TV Series Review: L.U.C.A.: The Beginning - Part 1

“He isn't a person. He's a monster.”

Sebuah riset memanipulasi sel manusia dengan sel hewan sedang dilakukan oleh sebuah lembaga yang dipimpin oleh seorang cult leader. Sebuah laboratorium terus mengembangkan riset tersebut yang menghabisi banyak hewan, dari serigala hingga gorilla. Ternyata riset tersebut bukan omong kosong karena satu “ciptaan” mereka kini memiliki kekuatan dan kemampuan super namun celakanya ia tidak tahu siapa dia sebenarnya, situasi yang membuatnya mencoba menemukan jawaban sembari terus menjadi target dari lembaga illegal tadi yang menginginkannya kembali. 

Sinopsis:

Ji Oh (Kim Rae-won) memang kerap merasakan ada sesuatu yang aneh sedang terjadi di sekitarnya saat ia sedang bekerja menjadi petugas pengangkut sampah. Ternyata perasaan itu bukan sesuatu yang baru bagi Ji Oh karena dia sebenarnya sadar bahwa dirinya memiliki kekuatan aneh yang di luar nalar manusia biasa. Kekuatan special itu tidak lagi digunakan sembarangan olehnya hingga suatu ketika Ji Oh masuk ke dalam situasi genting di mana ia menjadi target seorang pria bernama Lee Son (Kim Sung-oh) bersama dua anggotanya. Lee Son adalah kaki tangan anggota penting NIS yang ternyata menjadi bagian dari sebuah project bernama L.U.C.A. Project yang menaungi Human Tech Laboratory.

Human Tech Laboratory, dipimpin oleh Professor Ryu Joong-kwon (Ahn Nae-sang), terus melakukan riset manipulasi sel makhluk hidup, aksi illegal di mana mereka mencoba menggabungkan sel manusia dengan sel hewan untuk membuat ciptaan baru. Ji Oh ternyata merupakan produk dari riset tersebut, dia adalah Z-0 dan kini menjadi incaran L.U.C.A. Project. Dalam pelariannya Ji Oh bertemu dengan Detektif wanita bernama Ha Neul-ae-goo-reum (Lee Da-hee) yang secara mengejutkan punya koneksi dengan Ji Oh di masa lalu. Goo-reum dan Ji Oh pernah saling kenal di masa lalu, dan Goo-reum yakin bahwa Ji Oh jawaban atas menghilangnya orangtua mereka di masa lalu secara misterius.

L.U.C.A.: The Beginning

Title: 루카: 더 비기닝/ Ruka: Deo Bigining

Genre: Crime, Mystery fiction, Suspense

Director: Kim Hong-seon

Writer: Cheon Seon-il

Broadcast Network: tvN

 

Cast:

Kim Rae-won as Ji Oh / Z-0

Lee Da-hee as Ha Neul-ae-goo-reum

Kim Sung-oh as Lee Son

Kim Sang-ho as Choi Jin-hwan

Ahn Nae-sang as Ryu Joong-kwon

Park Hyuk-kwon as Kim Cheol-soo

Jung Da-eun as Choi Yoo-na

Jin Kyung as Hwang Jung-ah

Hwang Jae-yeol as Kim Yoo-chul

Han Kyu-wan as Kim Jin-soo

Kim Min-gwi as Kim Tae-oh

Lee Hae-young as Oh Jong-hwan

Lee Joong-ok as Kim Hwang-sik

Ahn Chang-hwan as Won-yi

Kim Hyung-min as Ha Young-jae

Lee Yong-nyeo as Sister Stella

 

[Spoiler Alert]

L.U.C.A.: The Beginning

Episode 1 - Episode 4

Tidak mudah mengeksekusi konsep cerita seperti ini di mana penonton bertemu dengan satu karakter yang unik dan aneh lalu sepanjang empat episode di mana durasi totalnya mencapai empat setengah jam kamu kemudian dibawa berputar bersama misteri dengan satu pertanyaan utama, yakni siapa sebenarnya karakter utama yang terasa eksentrik dengan kesan misterius yang ia miliki itu? Sebenarnya pertanyaan tersebut sudah terjawab lewat pengembangan konflik yang ditangani dengan baik oleh Sutradara Kim Hong-seon, namun tetap saja pertanyaan tersebut tidak serta merta langsung hilang. Script yang ditulis oleh Cheon Seon-il sepertinya juga memiliki upaya serupa, ia ingin agar fokus kita tetap terarah pada Ji Oh.

Ji Oh alias Z-0. Saya suka dengan proses perkenalan karakter, menghabiskan cukup banyak waktu namun dikemas menarik sementara di sisi lain di episode pertama konflik utama ditampilkan masih samar. Penonton langsung dibuat bertanya-tanya setelah adegan pembuka yang menegangkan itu, apa yang sebenarnya sedang terjadi di balik aksi kejar tersebut dan tentu saja siapa bayi misterius yang “dibuang” oleh sosok yang juga misterius. Kesan misterius memang terasa sangat kental terutama pada hubungan antara ditemukannya tengkorak, lembaga penelitian (Human Tech) yang selalu membuang jasad binatang dalam jumlah banyak, dan tentu sebuah cult yang sepertinya menyesatkan itu. Tapi itu pula pesona utama L.U.C.A sejauh ini.

L.U.C.A sendiri ternyata merupakan sebuah singkatan dari “Last Universal Common Ancestor” yang dapat dikatakan merupakan pondasi utama cerita. Untuk yang satu ini saya pernah membaca konsep serupa, yakni co-adaptation, tapi sebuah konsep yang mencoba menggabungkan berbagai sel milik makhluk hidup untuk kemudian menciptakan makhluk hidup baru, secara sengaja, saya baru tahu lewat series ini. Gila memang dan kesan tersebut terus melekat di pikiran saya selama mengikuti proses mengurai konflik yang dilakukan oleh Kim Hong-seon serta Cheon Seon-il. Saya suka dengan pemilihan konsep di sini, sedikit lebih dark di mana permainan tone dan mood benar-benar konsisten di satu warna yang sama. Terus dipupuk dan berkembang menjadi semakin kokoh.

Tapi harus diakui di samping hal teknis seperti cinematography yang energik serta dan score sarat soul yang menyenangkan untuk dinikmati itu, cerita yang ditawarkan sendiri sudah lebih dari cukup untuk memaku atensi saya. Bayangkan saja ketika kita punya karakter utama yang merupakan “ciptaan manusia” tapi bukan robot, dan dia adalah hasil dari pencampuran sel manusia dengan berbagai sel atau DNA lain, dari ubur-ubur, belut listrik, dan hewan yang bisa terbang. Proses Genome editing yang manipulatif itu mengarah pada satu sosok, yakni Professor Ryu Jeung Kwon, ia menjadi jangkar yang sejauh ini terasa oke bagi sisi antagonis cerita yang sepertinya memiliki karakter lain yang mengemban tugas serupa. Ingat, masih ada cult leader.

Tapi yang menjadi salah satu pertanyaan menarik di sini adalah bagaimana cara mengalahkan Ji Oh? Sudah lebih dari cukup sepertinya jumlah scene di mana kita dapat melihat Ji Oh tumbang lalu bangkit kembali dengan mudahnya, ia kini tampak seperti monster meskipun ada upaya mendorong sisi human yang dia punya lewat usaha Ji Oh untuk menemukan ingatannya yang mudah hilang itu. Di sini peran dari Ha Neul-ae-goo-reum, tugasnya adalah sebagai jembatan bagi Ji Oh untuk mencoba “mengenal” dunia yang mungkin saja masih terasa baru baginya. Ikatan emosi dapat menjadi materi untuk mengisi bagian tersebut dan sejauh ini saya suka setting pada hubungan antara Ji Oh dan Ha Neul-ae-goo-reum, mereka saling kenal di masa lalu.

Memang sejauh ini hal tersebut bekerja dengan baik dan membuat narasi berjalan dinamis bersama energi yang konsisten memompa adrenalin penonton, tapi menarik dinantikan bagaimana episode selanjutnya akan bermain terlebih dengan semakin rumitnya konflik yang harus dihadapi Ji oh. Kita tahu pada awalnya Ji Oh adalah seorang pekerja biasa tapi kini ia dipaksa untuk terus tertekan menghadapi banyak pihak yang mengincar dirinya. Mereka memang tampak satu tapi saya merasa ada yang ganjil di hubungan antara L.U.C.A. Project, Human Tech., dan grup pimpinan Lee Son, karena sejauh ini yang mempersatukan mereka adalah sebuah simbiosis yang tidak sehat. Dan ini mungkin akan terasa aneh tapi saya juga menaruh curiga pada Oh Jong-hwan, semoga saya salah.

Berbagai dugaan itu bukti dari keberhasilan empat episode pertama ini membuat penontonnya terperangkap di dalam manipulasi yang penuh misteri ringan, seperti ceritanya yang memang not very believable tapi sukses mendorong cerita dengan isu dan konflik yang tidak hanya terasa segar saja tapi juga langsung mencuri atensi dari para penontonnya. Kombinasi semacam itu mengingatkan saya pada bagaimana ‘The Uncanny Counter’ menyapa saya di empat episode pertamanya, mendorong sedikit kesan experimental yang justru dengan cepat berhasil membentuk pesona yang terasa menarik serta kuat. Dan yeah, mereka berdua punya fight scene di dalam lift yang terasa intens dan sangat memorable.

MAIN  EPISODE 1 - EPISODE 4