20 September 2013

Movie Review: Secretly, Greatly (2013)


Salah satu cara sederhana bagi sebuah film untuk menjadikan ia mudah dikenang adalah dengan menyajikan sebuah cerita yang tidak begitu menarik dibagian pembuka, ya mungkin tetap punya potensi, namun perlahan mulai bergerak naik kearah positif dan berhasil mencapai puncak klimaks di akhir cerita. Secretly, Greatly melakukan hal tersebut, namun sayangnya dalam sisi negatif, kembali dengan nafas gesekan antara dua negara Korea, punya potensi namun tidak punya kombinasi cerita ringan dan berat yang mumpuni.

Won Ryu-hwan (Kim Soo-Hyun), telah dilatih sejak kecil untuk menjadi prajurit unit 5446 Korea Utara, dan kini menetap di pinggiran kota Seoul dalam wujud seorang pria idiot yang miskin bernama Bang Dong-Gu, dan bekerja sebagai pegawai toko kecil milik wanita tua bernama Jeon Soon-Lim (Park Hye-Sook). Anehnya sudah dua tahun sejak awal misi yang ia kerjakan itu Dong-Gu belum pernah lagi mendapatkan kabar dari petingginya, Kim Tae-won (Son Hyun-Joo), Kolonel yang memberikan ia tugas, walaupun Dong-Gu yakin ia tidak pernah melakukan kesalahan karena selain Seo Sang-gu (Ko Chang-Seok), yang telah menyamar menjadi tukang pos selama 16 tahun, tidak ada seorangpun yang tahu identitasnya.

Namun suatu ketika sesuatu yang mengejutkan terjadi, Dong-Gu bertemu dengan Lee Hae-rang (Park Ki-Woong), anak seorang petinggi Korea Utara yang dikirim untuk menjadi agent dengan menyamar menjadi seorang calon penyanyi. Kejutan itu disusul dengan kemunculan Ri Hae-jin (Lee Hyun-Woo), agent rahasia termuda Korea Utara yang pernah punya kisah masa lalu dengan Dong-Gu. Mereka bertiga mulai masuk kedalam sistem kehidupan masyarakat sekitar, meningkatkan kualitas hubungan satu sama lain, hingga akhirnya timbul rasa ragu ketika sebuah perintah dari pusat yang tidak boleh ditolak datang menghampiri mereka.


Sejak awal saya telah menanggap bahwa Secretly, Greatly adalah sebuah film komedi, dan mungkin sedikit sentuhan drama dan action dalam skala kecil. Itu pula yang menjadikan kisah yang diambil dari komik Covertness dan ditulis ulang oleh Yun Hong-gi dan Kim Bang-hyeon berhasil tampil memikat dibagian awal. Random, ringan, sederhana, mampu menghibur dan menjadikan saya tidak begitu mempermasalahkan pergerakan cerita yang terasa stuck. Tapi yang menjadi pertanyaan bagaimana bisa cerita yang diawal berhasil mengundang perhatian berkat isu gesekan antara utara dan selatan itu dapat tampil terus menarik jika digerakkan oleh Jang Cheol-Soo dengan tensi dan tempo yang naik turun dan kerap kali terasa terputus menjadi bagian kecil yang terpisah. Betul, seperti ungkapan yang ia gunakan, Dong Gu dan dua rekannya seperti ikan yang bergerak dalam danau, menunggu dan terus menunggu.

Sumber masalah terletak pada tidak adanya sebuah tujuan yang kuat dan jelas dari aksi spionase yang dilakukan tiga orang itu, sejak awal. Setengah jam anda akan diajak mengitari sebuah desa kecil dengan berbagai konflik yang klise dan dangkal, mencari anak yang hilang, rindu kepada ibu, acara kumpul bersama, hingga gotong royong membersihkan ikan teri. Ini upaya mencoba mengupas cerita namun dengan menitik beratkan, ya mungkin sedikit fans service kepada fangirl, pada proses menunjukkan kehebatan yang tersimpan dalam diri Dong Gu dibalik tampang idiot yang ia pakai ketika berseragam serba hijau, terus dan terus, dominan. Pada akhirnya anda akan merasakan apa yang karakter rasakan, tersesat di sebuah desa, ingin membawa masuk penontonnya kedalam misteri, namun salah dalam menerapkan permainan tempo cerita.


Ini seperti menyaksikan sebuah film yang terbagi menjadi dua bagian. Di bagian pertama anda akan disuguhi cerita dengan warna komedi, selama satu jam, berisikan banyak humor slapstick dengan karakter-karakter lucu seperti tukang pos yang kini bergabung dengan fans club SISTAR, seorang wanita glamour dan seksi bernama Ran (Lee Chae-Young) yang tak jelas kehidupannya, hingga kisah cinta terselubung diantara insan paruh baya. Jujur saja percampuran di bagian ini terasa apik. Namun di paruh kedua ternyata Secretly, Greatly merubah total warna cerita, bukan hanya menjadi jauh lebih serius tapi ikut pula menyingkirkan karakter-karakter yang mengisi paruh pertama, sebuah keputusan yang salah.

Yap, salah, dan akibatnya ketika ia hendak memasukkan unsur drama ditengah pertempuran diakhir cerita ia justru terasa datar karena materi di paruh pertama yang punya peran dalam kesuksesan unsur drama itu telah terlupakan. Komedi yang lucu itu hilang begitu saja dan harus merelakan tongkat estafet yang telah ia genggam dengan baik sejak awal dilanjutkan oleh elemen cerita yang lebih serius. Sayangnya penerus itu tidak berhasil tampil sama baiknya, sehingga Secretly, Greatly secara jelas tampak kehilangan momentum apalagi daya tarik yang menjadikan penonton terikat erat dibagian paruh pertama. Sayang memang, ketika petualangan menyenangkan walaupun tanpa tujuan itu dengan cepat langsung diubah menjadi aksi eksekusi yang ikut membawa banyak karakter yang benar-benar baru dan mengganggu irama cerita.

Kim Soo Hyun sendiri berhasil memainkan dua karakter dengan warna yang bertolak belakang dalam level yang mumpuni. Ketika ia menjadi orang bodoh tampak natural, namun disaat berpindah menjadi tokoh serius ia tetap berhasil menemukan pijakan yang tepat sehingga transisi tidak terasa kasar. Park Ki-woong juga kerap kali mampu mencuri atensi setiap kali ia muncul. Titik lemah divisi akting terletak pada Lee Hyun-Woo yang tampak terlalu “halus” untuk menjadi seorang agent, begitupula dengan Son Hyun-Joo yang tidak mampu menjadikan tugasnya sebagai penopang utama pressure pada tiga karakter utama agar dapat bekerja dengan baik.


Overall, Secretly, Greatly adalah film yang kurang memuaskan. Potensinya ada, dan bagi mereka yang sejak awal tidak mengharapkan intensitas adegan aksi kelas tinggi seperti The Berlin File mungkin tidak akan begitu kecewa. Sayangnya ia memiliki dua warna cerita yang sama besar porsinya namun tidak dalam hal daya tarik, punya power untuk menjadi sebuah komedi yang ringan namun rusak akibat keputusan untuk bermain dengan pertarungan disertai bumbu personal yang terlalu mellow di paruh akhir.



12 comments :

  1. omo...kim soo hyun :* tapi ragu mau DL kurang suka genre film kyk gini hehehe :)

    ReplyDelete
  2. @kate ryder jamieson: tapi akting Soo-Hyun gak buruk lho. Dicoba aja. :)

    ReplyDelete
  3. Saya fangirlnya Kim Soo-hyun (fanwomen tepatnya ��).

    Stuju sekali dengan penggambaran, ada 2cerita dalam 1film ini. N setelah ditonton kedua kalinya jadi bener2 terasa (pertama kali nonton, extra perhatian sama KSh).
    Cerita 1 ttg film drama dong gu dan penduduk sekitarnya, cerita 2 ttg film action ryu hwon cs, tim korea utara n tim korea selatan.
    Kurang smooth aja gabunginnya, n saya jg bingung tugas utama Ryu Hwon dikirim untuk jadi mata2 itu, tujuannya apa? Sampai ending ga terjawab.
    Dan saya sebel bad ending ��

    Oia, sekalian mau tanya, menurut bang Rory, acting KSh di cerita ini, yg "terlalu terikat sama ibunya" gimana?
    Saya koq agak² terganggu, khususnya di adegan² film action, ketika dia tau ibunya udah mati. Terlalu mellow untuk seorang sekelas Ryu Hwon (mengingat pangkat n ganasnya dia di kompi 5446).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua hal yang terkait dengan orang yang disayangi imo sih gak masalah ada unsur mellow nya. Yang jadi masalah itu seingat saya feel nya kurang dapat, hambar. :)

      Delete
    2. Yg jelas tugas utama si ryu won sendiri adalah menetap di korsel,pelajari keadaan sekitar dan siap kapan pun ketika diperlukan, walau nyatanya sampai terjadinya konflik kekuasaan di korut hingga lahirlah perintah untuk bunuh diri, kemampuan nya belum di manfaatkan sepenuhnya (coba liat film korsel lain nya tentang sekumpulan mata-mata korut the spy taun 2012, di situ menceritakan sekumpulan agen korut yg hampir puluhan taun tida mendapat misi, dan diantara mereka ada yg menikah dgn orang korsel dan mempunyai keluarga yg harmonis dan bahkan ada yg menjadi single parent, setelah sekian lama akhirnya turun juga perintah dari korut dlm keadaan mereka sudah hampir melupakan siapa diri mereka sebenarnya)... Jelas kehadiran murid ryu won dan si rambut pirang adalah kebutuhan skenario untuk mempertajam konflik kelak ketika ada perintah bunuh diri, karena mereka bertiga saling memiliki masa lalu yg terkait. Kekurangan nya hanya pada memasuk kan 2 karakter ini ke dalam cerita yg menurutku tidak tergarap dengan baik... Dan untuk adegan action terakhir di gedung tua, masalahnya bukan pada keren atau tidak nya adegan itu tp lebih ke penataan adegan laga nya yg terlalu riweuh dan tidak rapih alias kacau dan jelas itu mengganggu kenikmatan yg ada pada menit-menit sebelumnya ditambah lagi dengan kekacauan yg di buat oleh murid nya ryu won di detik-detik terakhir kehadiran nya yg jelas sangat menggangu... Untunglah diselamatkan dengan adegan yg mengharukan yaitu adegan membuka buku tabungan yg menurutku adegan terbaik di film ini, kenapa??? Karena adegan ini menunjukkan bahwa di balik sifat cuek orang-orang terdekat kita yg terkadang membuat kita mempertanyakan tulus atau tidak nya kedekatan mereka terhadap kita, suatu saat akan terjawab dan jika memang tulus, pasti akan terpancar kelak cahaya kasih sayang nya di saat gelap sedang menyeliputi kehidupan kita dan membuat kita merasa beruntung karena pernah atau bahkan tetap berada di samping mereka... Pernahkah kalian merasakan nya???
      Kesimpulan, jelas bukan film yg sempurna tapi kita mampu di buat tertawa di bagian awal,kacau memang di beberapa bagian tapi di akhir kita mampu di buat sedih atau bahkan menangis dan tertegun sejenak ketika film berakhir... Bukankah itu hidup??? terkadang kita tertawa, terkadang kita mengalami kekacauan yg tidak kita mengerti dan terkadang pula kita menangis!!!

      Delete
  4. ini film nya udah tamat atau blum ?

    ReplyDelete
  5. hal pertama yang bikin tertarik nonton film ini dan sampe bersabar nunggu di download adalah main starnya, ada Kim Soo Hyun. Di awal2 cerita emang benar lebih banyak di komedinya dan sangat ringan, namun di akhirnya tiba2 jadi action drama yang mengharukan. Sebenarnya kalau dilihat dari segi cerita film ini bisa dikatakan kurang menarik karena konfliknya yang sangat tidak jelas

    ReplyDelete
  6. at least there are 3 phase in this movie:
    1. comedy at first,
    2. then comes the action.
    3. and then it closed by the gay act by holding each other while falling from the rooftop.
    Bahahaha. :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fuck you!!! If I see you, I'll kick your fuckin ass

      Delete
    2. Haha,, Thats right, bro. *highfive

      Delete