02 November 2013

Movie Review: Frances Ha (2013)


"Sometimes it's good to do what you're supposed to do when you're supposed to do it."

Apakah anda pernah berpikir seperti ini, “Ah, santai saja, aku masih muda, masih banyak kesempatan,” padahal pada dasarnya anda adalah seseorang yang punya mimpi sangat besar. Faktanya hal tersebut yang justru tidak menjadikan anda fokus untuk mengejar mimpi tersebut, bahkan merusak semua potensi besar yang anda miliki. Frances Ha coba bercerita mengenai hal tersebut, sederhana, dalam sentuhan hitam dan putih, sebuah petualangan studi karakter yang singkat dengan sedikit warna coming-of-age, dimana kehidupan, cinta, dan persahabatan membentuk kombinasi antara frustasi dan motivasi yang memikat.

Frances Haliday (Greta Gerwig), seorang wanita muda berusia 27 tahun berjiwa riang tapi belum mampu mengontrol dirinya, atau mungkin belum mampu menyebar energi aktif yang ia miliki dengan cara yang tepat. Frances bermimpi menjadi penari, namun disisi lain tidak menaruh fokus yang besar pada mimpi tersebut, memilih untuk membiarkan kehidupan yang telah ia anggap menyenangkan itu terus mengalir seperti biasa. Hal tersebut yang kemudian membawa Frances kedalam sebuah gejolak yang bermula dari sahabat tercintanya yang kerap kali menjadikan mereka dianggap oleh banyak orang sebagai lesbian, Sophie (Mickey Sumner).

Sophie memutuskan untuk pindah ke apartemen baru bersama kekasihnya, menjadikan Frances harus masuk kedalam siklus kehidupan yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Ia mulai merasa frustasi, seperti menjalani tiap menit yang berlalu tanpa sebuah tujuan yang jelas. Memutuskan untuk berkumpul bersama sahabatnya Lev (Adam Driver) dan Benji (Michael Zegen), meskipun masih terus berada di bawah situasi murung Frances mulai melakukan banyak hal baru, yang kemudian menjadikan ia sadar bahwa selama ini jiwa yang ia miliki tidak bertumbuh.


Jika melihat poster yang ditampilkan, apalagi ketika tahu bahwa genre utama yang diusung adalah komedi, harapan utama yang langsung tertanam pada Frances Ha adalah sebuah hiburan yang ringan, sederhana, dan menghibur. Memang ketiga hal tersebut akan anda dapatkan dari kisah yang ditulis oleh Noah Baumbach dan Greta Gerwig ini, namun sayangnya berada dalam konteks yang sedikit berbeda. Ia menghibur, itu pasti, namun ringan dan sederhana hanya muncul pada misi utama tentang sosok dewasa yang mencoba bergerak dari jiwanya yang masih muda, karena disamping itu Frances Ha justru terasa seperti kemasan yang segmented.

Frances Ha hanya menyediakan dua opsi, anda mengerti dan juga merasa tertarik pada apa yang ia inginkan sampaikan maka anda akan mengaguminya, namun sebaliknya tidak jika anda merasa itu jauh dari kesan sesuatu yang menarik. Yap, dengan sedikit sentuhan mumblecore membuat Frances Ha tidak mudah untuk dinikmati, apalagi disini Noah Baumbach kerap menghadirkan cara yang merupakan formula standard. Ia hanya punya plot yang tipis, mayoritas di isi sketsa singkat yang sering terkesan terputus, pergerakan cerita yang mondar-mandir, kerap kali hampir terasa off dibeberapa titik, tanpa disertai ekplorasi yang mendalam pada isu utama.

Ada satu hal yang kemudian menjadikan saya seperti tertanam selama 86 menit pada Frances Ha, penuh kondisi canggung yang kerap kali terasa mengiritasi, namun bukannya kemudian menjadikan ia tampak menjengkelkan justru membuat kisah utama yang dibangun dengan berbagai hal random itu tidak pernah kehilangan daya tariknya, terus terasa semakin dan semakin menarik. Kuncinya terletak pada Noah Baumbach dan Greta Gerwig yang sepertinya tahu betul bagaimana menyampaikan ide mereka dengan cara yang sinis namun intim, sebuah gejolak batin yang pedih dan rumit namun tidak pernah kehilangan sisi lembut.


Benar, dibalik semua kelakuannya yang seperti terus berupaya menjadikan penonton merasa jengkel padanya, sejak awal Frances selalu mampu menarik simpati, bahkan hingga akhir. Hal tersebut karena cara efektif yang Noah Baumbach hadirkan, karakter “cacat” dengan sifat yang likeable (bahkan ia terus diberi label undateable) dan kerap kali dipandang rendah oleh orang lain, anda kecewa pada Frances, namun tahu ia adalah pribadi yang potensial, yang kemudian masuk kedalam masalah, dan belajar dari masalah tersebut. Standard bukan? Tapi itu efektif, segala kekurangan yang ia miliki justru menjadi sumber rasa cinta penonton padanya, seperti ditarik kemudian dilepas kembali, anda jengkel padanya namun tetap ingin membantunya.

Yap, secara mengejutkan ini terasa mengasyikkan, seperti masuk kedalam kota New York hingga Paris tanpa dipenuhi warna berkilau yang secara tidak langsung mempertebal kondisi dan perjuangan dari karakter utama yang tampak tenang namun terus dihantui rasa gelisah. Tidak ada yang memukau dari sisi teknis, bergerak cepat walaupun di beberapa titik terasa kehilangan momentum dan seperti sedikit dikebut pada bagian akhir, serta narasi padat yang ia miliki akan sering tampak bertele-tele jika menilik tujuan utamanya yang sangat sederhana, tanggung jawab pada hidup. Namun kunci lainnya adalah jangan mengharapkan komedi skala besar dari film ini, karena ia akan membuat anda tertawa geli dengan cara yang berbeda.

Greta Gerwig, dia bintang utama disini, dia bersinar. Penonton akan terpaku pada pada film ini karena mereka menaruh simpati pada Frances, ia lucu, menjengkelkan, sosok optimis yang celakanya masih sangat polos pada sudut pandang tentang kehidupan, semua itu berhasil dibentuk oleh Greta Gerwig dengan memuaskan. Perkembangan karakter Frances memang tidak begitu eksplisit, namun hanya dengan gerakan sederhana dari negatif menuju positif ia berhasil merangkum dengan manis apa yang film ini ingin sampaikan. Pemeran lain yang berhasil mencuri perhatian singkat mungkin hanya Adam Driver.


Overall, Frances Ha adalah film yang memuaskan. Ini seperti Girls (Lena Dunham), dimana ada sosok wanita santai yang mengatur kehidupannya sendiri dalam dunia yang kompleks, namun terjebak pada keputusan yang salah, kemudian belajar dari kesalahan tersebut. Ini sederhana, lucu, lembut, penuh kekecewaan dan frustasi, namun berhasil menyampaikan kembali kepada penontonnya menganai hal lama yang dikemas lewat cara yang segar, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan berubah.



1 comment :

  1. hey, ure such a good one to enjoy flat muvee like this. thanks u posted it.

    ReplyDelete