18 August 2016

Fresh Fifteen: July


15. Shawn Mendes - Three Empty Words

'Three Empty Words' merupakan tipikal lagu tentang cinta dan heartbreak namun apa yang membuatnya sukses mencuri perhatian adalah cara Shawn Mendes yang dengan baik menggunakan petikan gitar yang sepenuhnya mendominasi sejak awal hingga akhir untuk menemani ia bercerita tentang sebuah situasi sulit dalam sebuah hubungan cinta. Acoustic ballad ini punya hook yang manis karena di setiap lirik yang  dinyanyikan oleh Shawn Mendes pendengarnya dapat merasakan situasi dan rasa sakit yang ia alami.







14. Cash Cash & Digital Farm Animals ft. Nelly - Millionaire 


Millionaire adalah bukti bahwa setiap lagu harus mampu memiliki minimal satu hook yang mampu menarik dan mengikat perhatian pendengarnya. Sebuah electro house dengan melodi yang tidak istimewa "Millionaire" punya hooks yang menarik dan mengikat. It's surprisingly a repeatable dance track.





13. Scandal - Take Me Out



Scandal selalu berusaha untuk swinging, antara Pop rock, alternative rock, dan garage rock di setiap karya terbaru mereka. Setelah terasa sedikit pop di “Stamp!” serta “Sisters” Scandal kembali dengan sebuah lagu garage rock yang catchy dengan rasa surf rock yang membuat pendengarnya ikut bergoyang namun tetap mempertahankan sisi ringan yang band mereka miliki.





12. Jung Joon Young - Where Are U (W OST)



Sebuah soft rock yang terasa lembut dan manis. That’s enough.





11. Olly Murs - You Don't Know Love



Ini bukan sepenuhnya Olly Murs yang saya kenal selama ini namun usahanya untuk tampil sedikit berbeda dengan dance pop suits him so well. Vokal Olly masih mendominasi, isi dari lirik tentang heartache juga menarik, memiliki tempo yang enak bersama dengan beat pumping yang oke, “You Don't Know Love” merupakan electronic pop song yang terasa catchy dan steamy. 





10. gnash ft. Olivia O'Brien - i hate u, i love u (Deepend Remix)



Selalu ada lagu yang memiliki potensi tertinggal yang tidak punya kesempatan menyapa pendengarnya, mungkin karena faktor visi dari pencipta lagu sehingga potensi yang sesungguhnya menjanjikan jadi harus dipinggirkan. “i hate u, i love u” merupakan sebuah lagu indie pop yang manis namun punya potensi untuk menjadi sebuah dance anthem, dan thanks to Deepend kita akhirnya bertemu dengan versi dance dari “i hate u, i love u” yang menarik. Not a banger, ini merupakan sebuah remix yang understated, membuatnya menjadi lebih catchy tanpa kehilangan pesona dari versi original.





9. The Chainsmokers ft. Halsey - Closer 


Walaupun tidak memiliki hit yang sama nikmatnya seperti “Don’t Let Me Down” maupun “Roses”, “Closer” berhasil menjadi entri terbaru yang manis bagi discography milik The Chainsmokers tahun ini, sebuah kombinasi dance dan pop dengan tune yang catchy, melody yang repetitive namun menciptakan rasa bouncy yang menarik, dan tentu saja dibantu kinerja vokal yang oke dari Halsey. Meskipun kualitas repeatable miliknya tidak begitu kuat “Closer” tetap merupakan salah satu electronic pop terunik tahun ini. It’s better than Inside Out.





8. Hey Violet - Brand New Moves



Brand New Moves membawa Hey Violet melangkah ke arah yang sedikit berbeda, tampil rock di “I Can Feel It” kini mereka terasa lebih poppish dengan mencoba memadukan unsur rock bersama synthpop. Hal tersebut tentu merupakan usaha untuk melebarkan “jangkauan” mereka, meraih fans baru meskipun mungkin akan mengecewakan beberapa fans lama. Tapi for me di sini Hey Violet mengambil keputusan yang sehat untuk goes a bit retro, memang tidak terasa "hard" tapi lagu pop rock satu ini menghasilkan  groove seduktif yang menyenangkan.





7. Skrillex & Rick Ross - Purple Lamborghini (Suicide Squad OST)



Basic hook with thumping and sick trap beat, “gesekan” irama electronic yang kuat dan dominan, Rick Ross rapping dengan lirik dipenuhi kekerasan dan kejahatan, ‘Purple Lamborghini’ merupakan kombinasi Hip hop, dubstep, dan trap yang standar secara kualitas. But this song is a fire! A very good and energetic “threat”. Ain't no mercy, a-ain't no mercy. Rozay!





6. Katy Perry - Rise 


Basically ini merupakan sebuah motivational song dan “Rise” berhasil melakukan tugasnya tersebut dengan baik. Katy Perry telah mencoba melakukan hal tersebut di lagu “Roar” dan feel yang ia ciptakan di “Rise” terasa sama baiknya, sedikit lebih slow bersama permainan atmosfir lagu yang tumbuh stabil menuju ledakan di bagian chorus. It’s a very good anthem for Rio 2016.





5. Alicia Keys - In Common (Kaskade Remix)



Versi original dari “In Common” sesungguhnya juga merupakan sebuah semi-dance song dengan rasa tropical, tapi sayangnya terasa cukup “cloudy” sehingga kurang bersinar. Kaskade berhasil menyingkirkan awan-awan tadi dengan sentuhan yang oke dan membantu kualitas dari setiap bagian dari versi original “In Common” bersinar lebih terang lewat sentuhan house yang manis, mempertahankan pesona suara Alicia Keys yang terasa vulnerable itu dan menyandingkannya dengan smooth bersama electro-house yang sukses memberikan “panas” yang nikmat.





4. GFRIEND - Navillera 



Navillera terasa lebih heboh dari singles GFriend sebelumnya, drumbeat konsisten di panggung utama namun secara bergantian muncul berbagai instrument lain yang mewarnai dengan baik melodi Navillera, dari synths, violin, hingga sentuhan rock lewat electric guitar. Melodinya memang familiar, di bagian chorus bahkan terasa seperti kombinasi “Rough” dan “Me Gustas Tu”, but don't fix what ain't broke right? Navillera berhasil mempertahankan signature dan keunikan GFriend yang girly, youthful, dan bubbly namun tetap menyajikan sesuatu yang terasa segar dengan tempo yang eksplosif. It’s an lovely pop song.





3. Major Lazer ft. Justin Bieber & MØ - Cold Water



“Cold Water” merupakan tipe dance song yang tidak langsung hit di pendengaran tapi tumbuh perlahan dan menjadi semakin dan semakin adiktif. Ya, seperti “Lean On”, upbeat dance track dengan rasa tropical dan sedikit sentuhan reggae ini berayun dengan baik menciptakan vibe dance yang manis, liriknya juga menarik. Major Lazer juga memanfaatkan dengan baik tipe suara Justin Bieber yang klik daengan smooth bersama melodi, termasuk keputusan mereka menempatkan MØ di bagian akhir yang menambah rasa segar. Sweet dance song. 






2. Felix Jaehn ft. ALMA – Bonfire



Masih bermain di zona aman milik Felix Jaehn, deep house dengan sentuhan tropical, “Bonfire” merupakan sebuah dance song dengan rasa persis seperti judul yang ia gunakan, seperti api unggun yang terus memberikan kehangatan menarik bagi pendengarnya. Basslines yang terasa sexy serta groove dengan sedikit warna trap, dibantu oleh vokal dari ALMA yang terasa unik dan energik, “Bonfire” merupakan electronis dance music yang hangat namun punchy dan dynamic.






1. Wonder Girls - Why So Lonely



Sebuah perpaduan reggae dengan rhythm ala Caribbean bersama pop dan sentuhan dance, ‘Why So Lonely’ merupakan sebuah comeback yang catchy dari Wonder Girls, bercerita tentang rasa kecewa pada sebuah relationship dengan cara yang manis, mengalir dan melekat di pendengaran tanpa terkesan berlebihan. Ini lagu yang charming, adiktif dan repeatable, tidak membuat pendengar mudah merasa lelah atau bosan ketika mencoba mendengarkannya lagi dan lagi.











0 komentar :

Post a Comment