13 April 2013

[Special Feature] Akdong Musician, when harmony meet quality, and melody married with identity


Tidak semua pencipta lagu bisa bernyanyi, begitupula sebaliknya, tidak semua penyanyi dapat menciptakan lagu. Saya pernah mencoba menciptakan lagu (hampir lima tahun yang lalu, itupun cuma empat buah) yang merupakan bentuk ungkapan emosi dan perasaan saya. Hal paling sulit yang saya rasakan kala itu bukan dalam menyusun kata demi kata menjadi kesatuan lirik yang memuaskan, namun ketika menyatukan lirik tersebut dengan nada dan irama, dimana saya ingin menciptakan melodi yang sesuai dengan identitas dan pesan yang saya bawa, namun juga harus memiliki harmoni yang berkualitas. Itu alasan dipilihnya judul post ini, karena empat variabel tadi menyatu dengan apik dalam diri dua orang kakak beradik, Akdong Musician, juara K-Pop Star 2.

Lee Chan-hyeok, remaja pria berusia 17 tahun, bersama adik perempuannya Lee Soo-hyun (14 tahun) mungkin akan terlihat sama seperti remaja korea pada umunya. Mereka punya tampang yang unik, lucu, dan mungkin menggemaskan bagi beberapa orang, standar orang korea. Hal tersebut pula yang terlintas dipikiran saya ketika menyaksikan mereka bersiap masuk ruang audisi, dan mencoba memainkan versi akustik dari lagu Breath - Miss A, yang salah satu anggotanya Suzy ternyata menjadi inspirasi bagi Akdong Musician. Berawal biasa dimana lagu tipe dance itu diubah menjadi kemasan akustik yang catchy dan ringan, hal mengejutkan itu bermula ketika mereka membawakan lagu Don't Cross Your Leg, lagu ciptaan mereka sendiri.

Sedikit tidak percaya, bahkan sebelum mencari info awalnya saya mengira itu adalah lagu penyanyi lain yang mereka cover dengan versi mereka. Tidak heran lagu tersebut langsung menjadi hits di Korea Selatan, dimana alunan gitar Chan-hyeok seperti memiliki nyawa, dan perpaduan suara antara dirinya dengan Soo-hyun juga sangat manis. Cukup satu video, dan saya langsung menaruh hati pada duet kakak beradik ini. Alasannya mudah, mereka mampu menciptakan harmoni yang berkualitas, dan melodi yang mereka lantunkan punya identitas yang menjadi ciri khas mereka.


Penilaian yang terlalu berlebihan? Mungkin iya, karena jika dibandingkan dengan peserta lainnya kualitas yang dimiliki oleh Akdong Musician dapat dikatakan tidak begitu jauh berada didepan. Namun seorang entertainer (dan bisa saja ditarik ke lingkup yang lebih luas) tidak bisa sukses dengan hanya mengandalkan kualitas, namun juga harus memiliki keunikan yang menjadi daya tarik yang membedakan mereka dengan competitor lainnya. Akdong Musician punya itu, dengan berani mengusung jenis musik yang mungkin akan cukup sulit untuk bertahan hidup di kompetisi pencarian bakat menyanyi, namun ternyata mampu menghibur penonton hingga para juri, dan membuat kontestan lain terus merasa cemas.

Apa yang menjadi kelebihan Akdong Musician sehingga ia berhasil meraih satu post di blog ini? Well, selain empat variabel tadi, Akdong punya kekuatan pada kemampuan mereka menciptakan lagu-lagu yang bukan hanya menarik, namun juga punya potensi untuk meraih sukses di pasaran. Meskipun punya suara yang bagi saya sedikit berada dibawah adiknya, Lee Chan-hyeok adalah otak dari kesuksesan Akdong Musician. Permainan gitarnya selalu mampu seolah memberitahu anda bahwa ada sesuatu yang menarik dari lagu yang akan ia mainkan, dan lirik yang ia susun juga ringan namun berhasil mengemas makna yang tersimpan dalam bentuk yang solid. Sedangkan Lee Soo-hyun punya suara yang memiliki ciri, pandai mengatur tempo dan artikulasi, dan yang paling mengasyikkan adalah menyaksikan ia yang begitu santai saat bermain dengan perpindahan nada dari tinggi ke rendah dan sebaliknya. Dan ketika mereka bersatu hasilnya adalah sebuah harmonisasi yang memuaskan, dimana mereka seolah tahu apa yang harus dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya, sehingga tidak tampak beban dari mereka saat beraksi yang juga berdampak pada anda yang menyaksikannya.

Dengan menjadi juara bukan jaminan Akdong Musician akan langsung sukses. Contohnya adalah runner-up season pertama Lee Hi yang sejauh ini lebih terkenal jika dibandingkan Park Ji-min. Di beri kebebasan untuk memilih satu diantara SMYG, dan JYP, AkMu harus memilih label dengan sangat cermat jika tidak ingin potensi dari identitas yang telah mereka bangun tenggelam begitu saja, karena ciri khas tersebut yang menjadi daya tarik utama mereka. Tidak perlu takut, karena mereka punya kemampuan dalam menciptakan lagu (yang bahkan menurut Lee Chan-hyeok jumlahnya saat ini sudah mencapai lebih dari 50 buah), selain itu mereka juga mampu menjadi composer yang baik dari setiap lagunya, terlebih mereka juga punya banyak warna pendukung contohnya seperti kemampuan rap mereka yang cukup rapi.


Well, perjalanan Akdong Musician memang baru saja dimulai, namun saya sudah melabeli mereka sebagai penyanyi yang harus dinantikan. Semoga keputusan pulang sejenak ke Mongolia dapat memberikan final decision yang tepat bagi masa depan mereka. Mereka mampu menciptakan lagu sebagai hiburan singkat dan ringan yang menyenangkan seperti Crescendo dan Foreigner’s Confession, mereka tahu bagaimana menjadikan lagu One of Kind - G-DragonRingDingDong - SHINee, hingga Mmmbop - Hanson kedalam warna yang mereka punya. Hanya satu yang tinggal mereka perlukan, sebuah label sebagai wadah yang mampu menjaga agar identitas mereka tidak mati, karena seperti sebuah kalimat dari rekan musik saya beberapa tahun lalu, penyanyi yang menarik adalah penyanyi yang sukses menyatukan kualitas dan identitas yang mereka punya. 



3 comments :

  1. great review :)

    i love their music so much,tnx for sharing :D

    ReplyDelete
  2. @Happy's Blog: It's easy to love their music isn't it? Looking forward on how well they will be doing in YG Ent. :)

    ReplyDelete
  3. i read this on 2016 :D
    i recently know about Akdong and so much agree with u. nice post. :)

    ReplyDelete