lee didalam sebuah hubungan yang lebih lanjut: boss dan budak.

Yang menarik disini adalah kejutan tadi tidak seketika menurunkan tensi misteri dari Yong-pal, hadir misteri baru lain yang semakin menarik, salah satu yang terkuat tentu saja dengan bangunnya sleeping beauty Han Yeo Jin di bagian akhir. Namun menariknya adalah hal tersebut tidak menjadi highlight dari episode ini, kilas balik yang membawa kita menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi pada ibu Yong-pal justru menjadi momen yang paling sukses memberikan hantaman bagi penonton. Itu bukan hanya memberitahu kita apa misi sesungguhnya dari Yong-pal tapi menjadikan nilai Yong-pal yang diawal masih bertemu dengan tanda tanya disini semakin bergerak lebih tinggi, semakin ia di tekan semakin kuat penonton mendukungnya untuk berusaha menghancur rumah sakit yang dipenuhi permainan hitam itu.



Dari kualitas produksi tidak ada lompatan yang besar walaupun harus diakui cara sinematografi menyajikan gambar mulai mencuri atensi. Bagian yang paling menonjol adalah cerita, disini mulai tampak kombinasi genre yang lebih gemuk dan tertata dengan baik, kita punya thrill dan drama, tapi komedi tidak pernah lupa hadir untuk berkontribusi. Memang rasa cemas dalam kuantitas kecil datang dari pertanyaan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya setelah kejutan besar tadi? Kecil memang, dan itu tidak begitu berarti terlebih kini kita tidak hanya sebatas punya Han Yeo Jin yang telah bangkit dari tidurnya tapi ada dua karakter lain yang sepertinya coba dibawa masuk jauh lebih dalam di sektor cerita, Nurse Hwang (Bae Hye-sun) dan Charge nurse (Kim Mi-kyung). Ini semakin menarik.

Score: 8,25/10




Episode 3 (12/8/15)


Ah, saya resmi mengagumi cinematography series ini, bagaimana ia mempermainkan sudut sempit untuk menciptakan momen mendebarkan, membuat sebuah gerakan membelok yang sederhana tampak manis, hingga penggambaran alam bawah sadar Han Yeo Jin yang sukses membentuk imajinasi itu. Dan itu semua dibalut dengan editing yang mampu mengatur irama setiap momen didalam cerita. Tapi hal menarik dari episode tiga tidak hanya itu, kita kembali memperoleh kejutan dari dua karakter terbaru yang sukses bergabung dengan mulus kedalam cerita tanpa menimbulkan kesan canggung bagi pergerakan plot cerita, dan tentu saja Yong-pal yang kini semakin mendekat dengan kepada Han Yeo Jin dan menjadikan cerita semakin menggoda untuk diamati.

Pertama adalah Cynthia (Stephanie Lee) yang berhasil mencuri atensi secara instan. Sepintas memang ia tampak seperti pion didalam cerita tapi justru Cynthia mampu menebar misteri lain karena dibalik senyumnya itu kita tahu bahwa ia tahu bagaimana cara didalam permainan kotor tersebut. Dan berikutnya adalah Lee Chae-young (Chae Jung-an) yang notabene merupakan istri Han Do-joon (Jo Hyun-jae), kakak Han Yeo Jin. Sulit untuk tidak tersenyum dengan tingkah konyolnya walaupun disisi lain ia tidak lantas menjadikan kekonyolan itu untuk menjadikan imagenya tampak murahan, saya merasa ada rencana lain yang akan lahir dari Lee Chae-young. Terakhir adalah Yong-pal itu sendiri yang di episode kali ini justru melakukan aksi-aksi yang menimbulkan kesan ambigu dari karakternya.



Bagaimana dengan Han Yeo Jin? Ketika episode ini berakhir saya menggelengkan kepala karena tim produksi sangat berani hanya memberikan aktris level atas seperti Kim Tae-Hee porsi yang terhitung sangat kecil menginjak bagian ketiga ini. Han Yeo Jin seperti pion disini dengan fungsi seperti yang saya sebutkan tadi, menggoda penonton dengan rasa penasaran. Lagipula itu bukan sesuatu yang mengganggu ketika di elemen-elemen lain kita memperoleh sebuah drama yang berhasil terus meningkatkan rasa tertarik penontonnya, menjadikan tidak ada rasa monoton dari start hingga finish, tidak menjadi drama medis dengan politik standard yang melelahkan namun sebuah petualangan yang dipenuhi ledakan menyenangkan.

Score: 8,5/10




Episode 4 (13/8/15)


“Should I give you the money?” Holly molly, itu ending yang sangat kurang ajar karena membuat penonton harus menanti jawaban selama satu minggu lagi dengan rasa penasaran yang tinggi. Yang jadi pertanyaan disini adalah apakah tim produksi memutuskan untuk sedikit mengendurkan cengkeraman yang di tiga episode awal berhasil mereka sajikan dengan sangat kuat? Bukan hanya karena editing yang bermasalah itu tapi tensi dari episode keempat ini tidak berada di level yang sama dengan tiga pendahulunya itu, cerita memang terus berkembang ke arah positif tapi fokus seperti kembali di geser menuju karakter Kim Tae-Hyun, memperdalam tekanan yang ia miliki terutama pada rasa sayang Yong-pal terhadap adiknya meskipun tetap dibumbui dengan sedikit sentilan pada isu si kaya dan si miskin lewat kehadiran wanita korban dari tindakan kurang ajar si hallyu star.

Maksudnya memang baik tapi bagian dimana Yong-pal berusaha menyelamatkan wanita yang menjadi korban tadi serta menjauhkan rumah sakit dari kehancuran terasa terlalu di dramatisir. Namun tentu terdapat alasan mengapa dibalik kekurangan tadi episode keempat justru menjadi titik awal dimana Yong-pal memperoleh lompatan yang begitu berarti pada rating, cengkeraman memang sedikit kendur tapi cerita terus melangkah maju dan tentu saja ditutup dengan bagian kurang ajar tadi. Latar belakang masalah sudah menemukan bentuknya dan setelah bagian penutup itu hadir fokus kita seperti diarahkan pada misi tunggal: Yong-pal dan Han Yeo Jin melakukan balas dendam, dan menarik dinantikan apa yang akan Han Yeo Jin lakukan ketika ia tidak lagi terjebak dalam “penjara” yang mengurungnya selama tiga tahun itu.



Namun meskipun perlahan mulai membawa Han Yeo Jin ke panggung utama saya suka dengan apa yang dilakukan tim penulis pada karakter Yong-pal, ia punya masalah dan misi yang menarik tapi pendukung di sekitarnya juga tidak kalah menarik. Mereka berhasil menciptakan sebuah siklus yang sangat baik disini dimana Yong-pal terjebak dan berusaha mencari jalan keluar, Chae Young kini membuat pergerakan yang tampak menjanjikan sebagai sekutu dan mulai menarik perhatian kita pada Han Do-joon, begitupula dengan Cynthia walaupun masih ambigu. Tapi yang menarik adalah bagaimana caranya boss gangster Doo-chul (Song Kyung-chul) bersama pasukannya berhasil mengalahkan Chief Lee dalam hal daya tarik karakter, mereka menciptakan kesan bahwa mereka punya misi lain didalam rumah sakit itu tapi dengan penggambaran yang lucu.

Score: 8/10




Episode 5 (19/8/15)


Oke, setelah membangun hubungan dengan Han Yeo Jin akhirnya Yong-pal resmi masuk kedalam sebuah lingkaran masalah. Apa yang harus ia lakukan selanjutnya, disatu sisi kita tahu ia masih menjadi budak Chief Lee, di sisi lain ia tentu saja tetap ingin menyelamatkan adiknya dan jalan satu-satunya adalah kembali menjadi budak namun kali ini kepada Han Yeo Jin. Tidak hanya itu, Yong-pal juga telah memberi greenlight kepada Cynthia yang menurut saya merupakan tindakan berbahaya, begitupula dengan Lee Chae-young yang melakukan manuver lebih jauh dengan agenda utama yang masih samar. Dan jangan lupakan Han Do-Joon serta Chief Lee dengan rencana hitam mereka sedari awal.

Hal paling menarik dari episode kelima ini adalah kita mulai bertemu dengan permainan strategi yang dilakukan banyak pihak, bahkan mulai sedikit lebih kompleks dengan rencana dari Chairman Go (Jang Gwang) yang juga penuh misteri karena ia sepertinya memiliki titik singgung dengan rencana milik Han Yeo Jin. Ini yang menarik, bagaimana cerita melangkah maju untuk meningkatkan skala permainan hitam yang terjadi, perlahan meninggalkan mode dimana kita dibuat bertanya siapa untuk disambung dengan mode baru dimana pertanyaan baru adalah mengapa? Episode kelima ini punya gerak mondar-mandir yang cepat yang bertumpu pada aksi manipulasi, namun walaupun begitu uniknya banyak adegan percakapan disini.



Saya suka bagaimana sutradara mengendalikan adegan percakapan menjadi sangat menarik untuk diamati. Setiap adegan percakapan mengembangkan materi dengan sangat alami, mereka bukan hanya memajukan cerita tapi juga mulai mempermainkan misteri dan penilaian penonton pada masing-masing konflik dan karakter. Ini seperti buah atau hasil dari kesan ambigu penuh misteri yang ditanamkan pada cerita dan karakter sejak awal, mulai muncul potensi simbiosis diantara karakter yang mampu daya rekayasa yang baik. Hal tersebut juga disokong oleh kinerja cast yang seolah berlomba-lomba mencuri perhatian penonton, bahkan mulai muncul clue awal dari hadirnya romance pada persahabatan antara Han Yeo Jin dan Yong-pal, walaupun semoga bagian tersebut tidak bergerak terlalu cepat jika memang akhirnya harus eksis. Oh, satu lagi, poor Nurse Hwang.

Score: 8,25/10




Episode 6 (20/8/15)


Jadi ceritanya Tae-hyun ini merupakan pria yang sudah jatuh tertimpa tangga tapi masih ada benda keras lain yang datang menimpanya. Niat utamanya sejak awal sangat sederhana, melakukan pekerjaan illegal untuk meraih uang tambahan sebagai biaya pengobatan adik yang sangat ia sayangi, tapi yang seperti yang pernah ia katakan ini adalah satu masalah disambung masalah lain, dan ini semakin menarik. Episode keenam ini benar-benar menarik, membawa penonton meninggalkan sejenak drama saling sikut secara tersembunyi antar karakter untuk kemudian masuk kedalam sesuatu yang lebih mengerikan: upaya membunuh Han Yeo Jin melawan upaya menyelamatkan Han Yeo Jin, dimana Tae-hyun ada didalamnya.

Episode ini punya presentasi alur yang benar-benar cerdik, bahkan ketika saya telah tahu apa yang hendak mereka lakukan kejutan di bagian akhir itu masih mampu memberikan sengatan yang tajam. Hal tersebut tidak lepas dari kemampuan Joo Won menggambarkan karakter Kim Tae-Hyun dengan sangat baik, yang disini memegang kendali cerita. Sangat suka pada irama cerita di episode ini, ia seperti naik perlahan dan tidak terburu-buru sehingga rencana mematikan dan menghidupkan kembali yang gila itu mampu mencengkeram penonton dengan sangat baik. Apa yang terjadi di episode ini adalah hasil berbagai adegan percakapan di episode sebelumnya dimana setiap karakter dan setiap kubu memiliki kontribusi aktif dalam peperangan di lantai duabelas itu.



Hasil di bagian akhir meninggalkan pertanyaan baru bagi series ini: kemana mereka akan melangkah selanjutnya, karena dengan apa yang telah terjadi akan terasa sulit untuk melihat cerita masih bermain-main di lantai duabelas. Dan mari kita kembali ingat bersama bahwa ini baru episode enam, belum setengah jalan, Chairman Go dan Han Do-joon sudah saling tahu rencana masing-masing, posisi Chief Lee yang menariknya jadi terasa ambigu, apa yang ingin dilakukan oleh Lee Chae-young, dan tentu saja apa rencana Yong-pal selanjutnya? Tapi ada hal menarik lain dari episode enam ini, ia mampu menjadikan karakter-karakter wanita terasa segar untuk diamati ditengah pertempuran dua pria yang melibatkan saudara perempuan mereka, yang satu ingin menyembuhkan sementara yang satu lagi ingin membunuh. Ini semakin seru dan menarik.

Score: 8,75/10




5 comments :

  1. Seneng rasanya serial korea sudah benar-benar di apresiasi disini. Karena memang sudah seharusnya seperti itu, walaupun agak telat menurutku tp setidaknya blog ini (rory) yg pertama me-review serial korea dengan konsep seperti ini, salut (y) (y)... Bagus secara kualitas itu sudah pasti tapi bukan itu yg menjadi alasan serial korea harus sangat di apresiasi oleh para pe review film... Konsep serial mereka yg jelas dari awal (kapan mulai-kapan selesai), membuat kita seperti melihat film tapi dengan durasi yg cukup panjang. Aku sudah Lelah liat serial barat, keren sih tp minim emosi dan ngga jelas kapan tamatnya. Ouwh iya, Setidaknya dalam 3 taun terakhir serial korea begitu menggila, apa pun genre nya pasti selalu berhasil mengaduk-aduk emosi bahkan action-thriller nya sekalipun, inilah mengapa aku bilang agak telat. Banyak banget sebenernya serial favorit aku yg pengen aku baca review nya di sini. Pengen usul dari dulu sebenernya tp takut ngga di realisasikan (takut kecewa)... Berharap setidaknya serial terbaik 3 taun terakhir di review disini. Ghost,gaksital,reply 1997,i hear your voice,man from the star,cruel city,master's sun,two weeks,good doctor,let's eat,incarnation of money,sirius,healer,pinocchio,misaeng,bad guys,it's okay, that's love,god's gift 14 days,flower grandpa investigation unit,angry mom,let's eat 2,kill me heal me,falling for innocence,my beautiful bride,hidden identity,last,missing noir m,mrs.cop dan masih banyak yg lain nya tp capek nyebutin nya... Barangkali di antara daftar di atas ada yg belum di liat ma ka rory, cepetan liat pasti ngga bakalan nyesel... Dan tunggu review nya... Maaf kepanjangan :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya apresiasi saya ke drakor sudah lama dan beberapa dari “nama besar” di list juga sudah saya tonton (reply 1997!, i hear your voice, man from the star, master's sun, good doctor, healer, Pinocchio, Misaeng; it's okay, that's love; god's gift 14 days, angry mom, kill me heal me), tapi selama ini rencana membuat ruang khusus bagi drakor selalu gagal karena disisi lain saya juga mengikuti tv-series barat. Masalah di waktu memang, drakor terbaru seperti Hello Monster, Orange Marmalade, Scholar Who Walks the Night, Warm and Cozy, The Time We Were Not In Love, High Society, Mask, Hidden Identity, My Beautiful Bride, dan Last saja ada yang saya lepas dan ada yang belum selesai. TV Series Review sendiri belum jadi fitur permanen, masih percobaan. Review Mrs. Cop menunggu delapan episode dan akan segera hadir. :)

      Delete
    2. Maksud ku apresiasi lewat karya tulis, hyung. Aku juga tadi nya ngikutin tv series barat tp karena series koreanya kian membludak jd aku harus pilih mana yg paling cocok buat aku. Karena aku ngga mungkin ngebagi waktu yg sedikit ini hanya untuk nonton... Apalagi aku sibuk dengan kerjaan ku... Ouwh ya hyung, Di antara series yg mau di lepas, saya harap "last" bukan salah satunya. Karena series "last" di sutradarai oleh sang sutradara yg menelurkan series terbaik yg pernah aku tonton "the chaser" (lucunya di daftar yg aku tulis di atas tadi ngga ada judul the chaser) :D . Baru inget :D hyung dah nonton series the chaser??? Klo udah berapa nilainya menurut hyung, dari skala 8-10???

      Delete
  2. Ouwh ya hyung, di tunggu mrs. Cop nya, last juga yach dan permanenkan segera review serial korea nya... FIGHTING :)

    ReplyDelete
  3. Wah ada review drakor!
    Min rory sejak kapan suka nonton drakor? Hihiii
    Yg menurut ku rekomen buat di review, karna menurutku drakor2 ini beda dari pada yg lain, dan yg pasti bisa dinilai / punya nilai, ga cuma sekedar menghibur:

    1. Semua drakor karya penulis Hong Sister. Drama hong sister ini punya ciri khas! Tapi belakangan ini udah ngerasa bosan karna gitu2 aja
    2. Best of screenwriter Park Hye Ryun: Dram High season 1, i hear your voice, pinocchio
    3. Famous screenwriter Park Ji Eun: My love from the star, producer. PJE ini paling bisa nyari cast. Aku ga suka alien2 apalagi vampir, tpi karna castnya oke jdi di tonton. Blm lagi agak kecewa sama producer. AKu sangat setuju dgn rory endingnya stabil.
    4. It's ok, it's love dari Noh Hye Kyung. Ini drakor yg beda dari drakor biasanya! Agak kebarat-baratan sih haha
    5. Reply series (1997 & 94) kreatif! momen2 jadulnya duuhh!
    6. Lets eat series. The one korean drama korean food porn ever!
    7. Angry Mom, how the "makjang" script become a mbc winner script 2014
    8. the humanity heartwarming Misaeng!

    Udah banyak drkor yg ku tonton, tpi list diatas yg paling ku inget karna karakter dan valuablenya

    ReplyDelete