07 April 2014

Movie Review: The Five (Deo Paibeu) (2013)



“Revenge may feel sweet before you do it, but he'll haunt you forever.”

Easy come, easy go, that’s okay. Namun bagaimana jika sesuatu yang sulit untuk diraih justru kemudian harus hilang dengan cara yang sangat mudah, hasilnya adalah sebuah ledakan yang sangat besar. Hal tersebut menjadi basis utama film ini, seorang wanita yang kebahagiaan miliknya dari cinta dan keluarga yang telah dibangun dengan susah payah direnggut dalam sekejap, dan akhirnya berubah dari puppy menjadi monster. The Five (Deo Paibeu), an effective conventional revenge thriller.

Senyum lebar hadir diwajah Ga-yeong (Kim Hyun-Soo) ketika rangkaian domino yang diciptakan orangtuanya, Seong-il (Jo Han-cheol) dan Eun-ah (Kim Sun-A) berakhir pada sebuah kotak kecil berisikan benda yang selama ini ia impikan. Ya, Ga-yeong memang ibarat mutiara yang sangat berharga bagi Seong-il dan Eun-ah mengingat rintangan yang pernah mereka hadapi ketika belum menikah. Celakanya kebahagiaan keluarga itu kemudian hilang ditangan pria bernama Jae-wook (On Joo-wan) yang merupakan seorang serial killer.

Mental Eun-ah dalam seketika runtuh, selalu berteman dengan tatapan kosong diatas kursi roda yang kini menjadi bagian kehidupannya. Namun dibalik ketenangan itu ternyata tersimpan sebuah amarah yang telah membara, menjadikan Eun-ah bersedia melakukan apapun untuk dapat membalaskan dendamnya, dan salah satu langkah yang ia ambil dengan menawarkan perjanjian kepada empat orang dengan keahlian berbeda yang juga sedang dirundung masalah, dengan prize berupa organ tubuh miliknya yang mereka perlukan.


Sinopsis diatas mungkin sepintas terlihat gila, namun sejak awal sutradara Jung Yeon-Sik, yang juga merupakan penulis asli dari komik yang menjadi bahan utama film ini, telah menjaga ruang cerita agar tidak berjalan terlalu jauh. Benar, batasan telah ia tetapkan dan itu sederhana, menjadi sebuah thriller balas dendam, dan keputusan tersebut pula yang banyak membantu meminimalisir power dari nilai-nilai negatif dalam level mengganggu masuk kedalam cerita. Ya, ini terasa sangat familiar dan berpotensi menjemukan bagi mereka yang telah paham betul ketukan dan cara dari sebuah film thriller bermain.

Lantas apa yang menjadikan ini menarik? Cerita. Sedikit offbeat memang, narasi kerap kehilangan ambisi dan urgensi, bahkan point-point utama yang terus ia jaga dan simpan sesungguhnya juga tidak dibentuk dengan clear dan kokoh dan kemudian akhirnya menghadirkan kesan yang begitu biasa. Hal-hal tadi memang otomatis sedikit menggerus intensitas thriller yang walaupun di beberapa bagian cukup mumpuni namun tetap kurang mampu memberikan impresi maksimal, tapi dilain sisi keputusan menekan sisi tersebut juga menyebabkan Jung Yeon-Sik memperoleh ruang yang lebih besar bagi kehidupan cerita yang ia punya.

Ya, ini hidup, terkadang ia terasa dangkal, kerap terasa dipaksakan, namun sejak awal hingga akhir The Five sukses membuat penonton seolah berada disamping kursi roda milik Eun-ah, berjalan bersama rasa cemas dan simpati. Nah ini yang terasa unik, sisi brutal ia punya namun anehnya eksistensi kehangatan pada cerita juga tidak pernah sirna. Dari tranformasi yang halus pada keluarga bahagia menjadi sebuah bencana yang terasa halus, simpati juga ikut hadir dari sisi humanisme bahkan persahabatan yang coba diselipkan dengan kehadiran seorang wanita religius bernama Hye-jin (Park Hyo-joo), semua tidak tampil megah namun cukup efektif menyampaikan tujuan utama yang mereka bawa.


Ini adalah debut Jung Yeon-Sik sebagai sutradara dan apresiasi layak diberikan kepadanya. Well meskipun mayoritas dari mereka memang telah pernah eksis sebelumnya namun cara ia mengkombinasi berbagai style tersebut bersama dengan cerita tanpa harus merusak satu sama lain sukses mencapai level mumpuni. Cerita dengan gejolak emosi sebagai pusat utama, dan kemudian dibantu untuk bergerak bersama formula thrill klasik, memang akan terasa basi namun sistem tersebut berhasil menghantar The Five menuju destinasi yang ingin ia capai. Disamping itu Jung Yeon-Sik juga patut berterima kasih pada jajaran cast yang ia miliki, mereka bekerja dengan baik.

Sangat baik malah jika itu ditujukan pada performa Kim Sun-A. Kim Sun-A berhasil menghadirkan sebuah perubahan 180 derajat yang ikut membentuk rasa simpati penonton pada masalah yang ia hadapi, dan ketika ia telah terpenjara dalam tampilan dingin penuh rasa sakit, tidak ada jalan selain ikut merasakan apa yang ia rasakan. Sedangkan empat rekan timnya Sin Jung-geun (Nam-cheol), Ma Dong-seok (Dae-ho), Lee Chung-Ah (Jeong-ha), Jung In-gi (Cheol-min) memberikan kinerja yang cukup sebagai sebuah pion pembantu. Minusnya berasal dari On Joo-wan yang kurang mampu dalam menebar ancaman, sedangkan Park Hyo-joo sukses menjadi scene stealer dan refresher dengan tingkah lucunya.


Overall, The Five (Deo Paibeu) adalah film yang cukup memuaskan. Sejak awal tampak seperti telah dicanangkan untuk menekankan cerita sebagai fokus utama diatas elemen thriller yang pasti akan terbentuk bahkan dari poster yang ia miliki, Jung Yeon-Sik berhasil mencampur berbagai macam potongan kecil terkait sistem kehidupan dalam level kecil yang efektif, bercerita dengan kehangatan yang pas, kemudian ditemani dengan pemompa tensi yang super klasik tapi tidak mengganggu. Good.







0 komentar :

Post a Comment