30 May 2012

Movie Review: Dark Shadows (2012)


Barnabas Collins (Johnny Depp), dikutuk oleh Angelique Bouchard (Eva Green) menjadi vampire, dan dikubur selama dua ratus tahun. Ditahun 1972, sebuah proyek sedang melakukan penggalian, dan menemukan kembali peti Barnabas. Barnabas berhasil membebaskan diri, memutuskan kembali ke kediamannya, dan berupaya mengembalikan kejayaan keluarga Collins yang telah direbut Angie.

Identitas Barnabas sebagai vampire, disembunyikan dari keluarga Collins, atas kesepakatannya dengan Elizabeth Collins (Michelle Pfeiffer), yang selama ditinggal Barnabas mengelola usaha keluarga Collins. Keluarga Collins terdiri dari Elizabeth; putri Elizabeth, Carolyn (Chloë Grace Moretz); saudara laki-laki Elizabeth, Roger (Jonny Lee Miller); putra Roger, David (Gully McGrath), psikiater bernama Dr Julia Hoffman (Helena Bonham Carter), dan seorang pelayan bernama Willie Loomis (Jackie Earle Haley). Keluarga Collins pada awalnya memiliki pabrik pengalengan ikan, yang pada akhirnya tutup karena kalah bersaing dengan Angels Bay, milik Angie. Dalam menjalankan misinya, Barnabas ternyata jatuh hati pada Victoria Winters (Bella Heathcote), yang baru ditunjuk untuk menjadi guru pribadi David. Victoria dianggap gila oleh kedua orang tuanya karena memilki kemampuan melihat “teman” yang selalu menemaninya. Namun dilain pihak, Angie masih menyimpan rasa cintanya kepada Barnabas. Ini menyebabkan Angie menawarkan Barnabas untuk mengelola bersama usaha mereka, sebagai pasangan dan kekasih. Namun yang ia dapat tidak sesuai harapan, Angie pun murka.


Tim Burton dan Johnny Depp, duet yang menjadikan Dark Shadows mendapat perhatian lebih, termasuk saya. Tidak tahu mengapa, beberapa film Tim Burton yang saya tonton mayoritas tidak “wow” , tapi celakanya membekas di memori untuk jangka waktu yang lama. Dari Edward Scissorhands, Big Fish, Charlie and the Chocolate Factory, Corpse Bridge, sampai dengan Alice in Wonderland. Dan di film ini, Tim Burton kembali menunjukkan keahliannya dalam genre fantasy, penggunaan komposisi warna yang sangat baik, begitupula penggunaan lagu dan tata kostum yang mengagumkan. Sayangnya, naskah yang ditulis oleh John August gagal menjaga potensi yang tercipta diawal. Durasi dua jam, menghasilkan ending yang melayang, seolah tanpa tenaga.

Johnny Depp, daya tarik utama film ini, bermain di level kurang memuaskan. Yang kurang adalah, penjiwaan Johnny terhadap karakter Barnabas. Johnny menjadikan Barnabas benar-benar menjadi sosok vampire, tidak bernyawa. Tidak buruk tentu saja, tapi sangat kurang apalagi untuk actor seperti Johnny Depp. Selain Johnny saya rasa pemeran lain bermain di level yang sama. Mungkin yang sedikit menyita perhatian saya adalah Eva Green dan Chloë Grace Moretz. Eva Green bisa dikatakan memainkan sosok Angie dengan baik. Sosok wanita seksi dan licik seolah tertulis di raut wajah Eva. Chloë Grace Moretz? Jujur saja Chloë termasuk daya tarik film ini, gadis berusia 15 tahun dengan akting yang menawan bagi saya. Dan kali ini, Chloë menjaga karakter Carolyn, tidak tenggelam sepanjang film. Satu lagi mungkin Bella Heathcote, menjadikan Victoria Winters gadis yang memiliki daya tarik yang kuat.


Overall, film ini mengecewakan. Kenapa? Karena ekspektasi awal saya yang sangat tinggi terhadap Dark Shadows. Cast yang berisikan bintang-bintang yang saya kagumi, Johnny, Eva, Helena, Michelle, dan Chloë, menyajikan satu paket yang belum cukup untuk memuaskan saya. Unsur humor yang diberikan memang saya rasa cukup, namun jalan cerita yang datar, menjadikan tensi film selama dua jam tidak memaksa saya untuk terus focus. Beberapa bagian justru terasa membosankan. Eksekusi yang baik, belum tentu berhasil tanpa didukung naskah yang mumpuni. Jalan cerita tidak memiliki focus utama yang kuat, menghasilkan ending yang tidak berkesan sama sekali.

Score: 5/10

0 komentar :

Post a Comment