19 October 2012

Movie Review: End of Watch (2012)


Jangan menilai buku dari sampulnya. Jika anda melihat Brian Taylor (Jake Gyllenhaal), dan Mike Zavala (Michael Peña), tentu penilaian pertama anda mereka adalah dua polisi muda yang tidak pernah serius dalam melakukan tugasnya. Senang menjaili temannya sesama polisi, selalu tampak santai dan kurang serius ketika mendapat teguran dari pimpinan, dan percakapan konyol yang mereka lakukan ketika berpatroli, tentu saja penilaian anda tadi sangat wajar. Namun, dibalik itu mereka telah menjadi target utama sebuah kartel narkoba paling berbahaya di USA.

Dua sahabat yang tampak sudah seperti saudara ini selalu menciptakan suasana santai ketika mereka berpatroli. Dan salah satu aksi mereka adalah merekam semua kegiatan yang mereka lakukan dengan camcorder, baik handycam maupun spy-cam. Meskipun terus ditegur oleh pimpinan, dan berujung pada kekesalan dari sesama polisi, Brian dan Mike tetap pada pendiriannya.

Ya, mereka memang senang bersenang-bersenang, bahkan ketika melakukan tugas yang diberikan. Namun, kekompakkan yang mereka miliki menjadikan semua tugas tersebut berhasil dijalankan dengan baik. Mereka bahkan berhasil menemukan beberapa kasus yang tidak terdeteksi sebelumnya. Hal tersebut diketahui oleh sebuah kartel narkoba, yang merasa terancam akan keberadaan mereka disekitar daerah patrol kedua polisi ini. Dan tidak ada jalan lain, Brian dan Mike harus disingkirkan.


Ini film yang menyenangkan. End of Watch ibarat versi serius dari 21 Jump Street, dua polisi yang memiliki tingkah konyol, namun selalu berhasil menjalankan tugasnya. Sejak awal David Ayer sudah menciptakan standar yang baik untuk film ini. Dan ketika cerita terus bergulir, apa yang ia berikan selalu terasa menyenangkan. Keputusan Ayer memberikan kedua karakter utama kesempatan  merekam kegiatan mereka ternyata justru menjadi salah daya tarik yang unik dari film ini. Anda dapat melihat aksi Brian dan Mike, saat mereka bercanda didalam mobil patroli, hingga ketika mereka melakukan aksi penyergapan, semua terasa nyata bagi saya.

Salah satu kunci sukses film ini adalah karena David Ayer berhasil mengajak anda ikut masuk ke setiap elemen cerita yang ia ciptakan. Ketika aksi kejar berlangsung, anda akan merasakan suasana tegang yang sangat baik. Dan ketika mereka bercanda, tidak ada kata lain yang terlintas dipikiran saya selain konyol. Ayer menciptakan karakter utama dengan kepribadian yang pada akhirnya akan menjadikan anda suka dan sayang kepada mereka. Kisah persahabatan antara Brian dan Mike juga terasa sangat emosional. Ya, David Ayer sukses.

Cerita yang akan anda dapatkan sangat simple. Sejak awal anda akan menyaksikan Brian dan Mike berpatroli, menerima tugas dari pusat, dan melakukan penyergapan di tempat kejadian. Itu terus berulang, dan mungkin akan membuat anda sedikit bingung kemana cerita film ini akan berjalan. Itu semua merupakan proses dimana kedua karakter membangun kisah persahabatan mereka, dan kemudian ditutup dengan sebuah ending yang sangat mengejutkan. Ya, salah satu ending terbaik di tahun ini.


Semua konflik yang diciptakan David Ayer memiliki kontribusi yang sama baiknya terhadap cerita. Kisah asmara Brian dan kekasihnya Janet (Anna Kendrick), hubungan unik antara Mike dan istrinya Gabby (Natalie Martinez), memiliki peran penting dari permainan emosi yang diberikan film ini. Begitupula dengan kehadirna Van Hauser (David Harbour), yang menjadi objek penderita dengan karakter negatif.

Dibalik genre crime dan thriller, saya merasa drama yang ditampilkan justru menjadi factor kunci kesuksesan film ini. Tanpa anda sadari David Ayer membuat anda merasa lebih dekat dengan polisi, profesi yang selalu bertugas dengan taruhan nyawa mereka. Anda akan melihat sisi lain dari polisi, apa yang mereka lakukan ketika tidak berada disekitar pimpinan, hingga bagaimana sulitnya pasangan mereka untuk tetap jauh dari rasa cemas ketika mereka bertugas. Banyak pesan yang berhasil disampaikan dengan baik lewat tampilan cerita yang terasa sangat pas diseluruh bagian, tidak terasa berlebihan.

Jake Gyllenhaal dan Michael Peña, mereka luar biasa di film ini. Chemistry yang mereka bangun sangat baik. Anda akan merasakan senang ketika mereka senang, dan akan menjadi duka ketika mereka mulai kehilangan tawa. Dengan kamera ditangan mereka, Gyllenhaal dan Peña seolah tampak lepas, dan menikmati karakter yang mereka mainkan. Gyllenhaal dan Peña juga berhasil membangun kisah persahabatan mereka dengan baik, menjadikan mereka tampak seperti saudara dengan saling melengkapi satu sama lain. Ya, saya menyukai kombinasi Gyllenhaal dan Peña.


Overall, End of Watch adalah film yang sangat memuaskan. Sebuah kemasan visual yang menceritakan kehidupan polisi, memiliki berbagai komponen cerita dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Ada kejahatan yang sangat keji, tensi thriller yang bekerja dengan baik, komedi implisit yang mampu membuat anda tertawa lepas, dan ditutup dengan sebuah drama sangat emosional yang mungkin akan mampu membuat anda menangis. Ya, dibantu dengan performa apik dari dua pemeran utama, David Ayer berhasil membungkus semua itu menjadi sebuah paket dengan durasi 109 menit yang terasa sangat pas. End of Watch, recommended movie.

Score: 8,25/10

2 comments :

  1. Gyllenhaal and Peña has a natural chemistry. Their banter is so funny that without even trying, it ends up being on of the funnier buddy cop movies that I've seen, and keep in mind that End of Watch isn't even a comedy.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Right, David Ayer made it really balance between drama, crime, thriller, and comedy. Each have good intensity. :)

      Delete