14 September 2012

Movie Review: Compliance (2012)


Sejak awal film, Craig Zobel, sutradara sekaligus penulis film ini telah menyampaikan sebuah informasi kepada anda lewat tulisan besar berwarna putih “INSPIRED BY TRUE EVENTS”. Yap, setelah selesai menyaksikan film ini, tanpa rasa ragu saya yakin apa yang baru saja saya tonton memang benar diangkat berdasarkan kisah nyata. Compliance bercerita tentang bagaimana anda harus selalu siap untuk menjaga diri anda tetap berada di zona positif, karena dari jarak yang sangat jauh sekalipun, seseorang dapat membawa anda kedalam sebuah masalah.

Weekend merupakan hari yang sibuk untuk semua tempat wisata, tidak terkecuali sebuah restoran cepat saji bernama Chickenwich, milik Sandra (Ann Dowd) seorang wanita paruh baya yang baru saja bertunangan dengan kekasihnya Van (Bill Camp). Kesibukan melanda restoran yang memiliki lima orang pegawai ini, ditambah rasa cemas akan kehadiran pengawas kualitas yang bisa saja melakukan inspeksi mendadak. Bermula dari kelalaian pegawainya pada freezer (yang memberikan kerugian cukup besar), suasana hectic yang melanda Sandra semakin diperparah dengan hadirnya sebuah panggilan telepon dari seseorang yang mengaku dirinya sebagai Officer Daniels (Pat Healy).


Daniels menyampaikan sebuah berita bahwa salah satu pegawai Sandra, yang bernama Becky (Dreama Walker), telah mencuri uang dari dompet salah satu pelanggan. Becky merasa ia tidak pernah melakukan tuduhan yang diberikan kepadanya tersebut. Masih melalui saluran telepon, Daniels meminta bantuan dari Sandra untuk menggeledah Becky, membawa Becky ke satu ruangan, dan mencari dimana uang dari konsumen yang menjadi korban tersebut. Hal yang biasa, hingga akhirnya Daniels meminta Becky untuk melepas semua pakaiannya, dan memerintahkan Sandra menaruh pakaian tersebut di mobil milik Sandra, dengan pintu mobil dalam kondisi tidak terkunci. Ia juga meminta agar Becky tetap berada di ruangan tersebut, diawasi oleh orang yang harus selalu berkomunikasi dengannya melalui telepon, sembari menunggu polisi datang ke restoran.

Awalnya saya tertawa melihat cerita yang sedang saya saksikan. Kenapa saya tertawa, karena saya secara langsung menggunakan logika saya pada kondisi yang sedang dialami Sandra. Untuk apa memerintah seseorang yang tidak anda kenal melalui saluran telepon, untuk melakukan apa yang anda inginkan, sedangkan anda tidak dapat melihat secara langsung apakah ia melakukan apa yang anda minta tadi. Jika memang polisi sedang menuju lokasi, buat apa meminta pihak asing untuk melakukan pemeriksaan? Sangat membuang waktu dan tenaga, bukan? Itu yang terlintas dipikiran saya di 30 menit pertama film. Selama 30 menit pertama, rasa curiga anda kepada sosok Daniels memang akan terus bertambah. Namun, sosok Becky menjadikan anda sedikit bimbang lewat perawakannya.

Cerita yang simpel, dan mungkin terkesan berputar-putar, mulai mengalami gebrakan yang cukup signifikan ketika Daniels mulai menebar ancaman, karena Becky mulai menolak perintahnya. Cara bicara Daniels yang perlahan berubah, disertai kehadiran beberapa clue, salah satunya ketika Daniels tahu tentang permasalahan yang dialami abang dari Becky, semakin mengunci anda dalam cerita, mempertebal rasa penasaran anda pada fakta sebenarnya, sembari terus bergumam “ayolah, cepat bongkar”.

Craig Zobel berhasil membungkus Compliance, menjadi sebuah paket yang sangat menarik bagi saya. Mungkin kunci utamanya adalah kondisi yang sedang dialami oleh Sandra. Keadaan yang sedang sangat sibuk dengan terus ditunjukkan melalui proses penggorengan ayam serta antrian pembeli, ditambah dengan masalah yang mungkin akan mengancam reputasi restorannya, berhasil Zobel gambarkan dengan baik, sehingga saya ikut merasakan apa yang Sandra rasakan. Hal ini juga terbantu dengan kualitas akting yang sangat baik oleh Ann Dowd. Rasa cemas, ragu, dan kesal, berhasil Ann Dowd tunjukkan dengan baik.

Rasa puas juga saya dapatkan dari jajaran cast lainnya. Dreama Walker memberikan performa yang apik, dimana rasa takut yang terus menyelimutinya berhasil saya tangkap dengan mudah. Begitu pula dengan Pat Healy,  yang menjadikan konflik awal dimana Daniels bisa membuat Sandra, Becky, dan Van patuh kepada ucapannya, hanya melalui telepon, memiliki daya tarik yang stabil. Konflik sederhana yang modusnya telah diungkap secara gamblang oleh Craig Zobel dipertengahan film, sukses terus menjadikan anda ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, lewat penampilan apik Pat Healy, dengan cara bicaranya yang manipulatif, menjadikan anda tidak ragu mengapa Sandra bisa jatuh kedalam kekuasaannya.


Overall, diluar dugaan saya, Compliance memberikan sebuah tontonan yang memuaskan. Sejak awal anda sudah diajak untuk ikut dalam suatu kasus yang telah diberikan batasan secara gamblang oleh Craig Zobel. Ruang lingkup yang sempit, memang pada akhirnya menjadikan alur cerita menjadi berputar-putar. Anda mungkin akan sedikit merasa geram, namun anda tidak akan merasakan hadirnya rasa bosan. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari Daniels (yang identitasnya terkuak dipertengahan film) tetap dijaga dengan baik, menjadikan rasa penasaran anda pada akhir cerita terus menumpuk. Hal tersebut yang menjadikan daya tarik film ini terus terjaga hingga akhir, meskipun inti cerita telah dapat anda petik sebelum satu jam film ini berlangsung. Sebuah pesan yang sangat penting telah Craig Zobel coba sampaikan melalui film ini, yang semakin diperjelas dibagian akhir film. Tetap mencoba tenang, meskipun anda sedang menghadapi banyak masalah, karena pikiran yang telah dipenuhi dengan masalah, akan semakin mudah untuk dikontrol, meskipun dari jarak jauh. Sebuah cerita yang mungkin akan membekas di ingatan anda untuk jangka waktu yang lama.

Score: 8/10 

0 komentar :

Post a Comment