30 April 2016

Review: Sing Street (2016)


"Rock 'n roll is a risk. You risk being ridiculed."

Mengejar impian bukan sesuatu yang sederhana karena impian tidak hanya sekedar sebuah target yang ingin kita capai di masa depan, impian juga merupakan sebuah perjalanan dan proses di mana kita secara tidak langsung "dipaksa" untuk belajar mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat bagi hidup kita dan layak untuk kita simpan dan jaga. Film ini mencoba bercerita tentang hal tersebut dengan menggabungkannya bersama musik, sebuah perayaan terhadap mimpi dan kegembiraan kreatifitas anak muda dalam mengekspresikan seni dan imajinasi mereka. From tuner master John Carney (Once, Begin Again), please welcome Sing Street, sebuah pesta dan surat cinta untuk mimpi dan cita-cita. It's a rare treat. 

Tahun 1985, Dublin, Irlandia. Conor "Cosmo" Lalor (Ferdia Walsh-Peelo) merupakan remaja berusia 14 tahun yang sedang mencoba mencari ketenangan akibat masalah hubungan dan keuangan yang dialami orangtuanya. Conor yang sedang beradaptasi dengan sekolah barunya menemukan jalan untuk meraih keinginannya tersebut, dan itu berasal dari remaja wanita bernama Raphina (Lucy Boynton). Untuk dapat meraih atensi dan hati Raphina suatu ketika Conor memutuskan untuk membentuk sebuah band dengan tujuan utama agar Raphina dapat menjadi model di video klip mereka. Keputusan Conor tersebut sudah berada di jalur yang tepat namun terdapat hal-hal yang tidak ia antisipasi sebelumnya dalam proses untuk meraih impiannya tersebut.



Banyak cara bagi setiap orang untuk menikmati musik. Ada yang menggunakannya untuk berteriak kencang melepas penat dan membebaskan kita dari tekanan akibat hal-hal buruk yang dihasilkan dunia, ada pula yang menggunakan musik seperti sebuah terapi, seperti mencicipi secangkir teh di mana kita meresapi setiap melodi dan lirik untuk membantu kita lepas dari tekanan ataupun kesedihan bahkan mempertebal rasa bahagia yang sedang kamu rasakan. Musik itu memiliki kekuatan yang dapat mengubah hitam menjadi putih, dan putih menjadi hitam, ia mampu membawakan kamu cinta, keajaiban, dan kebahagiaan yang kemudian akan mengubah kamu menjadi sesuatu yang lebih baik lagi. Mengapa dari tadi hanya membahas tentang musik? Karena itu merupakan inti utama yang film ini ingin sampaikan, bagaimana musik merupakan bagian yang begitu penting dalam kehidupan setiap manusia yang selama ini mungkin tidak disadari oleh semua manusia.



Jika kamu perhatikan kembali sinopsis di atas maka impresi awal terhadap Sing Street akan terasa biasa, remaja pria tertarik pada remaja wanita, dan karena remaja wanita tadi tidak terlalu tertarik padanya maka remaja pria tadi mulai membentuk sebuah band. Lalu apa yang menjadikan Sing Street tidak biasa? Di balik kisah tentang pria mencoba membuat wanita jatuh hati padanya Sing Street berisikan begitu banyak hal lain yang tidak kalah menarik untuk diamati. Dasar Sing Street merupakan sebuah kisah coming-of-age menggunakan musik sebagai jalan utama namun John Carney berhasil rangkai bersama berbagai isu lain terkait pernikahan, keluarga, agama, ekonomi, hingga pendidikan dengan terus menekankan pada titik pusat yang ia gunakan sejak awal: kreatifitas. Pada akhirnya Sing Street tidak hanya sekedar menjadi film tentang musik saja, ini seperti kombinasi film musik dengan sedikit drama sosial di mana keduanya bersifat saling membantu. 



Ya, itu yang semakin membuat Sing Street terasa unik, John Carney membentuk dua elemen tadi untuk berdiri sejajar tanpa menciptakan kesan murahan di masing-masing bagian, musik ia gunakan untuk berbicara tentang berbagai isu tadi dan begitu pula sebaliknya. Bersama dengan soundtrack yang kembali diramu dengan sangat manis oleh Carney Sing Street terus tumbuh menjadi petualangan penuh warna yang mencoba berbicara tentang banyak hal, sesuatu yang celakanya ia lakukan tanpa terkesan menggurui dengan terus terasa menarik. Terdapat unsur romance yang manis di sini begitupula dengan sebuah perjuangan hidup di mana anak-anak muda berusaha menemukan kehidupan mereka. Dua hal tadi dibentuk dengan formula yang biasa namun Carney jaga agar tidak jatuh klise namun justru terus menggambarkan secara natural para remaja yang sedang belajar, ambisi sederhana mereka dan berbagai isu yang sedikit lebih kompleks perlahan klik dengan rangkaian lagu yang begitu menghibur.



Carney merupakan seorang ahli dalam hal menggunakan musik dalam hal ini lagu untuk bercerita, dan itu kembali ia lakukan dengan maksimal di sini. Musik kembali ia gunakan untuk berkomunikasi dengan penonton, dipakai untuk membantu kisah sederhana tadi menjadi menarik dan menginspirasi tentang bermimpi akan kehidupan yang lebih baik lagi. Berulang kali saya bergoyang kecil mengikuti irama lagu, banyak hits dari tahun 80-an yang ketika dikombinasikan ke dalam alur cerita terasa begitu catchy. Pencapaian tersebut sebenarnya sudah sangat baik karena fokus utama yang ingin Sing Street lakukan adalah walaupun merupakan proses mengubah keinginan menjadi kenyataan disertai sedikit kritik terhadap situasi sosial ini adalah sebuah petualangan tentang persahabatan dan persaudaraan, proses menemukan cinta dan makna dari kehidupan lewat sebuah “pesta” yang mengajak penonton bergembira.



Selain kemampuan Carney meramu struktur cerita kinerja cast juga memiliki peran penting dari pencapaian Sing Street. Memang jika berbicara tentang kekuatan emosi yang mereka hasilkan para pemeran terasa kurang kuat namun cara mereka membentuk feel dari persahabatan dan menunjukkan ambisi yang ingin mereka raih berhasil menutup kekurangan kecil tersebut, lagipula dengan membatasi power dari sisi emosi Carney berhasil membentuk agar sisi sentimental cerita tidak terasa terlalu berlebihan dan dipaksakan. Di sisi lain sulit untuk membahas kinerja cast satu per satu karena sifat mereka sebagai sebuah tim yang saling membantu. Lucy Boynton dan Ferdia Walsh-Peeloada yang menjadi pusat cerita menampilkan chesmitry yang terasa manis, dan ada satu pemeran lain yang berhasil tampil menonjol dan sukses mencuri perhatian. Dia adalah Jack Reynor, tampil baik sebagai remaja yang bijaksana. 


Sebuah perayaan dan homage terhadap kehidupan remaja bersama berbagai masalah klise lengkap dengan romance gila-gilaan, sebuah kritik sosial berisikan berbagai isu familiar tanpa terkesan menggurui ataupun kurang ajar, gabungkan mereka bersama musik yang sukses membuat penonton bergoyang dan bergembira bersama, Sing Street adalah sebuah petualangan coming-of-age yang begitu indah, cerita yang indah, kinerja cast yang indah, eksekusi sutradara yang indah, dan tentu saja sajian musik yang indah. John Carney once again membuktikan bahwa ia merupakan seorang tune master, ia merupakan ahli ketika menulis surat cinta dengan melibatkan musik di dalamnya, dan di sini ia sukses memberikan sebuah hiburan yang lucu dan menyentuh secara bersamaan, sebuah healing with music berisikan aksi belajar mengejar impian lewat sebuah kegembiraan yang menawan. Segmented. Cheers!!!




















Thanks to rory pinem

2 comments :

  1. bro ini emang di indonesia udah keluar? Dari bulan lalu nungguin ini film..ahahhaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum. Writer review ini bukan berdomisili di Indonesia. Saya juga masih menunggu. :)

      Delete