"Sometimes it's good to do what you're supposed to do when you're supposed to do it."
Apakah anda
pernah berpikir seperti ini, “Ah, santai saja, aku masih muda, masih banyak
kesempatan,” padahal pada dasarnya anda adalah seseorang yang punya mimpi
sangat besar. Faktanya hal tersebut yang justru tidak menjadikan anda fokus
untuk mengejar mimpi tersebut, bahkan merusak semua potensi besar yang anda
miliki. Frances Ha coba bercerita
mengenai hal tersebut, sederhana, dalam sentuhan hitam dan putih, sebuah
petualangan studi karakter yang singkat
dengan sedikit warna coming-of-age,
dimana kehidupan, cinta, dan persahabatan membentuk kombinasi antara frustasi
dan motivasi yang memikat.
Frances Haliday (Greta Gerwig), seorang wanita
muda berusia 27 tahun berjiwa riang tapi belum mampu mengontrol dirinya, atau
mungkin belum mampu menyebar energi aktif yang ia miliki dengan cara yang
tepat. Frances bermimpi menjadi penari, namun disisi lain tidak menaruh fokus
yang besar pada mimpi tersebut, memilih untuk membiarkan kehidupan yang telah
ia anggap menyenangkan itu terus mengalir seperti biasa. Hal tersebut yang
kemudian membawa Frances kedalam sebuah gejolak yang bermula dari sahabat
tercintanya yang kerap kali menjadikan mereka dianggap oleh banyak orang
sebagai lesbian, Sophie (Mickey Sumner).
Sophie
memutuskan untuk pindah ke apartemen baru bersama kekasihnya, menjadikan
Frances harus masuk kedalam siklus kehidupan yang tidak pernah ia alami
sebelumnya. Ia mulai merasa frustasi, seperti menjalani tiap menit yang berlalu
tanpa sebuah tujuan yang jelas. Memutuskan untuk berkumpul bersama sahabatnya Lev (Adam Driver) dan Benji (Michael Zegen), meskipun masih
terus berada di bawah situasi murung Frances mulai melakukan banyak hal baru,
yang kemudian menjadikan ia sadar bahwa selama ini jiwa yang ia miliki tidak
bertumbuh.
Jika melihat
poster yang ditampilkan, apalagi ketika tahu bahwa genre utama yang diusung
adalah komedi, harapan utama yang langsung tertanam pada Frances Ha adalah sebuah hiburan yang ringan, sederhana, dan
menghibur. Memang ketiga hal tersebut akan anda dapatkan dari kisah yang
ditulis oleh Noah Baumbach dan Greta Gerwig ini, namun sayangnya berada
dalam konteks yang sedikit berbeda. Ia menghibur, itu pasti, namun ringan dan
sederhana hanya muncul pada misi utama tentang sosok dewasa yang mencoba
bergerak dari jiwanya yang masih muda, karena disamping itu Frances Ha justru terasa seperti kemasan
yang segmented.
Frances Ha hanya menyediakan dua opsi, anda
mengerti dan juga merasa tertarik pada apa yang ia inginkan sampaikan maka anda
akan mengaguminya, namun sebaliknya tidak jika anda merasa itu jauh dari kesan
sesuatu yang menarik. Yap, dengan sedikit sentuhan mumblecore membuat Frances Ha tidak mudah untuk dinikmati,
apalagi disini Noah Baumbach kerap
menghadirkan cara yang merupakan formula standard. Ia hanya punya plot yang tipis,
mayoritas di isi sketsa singkat yang sering terkesan terputus, pergerakan
cerita yang mondar-mandir, kerap kali hampir terasa off dibeberapa titik, tanpa
disertai ekplorasi yang mendalam pada isu utama.
Ada satu hal
yang kemudian menjadikan saya seperti tertanam selama 86 menit pada Frances Ha, penuh kondisi canggung yang
kerap kali terasa mengiritasi, namun bukannya kemudian menjadikan ia tampak
menjengkelkan justru membuat kisah utama yang dibangun dengan berbagai hal
random itu tidak pernah kehilangan daya tariknya, terus terasa semakin dan
semakin menarik. Kuncinya terletak pada Noah
Baumbach dan Greta Gerwig yang
sepertinya tahu betul bagaimana menyampaikan ide mereka dengan cara yang sinis
namun intim, sebuah gejolak batin yang pedih dan rumit namun tidak pernah
kehilangan sisi lembut.
Benar, dibalik
semua kelakuannya yang seperti terus berupaya menjadikan penonton merasa
jengkel padanya, sejak awal Frances selalu mampu menarik simpati, bahkan hingga
akhir. Hal tersebut karena cara efektif yang Noah Baumbach hadirkan, karakter “cacat” dengan sifat yang likeable
(bahkan ia terus diberi label undateable)
dan kerap kali dipandang rendah oleh orang lain, anda kecewa pada Frances,
namun tahu ia adalah pribadi yang potensial, yang kemudian masuk kedalam
masalah, dan belajar dari masalah tersebut. Standard bukan? Tapi itu efektif,
segala kekurangan yang ia miliki justru menjadi sumber rasa cinta penonton
padanya, seperti ditarik kemudian dilepas kembali, anda jengkel padanya namun
tetap ingin membantunya.
Yap, secara
mengejutkan ini terasa mengasyikkan, seperti masuk kedalam kota New York hingga Paris tanpa dipenuhi warna berkilau yang secara tidak langsung
mempertebal kondisi dan perjuangan dari karakter utama yang tampak tenang namun
terus dihantui rasa gelisah. Tidak ada yang memukau dari sisi teknis, bergerak
cepat walaupun di beberapa titik terasa kehilangan momentum dan seperti sedikit
dikebut pada bagian akhir, serta narasi padat yang ia miliki akan sering tampak
bertele-tele jika menilik tujuan utamanya yang sangat sederhana, tanggung jawab
pada hidup. Namun kunci lainnya adalah jangan mengharapkan komedi skala besar dari
film ini, karena ia akan membuat anda tertawa geli dengan cara yang berbeda.
Greta Gerwig, dia bintang utama disini, dia
bersinar. Penonton akan terpaku pada pada film ini karena mereka menaruh
simpati pada Frances, ia lucu, menjengkelkan, sosok optimis yang celakanya
masih sangat polos pada sudut pandang tentang kehidupan, semua itu berhasil
dibentuk oleh Greta Gerwig dengan
memuaskan. Perkembangan karakter Frances memang tidak begitu eksplisit, namun
hanya dengan gerakan sederhana dari negatif menuju positif ia berhasil
merangkum dengan manis apa yang film ini ingin sampaikan. Pemeran lain yang
berhasil mencuri perhatian singkat mungkin hanya Adam Driver.
Overall, Frances Ha adalah film yang memuaskan.
Ini seperti Girls (Lena Dunham), dimana ada sosok wanita
santai yang mengatur kehidupannya sendiri dalam dunia yang kompleks, namun
terjebak pada keputusan yang salah, kemudian belajar dari kesalahan tersebut.
Ini sederhana, lucu, lembut, penuh kekecewaan dan frustasi, namun berhasil
menyampaikan kembali kepada penontonnya menganai hal lama yang dikemas lewat
cara yang segar, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan berubah.
hey, ure such a good one to enjoy flat muvee like this. thanks u posted it.
ReplyDelete