30 October 2012

Movie Review: The Campaign (2012)


Election atau di Indonesia lebih kita kenal dengan sebutan "pemilihan umum", jelas merupakan salah satu topik utama di Amerika tahun ini. Tema tersebut coba diangkat oleh Jay Roach, yang pernah mencuri perhatian lewat Game Change. The Campaign menceritakan tentang pemimpin North Carolina bernama Cam Brady (Will Ferrell), melakukan beberapa kesalahan minor yang menciptakan noda dalam masa kepimpinannya. Noda tersebut menyebabkan munculnya celah, yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mencegah Cam kembali memimpin North Carolina.

Glenn Motch (John Lithgow) dan Wade Motch (Dan Aykroyd) segera memanfaatkan peluang yang mereka miliki, dan menciptakan saingan baru bagi Cam dalam pemilihan umum. Marty Huggins (Zach Galifianakis), seorang Direktur Pusat Pariwisata, pria polos yang sederhana, berhasil mencuri perhatian berkat koneksi yang dimiliki Ayahnya, Raymond Huggins (Brian Cox), dan kehadiran Tim Wattley (Dylan McDermott), seorang manajer kampanye yang direkrut untuk merubah serta membantu Marty, seperti yang dilakukan Mitch (Jason Sudeikis) dipihak Cam. Tapi, ternyata terdapat sebuah misi khusus dibalik majunya Marty dalam pemilihan ini.


Dengan hanya melihat dua pemeran utamanya saja, jelas film ini akan memberikan anda ekpektasi akan sebuah komedi yang dapat membuat anda sejenak melupakan masalah disekitar dengan tertawa bersama karakter dalam cerita. Hal tersebut semakin besar karena terdapat beberapa nama besar yang memiliki pengalaman yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Berhasilkah film ini menghibur saya? Jawabnya adalah tidak.

Bersama Chris Henchy dan Shawn Harwell, Jay Roach berhasil menciptakan sebuah cerita yang tampak menarik lewat sinopsis yang ditawarkan. Seorang incumbent yang sedang terancam popularitasnya oleh seorang yang sebenarnya sangatlah tidak popular dimasyarakat, kemudian melakukan banyak cara agar dapat kembali menjadi yang teratas, meskipun dengan cara yang kotor. Dengan banyak intrik politik yang diselipkan, pesan dari tiap scene akan dapat anda pahami dengan mudah. Celakanya, itu tidak dibarengi dengan eksekusi yang mumpuni oleh Jay Roach.


Sejak awal saya tidak menemukan satupun scene yang mampu “meledakkan” konflik utama yang dibawa oleh film ini. Diawali dengan tensi yang datar, Marty masuk kedalam cerita tetap terasa datar, aksi saling ejek dan menjatuhkan antara Cam dan Marty masih terasa datar, hingga akhir cerita tetap terasa datar. Konflik pendukung yang sebenarnya dapat menjadi pembeda bagi film ini juga terasa menggantung, tidak dipaksa masuk lebih jauh kedalam konflik utama. Dan, hasilnya adalah saya tidak mendapatkan sebuah klimaks diakhir cerita.

Saya, dan mungkin juga anda, jelas menjadikan Ferrell dan Galifianakis sebagai faktor utama untuk menyaksikan film ini. Ferrell dan Galifianakis memang kembali membuktikan bahwa mereka dapat menjadi karakter apapun yang diberikan kepada mereka. Dua calon pemimpin yang saling serang berhasil dimainkan oleh Ferrell dan Galifianakis, namun justru terasa berada dibawah standar yang mereka miliki, tidak lebih. Ya, mungkin karena script yang mereka dapatkan bagi saya memang tidak akan mampu mendukung mereka untuk dapat tampil maksimal, meskipun telah dibantu dengan ciri khas humor yang mereka miliki.


Overall, The Campaign adalah film komedi yang kurang memuaskan. Premis cerita yang menarik kurang berhasil dituntun dengan baik oleh Jay Roach, sehingga menghasilkan sebuah cerita yang tidak dapat meninggalkan sebuah pesan yang menarik kepada penonton. Ya, film komedi adalah film yang paling tepat untuk bersenang-senang dengan tertawa sebagai variabel utama. Tapi anehnya saya tidak merasakan itu, bahkan mungkin hanya sekitar 25% dari humor yang diberikan mampu bekerja dengan baik. Jelas sebuah angka yang sangat kecil untuk film dengan dua pemeran utama sebesar Ferrell dan Galifianakis.

Score: 6/10

0 komentar :

Post a Comment