14 March 2013

Movie Review: Stand Up Guys (2013)


Meskipun disimpan bertahun lamanya, emas tetaplah sebuah emas. Kalimat itu sangat familiar bagi saya, namun tidak hanya berlaku pada keadaan positif yang dalam hal itu digambarkan dengan emas. Sama halnya dengan kondisi negatif, dimana seorang yang brengsek ketika ia masih muda pasti masih akan memiliki sifat brengsek bahkan ketika ia telah lanjut usia. Itu mengapa mereka mengatakan cukup sulit untuk merubah sesuatu yang telah menjadi kebiasaan seseorang. Tiga pria yang sudah lanjut usia, melakukan hal gila yang telah menjadi hal lumrah ketika mereka masih muda, tanpa peduli bahaya yang telah menanti mereka.

Berawal dari Val (Al Pacino), baru menerima putusan bebas setelah mendekam 28 tahun didalam penjara. Val , yang punya nama lengkap Valentine (ya, lucu), dijerat hukum karena melakukan pembunuhan. Jika banyak orang akan melakukan sebuah acara sebagai bentuk rasa syukur atas kebebasan yang ia terima, tidak dengan Val. Ia memilih untuk bersenang-senang, menuju sebuah "rumah istimewa" untuk melepaskan hasrat seksualnya, mengubah berbagai obat-obatan medis menjadi layaknya narkoba dan mengkonsumsinya dalam dosis tinggi, hingga mencuri mobil seseorang yang terkenal berbahaya dan memacunya dijalan pada malam hari.

Celakanya, semua itu ibarat kesempatan terakhir bagi Val. Sumbernya adalah sahabatnya yang bernama Doc (Christopher Walken), pria yang mengaku sudah bertobat melakukan hal-hal kotor. Doc yang diminta Val untuk menemaninya bersenang-senang ternyata telah memiliki sebuah misi khusus. Selama ini Doc telah diberikan kesempatan hidup oleh ayah dari anak yang menjadi korban Val, namun dengan satu syarat dimana ketika Val bebas ia harus segera membunuhnya. Sulit, menghabisi nyawa sahabat terbaik, atau justru terancam kehilangan nyawanya sendiri, bahkan keluarga tercintanya.



Tidak ada yang istimewa dari premis cerita yang ditulis oleh Noah Haidle. Mengangkat tema crime yang dengan berani digabungkan bersama unsur komedi, Stand Up Guys justru terasa layaknya sebuah film mobster dengan tensi cerita yang sangat ringan. Ruang ceritanya cukup sederhana, terasa sempit dengan selalu berfokus pada dua karakter utama, dan terasa dangkal di beberapa bagian. Lantas jika semuanya terasa biasa, apa yang menjadikan film ini menarik? Ya, tiga pemeran utamanya.

Mungkin Fisher Stevens sejak awal sudah memutuskan untuk lebih memanfaatkan tiga pemeran utama yang ia punya sebagai senjata utama, ketimbang menyuntikkan berbagai elemen teknis berkualitas tinggi. Memasang setting bernuansa gelap ketika pergantian hari, kemudian memasukkan karakter utama yang baru saja merasakan kebebasan, namun disusul dengan meletakkan sebuah misi yang berat dengan menggunakan kisah hubungan dua sahabat karib yang telah bersama sejak mereka muda. Hal –hal tersebut menjadikan Stand Up Guys ibarat sebuah proses yang hanya menuntut penontonnya untuk menunggu.

Hanya menunggu, karena anda diberikan sebuah konflik utama yang sangat kuat dan jelas, namun setelah itu anda hanya akan diajak untuk menyaksikan semua kegilaan yang Val dan Doc lakukan. Ya, di sinilah nilai minus terbesar film ini. Memang tujuan utama karakter utama film ini adalah untuk bersenang-senang di kesempatan terakhirnya, Namun beberapa konflik pendukung yang muncul itu terasa kurang begitu penting bagi cerita utama, akhirnya tampak konyol seolah hanya untuk menjadikan cerita tampak padat tanpa adanya kaitan yang erat pada konflik utama, hanya menjadi lahan bermain bagi Al Pacino untuk memamerkan betapa gilanya ia ketika masih muda.



Namun anehnya hal tadi tidak menjadikan film in hancur. Saya suka bagaimana film ini menjaga tensi dari konflik utama untuk tetap stabil sejak awal. Terus cemas dan menanti, meskipun mungkin dapat diprediksi, namun semua hal gila yang ia tunjukkan meruntuhkan rasa yakin saya pada prediksi yang saya buat itu. Stevens juga sukses dalam mengkombinasikan elemen crime, friendship, hingga komedi menjadi sebuah tim yang padu tanpa membunuh satu sama lain. Ketika unsur kejahatan muncul ia terasa gelap, unsur persahabatan serta ikatan keluarga juga sukses menyentuh, dan komedi yang bekerja sangat efektif meskipun terasa sangat cheap.

Jika di terjemahkan dalam sebuah kalimat, Stand Up Guys adalah sebuah lahan bermain kelas ringan yang diciptakan oleh Stevens untuk Al Pacino dan Christopher Walken. Film ini benar-benar pure ingin menunjukkan bagaimana sekelompok pria tua menikmati hari yang mungkin menjadi kesempatan terkahir mereka. Satu karakter yang sangat santai melenggang dimalam hari melakukan tindakan-tindakan konyol, dan satu karakter yang tertekan antara dua pilihan yang juga masih memikirkan hal lain yang ia cintai.

Tampak konyol memang, namun Stand Up Guys adalah film yang cukup loveable. Disamping semua materi teknis yang terasa terbatas, film ini selamat berkat tiga pemeran utama, serta pemeran pendukung yang mampu menjadikan ketiganya tampak heroik. Al Pacino menunjukkan performa yang memukau. Karakter Val seolah tampak real dibawah kendalinya, tanpa satupun bagian yang terasa dipaksakan. Begitupula dengan Walken, yang sebenarnya punya tugas berat untuk menjaga agar tensi dari konflik utama tetap stabil, dan ia berhasil.

Sedangkan Alan Arkin yang berperan sebagai Hirsch kembali menjadi seperti apa yang ia lakukan di Argo, scene stealer dengan memanfaatkan durasinya yang sempit. Stevens juga beruntung berkat kinerja dari para pemeran pendukung yang ia punya, seperti Julianna Margulies, Mark Margolis, Lucy Punch, dan Addison Timlin, yang selain mampu membantu tiga pemeran utama untuk tampil didepan, juga berhasil membentuk karakter mereka menjadi tidak mudah terlupakan.


Overall, Stand Up Guys adalah film yang cukup memuaskan. Secara teknis ia memang kurang apik, tapi ia punya konflik utama yang kokoh dibantu para cast yang sukses menjadikan karakter mereka menjadi menarik, baik secara individu maupun sebagai sebuah tim. Sempit, dangkal, dan mungkin akan terasa bodoh bagi beberapa orang, tapi ketika ia menyentuh bagian akhir saya masih menemukan sebuah rasa puas dari penantian selama 90 menit. Secara cerita memang tidak memukau, namun Stand Up Guys mampu menghadirkan sebuah tontonan menyenangkan dengan memadukan unsur serius dan komedi dengan baik lewat penampilan cast yang memukau.


0 komentar :

Post a Comment