17 November 2012

Movie Review: Lawless (2012)


Mungkin anda sudah biasa mendengar orang berkata, “jaman sekarang hukum bisa dibeli”. Ternyata hal itu sudah terjadi sangat lama, bahkan sejak awal abad 20 lalu. Lawless, film dengan setting tahun 1931 di Franklin County, Virginia, menjadi salah satu contoh bagaimana hukum dapat dibeli, ketika seorang pejabat pemerintah berniat mengambil untung dari sebuah usaha illegal yang dilakukan oleh tiga bersaudara.

Jack Bondurant (Shia LaBeouf), Forrest Bondurant (Tom Hardy), dan Howard Bondurant (Jason Clarke) adalah kakak beradik yang sukses menjalankan usaha moonshine, whisky putih yang sangat dicintai para pria kala itu. Meskipun illegal, Forrest tetap cuek dan terus mendistribusikan produk mereka tanpa rasa takut. Ia bahkan merekrut seorang penari asal Chicago bernama Maggie Beauford (Jessica Chastain) untuk menjadi pelayan di bar mereka.

Kesuksesan mereka masuk dalam radar Charlie Rakes (Guy Pearce), seorang deputi yang menginginkan profit dari hasil penjualan moonshine. Ya, serigala akhirnya bertemu serigala. Forrest menolak permintaan tersebut, tapi akhirnya ia yang menjadi korban. Jack akhirnya bertindak dimana ia bersama Cricket Pate (Dane DeHaan) menjual moonshine ke kota ketika Forrest masih dirawat. Rasa percaya diri yang mendadak naik karena keberhasilannya menjadikan Jack semakin percaya diri untuk mendekati gadis idamannya, Bertha Minnix (Mia Wasikowska), anak seorang pengurus gereja. Celakanya, hal tersebut justru menjadi pemicu ledakan yang telah lama menunggu kesempatan.


Dibuka dengan adegan dimana Floyd Banner (Gary Oldman) menembaki sebuah mobil ditengah kota, yang kemudian mengedipkan mata pada Jack, saya mendapatkan sebuah pembukaan yang  sangat menarik, dan langsung yakin bahwa film ini akan memberikan sesuatu yang besar dengan tema gangster yang ia janjikan. Ya, ekpektasi saya cukup besar pada film ini, apalagi melihat jajaran cast yang diisi Oldman, Pearce, Clarke, Hardy, serta Chastain. Namun ternyata apa yang saya dapatkan berbeda.

Harapan saya awalnya film ini akan diisi dengan banyak aksi tembak antara dua gangster yang dapat mengguncang. Ternyata itu sangat minim. Apa yang akan anda dapatkan adalah satu sisi yang terus memupuk ambisinya, dan disisi lain ada tiga bersaudara yang penuh dengan rasa percaya diri. Pertarungan yang mereka lakukan lebih kepada permainan otak, menjatuhkan musuh dengan jebakan-jebakan kepada individual. Mungkin terlalu luas untuk menyebutkan cerita film ini adalah sebuah pertarungan, karena hanya satu sisi yang menyerang, dan lainnya hanya bertahan.

Itu pula yang cukup mengecewakan saya. Sebuah blunder besar dari script yang ditulis oleh Nick Cave adalah ia memberikan porsi yang terlalu besar kepada Shia LaBeouf untuk berpetualang bersama karakternya Jack. Ya, jika anda adalah penonton seperti saya yang mengharapkan film ini akan didominasi perputaran antar Hardy dan Pearce, maka bersiaplah untuk kecewa. LaBeouf lagi-lagi menjadikan karakter yang ia punya tidak memiliki daya tarik. Saya justru lebih tertarik kepada Forrest dan Rakes. Bahkan sepanjang film saya terus memantau apa yang akan dilakukan oleh Maggie dalam pertempuran ini.


Lawless adalah film yang memiliki ambisi sangat besar, dan jelas akan cukup mampu menjadikan calon penonton juga memiliki ambisi yang besar dengan jajaran cast yang besar. Tapi sayangnya, apa yang diberikan oleh John Hillcoat tidak berhasil memenuhi ekpektasi saya, bahkan 80% saja tidak. Setting latar yang baik, kostum dan perlengkapan seperti mobil dan senjata yang berhasil menggambarkan atmosfir dari kondisi tempo dulu, tidak mampu untuk sekedar mendongkrak naik cerita yang terasa biasa dari film ini.

Memang tidak layak untuk melabeli Lawless adalah film yang buruk, karena dengan dibantu selalu elemen tekniks-nya, film ini mampu menciptakan pertarungan yang ekstrim, sadis, dan brutal. Namun sangat berat juga bagi saya untuk mengakui bahwa saya puas dengan 116 menit yang diberikan oleh Hillcoat. Ya, ini film yang standar, film yang mampu membuat nada bertahan hingga akhir meskipun memiliki durasi yang lama, namun tidak mampu untuk membuat anda berpikir kembali tentang cerita yang baru anda saksikan setidaknya setelah 2-3 jam film ini berakhir. Hanya satu momen yang mampu membuat saya tersenyum puas, selebihnya tidak.

Pemeran terbaik jelas miliki Hardy dan Pearce. Hardy mampu terus menjaga kewibawaan dari Forrest yang tenang lewat suaranya yang dalam. Pearce juga memberikan film ini tokoh antagonis yang mampu hadir keposisi terdepan, dan menggeser tokoh protagonist. LaBeouf? Seperti yang saya katakan tadi, dia masih gagal menjadikan saya untuk tertarik pada karakter yang ia mainkan. Yang sedikit mengecewakan adalah Chastain, karena peran yang ia miliki terasa sangat minim, sehingga menjadikan ia hanya seperti pemanis untuk poster film ini.

Overall, Lawless adalah film yang cukup memuaskan. Memang tidak semegah jika dibandingkan jajaran cast yang ia miliki, namun film ini cukup mampu menciptakan konflik yang terasa keji dan brutal. Plot cerita sangat halus, dan hubungan sebab-akibat antar konflik juga cukup baik. Namun sayangnya tokoh yang menjadi pusat utama perputaran cerita tidak mampu membuat saya tertarik, bahkan saya cenderung lebih menginginkan kehadiran tokoh lain. Ya, sorry John Hillcoat, anda kurang berhasil memanfaatkan amunisi besar yang anda miliki untuk membentuk sebuah kemasan yang solid.

Score: 6,5/10

0 komentar :

Post a Comment