12 December 2012

Movie Review: Sleepwalk With Me (2012)


Ada yang bilang bahwa lama anda berpacaran tidak menentukan kualitas hubungan asmara yang anda jalin. Terkadang momen jenuh dan membosankan akan hadir. Mereka mungkin akan mengatakan bahwa itu adalah ujian untuk memperkuat hubungan anda. Ya, jika anda kuat, karena jika tidak maka semua yg telah anda bangun akan tidak menghasilkan apapun.

Matt Pandamiglio (Mike BirBirbiglia), seorang pria yg punya gangguan tidur, sering bermimpi yang aneh, sedang mengalami masa sulit bersama kekasihnya Abby (Lauren Ambrose), yang telah bersamanya selama 8 tahun, dimana ia menginginkan menikah, namun Matt tampak belum siap.  Atas saran saudara perempuannya yang baru bertunangan meskipun baru berpacaran selama 2,5 tahun, Matt memutuskan untuk mengambil waktu bebas, berpisah sementara dengan pacarnya.


Ya, sementara, dimana mereka masih berpacaran, hanya kali ini tidak saling bertemu dan terpisah jarak yang sangat jauh. Matt memutuskan mengejar mimpinya sebelum menjadi bartender, menjadi stand-up comedian. Matt tidak lucu, tapi atas saran seseorang ia berhasil mencuri perhatian penonton dengan memakai salah satu bahan yang sangat sensitif, permasalahan yang dia alami bersama pacarnya.

Ya, menurut saya ini film yang membawa sebuah pesan yang sensitif, dibalik cara penyampaiannya yang lucu. Ada seorang pria yang bisa dikategorikan bukanlah tipe idaman dari para wanita, memiliki kekasih yang pintar dan cantik, sudah lama berpacaran tapi belum juga menikah karena keraguan dari sang pria. Karena tekanan tersebut sang pria mencari suasana baru, berkeliling Amerika, dan mulai menemukan apa yang dia inginkan.

Tidak tahu benar atau tidak, namun Birbiglia seolah mencoba bersenang-senang dengan menciptakan sebuah karakter pitiful yang berhasil menarik simpati anda, dan sedang dalam proses untuk mencoba memperbaiki hidupnya. Dengan cara yang santai, Birbiglia sukses membentuk sebuah isu yang pastinya banyak dialami pasangan di usia matang, menjadi tampilan visual menyenangkan dengan banyak pesan tentang hubungan asmara dengan topik utama keraguan dalam berkomitmen.


Namun, sayangnya harus ada yang menjadi korban, dan disini adalah karakter wanita. Ya, sedikit sulit untuk menjelaskan secara detail. Intinya, dua karakter wanita dalam film ini dijadikan seolah mereka adalah sumber masalah yang dihadapi oleh pasangannya. Ada Abby yang sebenarnya bisa memperoleh pria yang lebih baik dari Matt, namun justru memilih untuk stick with him. Hmmm, anda pasti mengerti apa maksud saya. Begitupula Ibu-nya Abby, Linda (Carol Kane), selalu membeli kue dari internet, dan doyan menyambung pembicaraan dengan sebuah hal yang sangat tidak penting.

Ya ya, itu bukan suatu masalah buat saya, karena mungkin saja pada kenyataannya kondisi yang terjadi bisa berbeda. Namun untuk wanita yang sangat sensitif mungkin apa yang ingin disampaikan oleh Birbiglia akan menjadi sebuah pukulan telak bagi mereka, meskipun terus dihibur dengan aksi stand-up comedy serta gangguan tidur dari Matt.

Terlepas dari isu sensitif tadi, dan jika anda bukan bagian dari mereka-mereka yang sensitif, Sleepwalk With Me akan menjadi sebuah sajian yang terasa singkat, padat, dan menghibur. Dengan cara yang simple, semua pesan yang ingin disampaikan oleh Birbiglia dapat saya terima dengan baik, lewat cara yang tidak begitu serius namun terus mampu membuat saya berfantasi sembari tersenyum dengan humor-humornya.


Overall, Sleepwalk With Me adalah film yang menyenangkan. Bukan drama comedy yang megah, hanya sebuah hidangan lezat dengan tema yang unik. Dengan konflik utama yg kuat, Birbiglia mampu menciptakan sebuah kondisi yang membuat saya ikut santai ketika menyaksikan ia bercerita. Meskipun dibeberapa bagian terkesan aneh, dan mungkin sedikit dipaksakan, tapi film akan mampu membuka mata beberapa pasangan, namun dapat sedikit menyakitkan bagi orang-orang yang sensitif.

Score: 7,5/10

0 komentar :

Post a Comment