23 November 2014

Movie Review: Nightcrawler (2014)


“If you want to win the lottery, you have to make the money to buy a ticket.”

Enjoy your life mungkin merupakan salah satu kalimat yang menenangkan di dunia ini, dimana kita seolah diberikan semangat untuk melakukan apa yang bukan hanya membuat kita tertarik untuk melakukannya, tapi juga menikmatinya. Tapi terkadang rasa aman itu yang menjadikan kita kehilangan kontrol, kehilangan kendali, contohnya seperti obsesi berlebihan yang dapat menghasilkan boomerang berbahaya. Film ini menampikan hal tadi dalam sebuah petulangan sederhana yang menakutkan dan menyenangkan secara bersamaan. Nightcrawler, a bold and weirdly haunting social satire adventure with Joker "look-alike".

Louis Bloom (Jake Gyllenhaal) merupakan pria yang melakukan kegiatan utamanya sehari-hari dimalam hari, dengan sebuah alasan yang sederhana, karena ia seorang pencuri. Pria dengan panggilan Lou ini merupakan pencuri besi tua yang kemudian akan ia jual kembali. Namun suatu ketika Lou mulai merasa kurang puas dengan apa yang ia lakukan, dan dewi keberuntungan seolah sedang memperhatikan pria berperawakan tenang ini. Ketika sedang melaju dengan mobilnya Lou menemukan sebuah kecelakan di pinggir jalan, ia kemudian turun untuk melihat apa yang terjadi. Tapi apa yang ia saksikan ternyata tidak hanya membuatnya terkejut, tapi juga membuka jalan baginya yang sedang mencari pekerjaan. 

Tim penyelamat telah berada di lokasi kejadian, tapi yang menjadi perhatian Lou adalah pria bernama Joe Loder (Bill Paxton), yang dengan kameranya meliput kejadian tersebut tanpa memberikan bantuan. Ternyata rekaman tersebut akan Joe jual kembali kepada stasiun TV sebagai bahan berita. Hal tersebut menarik perhatian Lou yang kemudian membeli kamera dan polisi scanner untuk melakukan hal serupa, dan meskipun awalnya kurang berhasil ia pekerjaannya itu perlahan mulai bertumbuh, ia bahkan sudah punya rekan eksklusif bernama Nina Romina (Rene Russo) dari stasiun TV lokal. Tapi obsesinya yang terus membesar dan tak terkendali membawa Lou kedalam masalah yang membahayakan banyak pihak.


Ada sebuah konsep yang mengatakan bahwa orang-orang yang dapat tersenyum ketika melihat tragedi memilukan seperti contohnya kematian merupakan orang-orang yang tidak memiliki perasaan, bahkan tidak sedikit yang melabeli mereka sebagai sosiopat. Tapi tenang saja, jika anda tersenyum ketika menyaksikan aksi Lou di kegelapan malam yang disinari lampu jalanan itu bukan menandakan anda merupakan seorang sosiopat, karena meskipun tema utama yang ia bawa merupakan crime tapi fokus yang ingin Dan Gilroy gambarkan pada debutnya sebagai sutradara ini tidak terletak pada bagian tersebut. Penjahat, polisi, pembunuhan, semua itu digunakan untuk membawa kita kedalam sebuah satire yang kuat dan menyenangkan, sebuah petualangan intens dibalik efektifitas pada eksekusi yang diterapkan, mengajak anda berputar-putar pada beberapa polemik sosial yang jauh lebih mengerikan dibandingkan kasus kriminal yang ia pakai.

Ya, isu yang Nightcrawler miliki terasa sangat jauh lebih menarik ketimbang konflik yang ia bawa, bagaimana sistem kehidupan modern yang kini seolah tidak lagi berjalan dengan hati, tahta dan harta menjadi incaran utama. Ada masalah obsesi yang sangat menarik disini, bagaimana ketika Lou yang perlahan mulai menemukan rasa nyaman pada apa yang ia lakukan terus mencoba mendapatkan lebih dari apa yang ia raih, dan itu ditemani dengan berbagai permainan kelicikan yang dikemas dengan halus dan manis oleh Dan Gilroy. Tidak hanya itu, ada pula masalah loyalitas yang tidak kalah menarik, datang dari interaksi dua arah antara Lou dan dua karakter disekitarnya dan hal ini selalu mampu bermain-main di pikiran penontonnya. Hal ini memang tampak sederhana, tapi itu yang membuat Nightcrawler berhasil tampil standout dengan hanya menggunakan berbagai materi yang terbilang cukup standard itu.


Benar, standard, bahkan alasan mengapa anda akan dengan mudahnya terpukau pada film ini mungkin disebabkan karena film dengan tipe yang serupa dari segi kuantitas terbilang cukup jarang hadir belakangan ini, sehingga apa yang ia berikan terasa segar, tapi itu tidak layak dijadikan alasan untuk meruntuhkan segala upaya solid yang terbangun di berbagai elemen oleh film ini. Ya, sekali lagi, ini standard, tapi menyenangkan. Sangat suka pada cara Dan Gilroy mempermainkan imajinasi penonton dengan cara yang tidak manipulatif, membuat anda merasakan ada sesuatu yang tidak nyaman tapi dengan cara yang nyaman, terus bergerak lurus tanpa menggunakan tikungan-tikungan yang disengaja pada cerita tapi tetap mampu memberikan kita berbagai kejutan yang menarik, mondar-mandir mengamati pola berpikir seorang sosiopat yang memang tampak menyenangkan tapi tidak jarang pula mampu memberikan kesan menyeramkan.

Itu yang menjadikan Nightcrawler terasa menarik, ia seperti kombinasi berbagai rasa yang terkesan campur aduk tapi memberikan kontribusi yang tepat untuk menjadi sebuah kesatuan. Ada drama dengan sedikit sentuhan romance, kemudian kita disuguhkan keheningan yang mampu menampilkan thrill yang efektif, ia juga punya adegan action kejar-kejaran dengan gambar yang rumit dan rapi, tapi setiap kali komedi masuk untuk menjalankan tugasnya kita tetap tidak pernah kehilangan irama cerita. Ketegangan dan kegembiraan itu yang membuat kita seolah berada di samping Lou, tapi kesan ambigu yang Lou berikan juga terus membuat kita merasa waspada pada apa yang akan terjadi selanjutnya, disibukkan oleh berbagai aksi mendapatkan berita yang ia lakukan tapi terus mencoba menelisik sosok penuh pesona yang terasa menyeramkan dibalik sikap tenang bahkan sopan yang ia tunjukkan, dan itu berhasil terus hidup hingga akhir berkat kinerja yang kuat dan memikat dari Jake Gyllenhaal.


Faktanya Nightcrawler memang dibangun secara keseluruhan dengan berfokus pada karakter, sehingga Lou mendapatkan ruang dan perhatian yang sangat besar, dan Jake Gyllenhaal berhasil memanfaatkan kelebihan yang ia peroleh tersebut. Louis Bloom bukan hanya merupakan salah satu karakter yang kuat di tahun ini, tapi juga karakter yang terus dipenuhi pesona ketika ia hadir, dan yang menjadikan ia terasa berbeda adalah kita seolah bermain tarik dan ulur dengannya, terlebih dengan status anti-hero yang ia usung, dan itu sukses untuk memberikan kesan manipulatif yang menarik. Jake Gyllenhaal sendiri memberikan penampilan yang dapat dikatakan menjadi upaya game-changer terbaru untuk karirnya, Lou berhasil ia bentuk menjadi mengerikan dibalik sikap dinginnya, senyum palsunya mengintimidasi, ia tenang dan sopan tapi tidak takut untuk mengambil tindakan frontal, dan dengan tatapan mata yang berhasil ia jadikan seolah mati dan kosong itu Nightcrawler terus bergerak intens dibawah kendalinya.

Bukan berarti pemeran pendukung lainnya tidak memiliki kontribusi yang berart, Riz Ahmed memang murni tempelan yang menunggu babak akhir untuk memberikan pukulan pada sebuah isu besar, dan Rene Russo memberikan bantuan yang terhitung sangat cermat dan efektif, tapi memang Nightcrawler adalah milik Jake Gyllenhaal. Semua dibangun seolah sengaja untuk memanfaatkan kemampuan Gyllenhaal yang piawai dalam permainan ekspresi wajah seperti ini, dan dengan Dan Gilroy yang terampil dalam menerapkan pendekatan episodik pada narasi kita akan terus terjebak bersamanya, semakin anda menyukainya semakin sadar pula bahwa Lou adalah sosok terganggu yang gila, menebar ancaman sembari terus menghantui, bersikap kurang ajar tapi lucu, memberikan kita getaran penuh kegembiraan yang tampil dingin tanpa pernah kehilangan cengkeramannya pada isu-isu menarik tentang media dan obsesi yang ia bawa.


Overall, Nightcrawler adalah film yang memuaskan. Nightcrawler adalah film yang mencoba mengajar penontonnya tentang sesuatu yang buruk pada kehidupan modern sekarang ini tapi dengan cara yang kurang ajar, tentu saja dalam konteks yang positif. Banyak kebenaran yang tersebar didalam cerita, dari obsesi hingga kelicikan, dan itu diperiksa tidak dengan cara yang biasa, melainkan kombinasi antara action, thriller, dan sedikit comedy, hadir dalam keseimbangan yang halus dan komposisi yang bijaksana, tapi disisi lain sanggup memberikan penontonnya berbagai kejutan tak terduga dari kejahatan dan kekerasan, dan itu semakin lengkap dengan kehadiran karakter utama yang weirdly haunting. Thriller dan studi karakter yang efektif. 









0 komentar :

Post a Comment