02 May 2020

Movie Review: Swallow (2020)


“I think her life is in danger.”

Film ini adalah bukti terbaru bagaimana sebuah isu klasik yang kemudian mengandung berbagai konflik yang juga klasik dapat dikemas kembali menjadi sebuah presentasi yang segar. Yang coba disampaikan film ini adalah tentang gejolak batin yang dialami oleh karakter utamanya namun jalan yang ia tempuh atau gunakan terasa menarik, yaitu dengan menggunakan kelainan psikologis bernama Pica di mana karakter utama merupakan sosok yang gemar memakan berbagai benda asing dan berbahaya yang sangat tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. ‘Swallow’ : a “scary” and subtle psychological thriller. 

Hunter (Haley Bennett) sesungguhnya dapat dikatakan merupakan seorang wanita muda yang sangat beruntung, ia menikah dengan bernama Richie Conrad (Austin Stowell), pria muda yang berasal dari keluarga kaya raya dan tidak lama lagi akan menjadi pewaris singgasana di perusahaan keluarganya. Kondisi tersebut membuat Hunter tidak perlu bersusah payah memeras keringat untuk mencari uang, yang perlu ia lakukan adalah mengisi kesehariannya dengan tinggal dan beraktifitas di rumah mewah mereka yang terletak di tepi Sungai Hudson.

Suatu ketika kabar baik kembali menghampiri Richie ketika Hunter dinyatakan positif hamil, dan hal tersebut otomatis membuat Hunter semakin menjadi perhatian keluarga Richie. Namun kondisi tersebut, ditambah ketika rasa kesepian yang selama ini ia rasakan yang tampaknya mulai mendekati titik puncak, justru membuat Hunter mulai mengalami perasaan aneh di dalam dirinya. Hunter mulai merasa tertarik pada berbagai benda di dalam rumahnya, dari benda yang berbentuk bundar hingga yang tajam dan berbahaya, memancing hasrat Hunter untuk memakan mereka.
Sejak momen pertama kita bertemu dengannya sangat mudah untuk menilai bahwa wanita bernama Hunter Conrad itu menyimpan sebuah masalah yang ia pendam sendiri. Sutradara Carlo Mirabella-Davis dengan cerdik menempatkan Hunter seolah ia sedang berada di dalam kehidupan yang tidak ia sukai. Itu menarik mengingat apa yang Hunter miliki kini secara materi sudah sangat baik, dan kini ia juga sedang mengandung anak pertamanya. Namun secara perlahan Mirabella-Davis coba menggiring perasaan “ganjil” yang dirasakan oleh penonton tadi berkembang menjadi semakin besar, hingga tiba di momen ketika ia menghadirkan sebuah pengungkapan lewat sebuah marble itu.

Kondisinya yang sedang mengandung jelas membuat situasi yang dialami oleh Hunter menjadi sangat berbahaya, namun ketimbang mencoba menggali isu tersebut Mirabella-Davis justru menggunakan hal tadi untuk membawa masuk berbagai masalah baru ke dalam kehidupan Hunter. Beberapa fakta terungkap dengan penonton secara perlahan mulai mengerti alasan mengapa sedari awal kita bertemunya dengannya raut wajah Hunter seolah sudah mencoba untuk berkata bahwa ia tidak bahagia dengan hidupnya. Ia tampak lesu dalam menjalani kesehariaannya, kondisinya yang sedang hamil membuat ia tampak merasa kesepian dan kurang gembira.
Di tangan Mirabella-Davis ‘Swallow’ memiliki beberapa isu menarik lain, seperti emosi seorang wanita yang mulai bergejolak ketika memasuki fase awal kehamilan, namun bagaimana ‘Swallow’ akan dikenang adalah sebagai sebuah penggambaran yang sangat efektif terhadap isu global yang ia bawa: kesehatan mental. Dalam sikapnya yang tenang dan seolah ikhlas “menerima” kehidupannya itu Hunter pada dasarnya merupakan sosok yang terluka, tidak hanya pada apa yang ia jalani saat ini. Cenderung mengarah ke depresi memang namun pada fase awal dan menariknya hal tersebut dikembangkan oleh Mirabella-Davis dengan cara yang sangat subtle.

Emosi dan depresi Hunter berkembang secara kumulatif bergitupula dengan pressure yang hadir ke dalam hidupnya. Itu adalah pencapaian terbaik Mirabella-Davis di sini, bagaimana ia membuat cerita terus bergerak semakin rumit tapi tanpa menciptakan eksposisi yang terasa berat. Di awal penonton akan mengira bahwa ini adalah cerita tentang seorang wanita aneh yang memiliki kegemaran aneh yaitu mengkonsumsi benda-benda yang berbahaya, namun yang ‘Swallow’ sajikan ternyata lebih kompleks daripada itu. Dari luar ia tampak seperti lesu dan “kosong” namun Hunter nyatanya sedang mencoba untuk lepas dari perasaan bingung dan guilt complex yang ia rasakan saat ini.
Perasaan bingung itu yang dieksplorasi oleh Mirabella-Davis untuk menyampaikan misi utama yang dibawa ‘Swallow’ dengan baik. Kegemaran aneh yang dimiliki Hunter juga berhasil digunakan oleh Mirabella-Davis untuk menunjukkan perkembangan gejolak batin yang dialami Hunter, dari awalnya marble lalu kemudian berkembang menjadi benda-benda yang jauh lebih berbahaya. Cara Mirabella-Davis menyelesaikan permasalahan yang Hunter hadapi juga terasa oke, ia tidak mencoba menggiring masalah agar semakin keruh namun lebih menempatkan keputusan besar yang diambil oleh Hunter sebagai simbol sebuah pintu masuk bagi karakter utama kita itu untuk mencoba “berdamai” dengan kegelisahan yang selama ini terlah menghantuinya.

Sepanjang cerita ‘Swallow’ sukses menghadirkan kisah yang cukup haunting dan pencapaian tersebut tidak lepas dari kualitas teknis seperti score dari Nathan Halpern yang selalu ada ketika dibutuhkan, sementara cinematography dari Katelin Arizmendi mampu menyajikan gambar-gambar yang menangkap intensitas kegelisahan di dalam cerita dalam kapasitas yang tepat. Tapi tentu saja kinerja akting dari Haley Bennett menjadi kunci paling penting di sini. Bersama pemeran lain seperti Austin Stowell yang tampil baik sebagai suami yang egois dan palsu, Haley Bennett sukses membuat Hunter sebagai sosok yang haunting, dalam gerak yang tenang ia menunjukkan polemik di dalam diri Hunter yang terus berkembang menjadi besar dengan sedikit kesan misterius yang catchy.
Overall, ‘Swallow’ adalah film yang memuaskan. Mirabella-Davis mencoba menceritakan sesuatu yang rumit di sini, kisah seorang wanita dengan gejolak batin yang membuatnya melakukan aksi berbahaya, namun cara ia membentuk isu tersebut hingga menyentuh garis finish itu terasa ringan. Justru ada tahapan yang baik di sana, dari kesan ganjil atau aneh di awal ia menuntun penonton menyaksikan karakter utama terjebak semakin dalam dan kemudian mencoba mencari jalan keluar. Penuturan ‘Swallow’ terhadap isu yang ia bawa terasa subtle, dan ya adegan final itu berhasil meninggalkan punch yang kuat dan membuat seluruh proses yang dilalui Hunter terasa memikat. Jangan lupa bahagia.










1 comment :

  1. “Every day, try to do something unexpected. Push yourself to try new things.” :)

    ReplyDelete