08 December 2012

Movie Review: Barbara (2012)


Masih ada langit di atas langit. Kalimat tadi mungkin dapat menggambarkan secara singkat dan jelas bahwa terdapat tingkatan imaginary yang membagi semua elemen di bumi berdasarkan variabel tertentu. Salah satunya adalah pilihan, dimana ketika anda di hadapkan pada dua permasalahan dan harus mengambil keputusan, anda jelas akan mempertimbangkan tingkat prioritas dari dua opsi tadi berdasarkan besarnya kepentingan yang mereka punya.  

Jerman Timur di tahun 1980, ada seorang dokter bernama Barbara (Nina Hoss) yang dipindah tugaskan dari Berlin Timur ke sebuah rumah sakit kecil di dekat laut Baltik. Itu adalah hukuman bagi Barbara karena menyatakan ingin pindah ke Jerman Barat. Di tempat barunya ia bertemu André Reiser (Ronald Zehrfeld), dokter pemimpin bagian bedah anak, tempat Barbara bergabung, yang ternyata menyukai Barbara.

Hal tersebut bermula ketika seorang wanita muda bernama Stella (Jasna Fritzi Bauer) dibawa dengan paksa ke rumah sakit karena kabur dari tahanan remaja. Stella dinilai selalu berpura-pura sakit, namun berkat pengamatan Barbara akhirnya diketahui bahwa ia mengidap penyakit meningitis, dan ternyata Stella hamil serta ingin membesarkan anaknya kelak di Jerman Barat. Ya, semakin besar kekaguman Reiser pada Barbara, wanita yang secara berkala harus menerima kamar kontrakannya digeledah karena menjadi objek yang dicurigai, dan secara rahasia telah menyusun rencana bersama pacarnya Jörg (Mark Waschke) yang berada di Jerman Barat, untuk melarikan diri ke Denmark.


Ini adalah film yang unik, mampu menciptakan kondisi yang kompleks dengan premisnya yang sederhana, dan disampaikan dengan cara yang sederhana pula. Ada seorang wanita yang tampak terus dihantui rasa takut dengan kondisi mencekam Jerman di tahun 80-an, menutupi secara rapi rencana yang telah ia susun, dan perlahan mulai nyaman dengan perhatian yang diberikan oleh seorang dokter di tempat ia bekerja.

Tidak mengusung genre thiller, tapi suasana tegang dan mencekam yang film ini berikan terasa besar bagi saya. Dengan latar yang bertemakan peperangan, Christian Petzold menggerakkan cerita yang ia punya dengan pelan, sehingga ketika rencana itu akan dieksekusi rasa tegang telah mencapai puncaknya. Suasana hening dengan mengandalkan suara-suara yang berasal dari alam, banyak membantu karakter Barbara untuk terus berkembang. Celakanya, Barbara adalah sosok wanita yang tenang, sangat tenang dalam menghadapi tekanan yang menghampirinya, hingga ketika hendak mengeksekusi rencana yang telah ia susun. Tapi, justru itu semua yang membuat saya sedikit demi sedikit kehilangan rasa tenang karena terus cemas dengan eksistensinya.

Sedikit aneh memang, karena saya telah tahu bahwa film ini akan bergerak dari A ke B, tapi masih merasa cemas dengan keberadaan karakter utama dalam cerita. Ya, saya merasa seolah dihipnotis untuk merasakan seperti berada disamping Barbara didalam cerita, sehingga jika ia gagal dan mati, saya juga akan mati. Tanpa menggunakan teknis yang begitu rumit, Petzold sukses menciptakan sebuah jebakan yang berhasil menangkap saya untuk larut bersama Barbara dalam kondisi yang mencekam dari sisi emosi. Keren!

Seperti saya sebutkan diawal, ini adalah film yang simple, namun tampak seolah-olah sangat kompleks, sehingga jika anda kurang cermat akan memberikan hasil yang jauh berbeda. Ya, mengetahui sinopsis film ini akan mempermudah anda mengetahui pesan yang ingin film ini sampaikan. Yang paling berkesan adalah bagaimana film ini diakhiri, simple dan tidak aneh sehingga semua kenikmatan yang ia berikan sejak awal tidak hancur begitu saja.


Overall, Barbara adalah film yang memuaskan. Sebuah drama yang secara mengejutkan mampu membuat saya merasa tidak tenang berkat tema latar politik yang ia bawa, meskipun saya yakin film ini masih bisa lebih baik lagi. Christian Petzold menciptakan cerita dan karakter yang sederhana dan misterius, namun sangat kuat sehingga mampu menjerat saya sejak awal hingga akhir. Dibantu dengan performa yang memikat dari Nina Hoss, berhasil membentuk Barbara menjadi tenang, dingin, dan misterius, film ini sukses menyampaikan pesan yang ia bawa, bahwa berkorban untuk sesuatu yang lebih penting juga sangatlah indah, meskipun itu bukan untuk anda.

Score: 8,25/10

0 komentar :

Post a Comment