16 September 2012

Movie Review: The Tall Man (2012)



Sebuah misteri menyerang kota bernama Cold Rock, sebuah kota kecil bekas tambang, tidak mengalami perkembangan yang begitu signifikan lagi, terlihat dari kondisinya yang sangat berantakan. Sesosok pria yang tinggi, oleh masyarakat sekitar dijuluki The Tall Man, dituduh menjadi dalang utama dari menghilangnya beberapa anak-anak kecil dari kota tersebut secara misterius. Klasik, itu yang terlintas dipikiran saya pertama kali ketika membaca sinopsis dari film ini. Namun, Pascal Laugier berhasil menghadirkan sesuatu yang jauh dari kesan klasik, sehingga anda akan tersenyum karena semua yang awalnya anda pikirkan ternyata salah.

Anda akan diajak kembali ke 36 jam sebelumnya, setelah disajikan Jessica Biel yang hadir dengan wajah penuh luka diawal cerita. Sebuah awalan yang kurang begitu spesial, dimana impresi awal yang saya dapatkan tidak begitu kuat dan menarik. Apa yg saya dapatkan di 20 menit pertama terasa sangat datar, meskipun telah diselipkan sedikit pembahasan mengenai sosok dari the tall man, dan pengakuan dari Jenny (Jodelle Ferland) yg mengatakan kepada Julia (yang bekerja sebagai perawat) bahwa ia telah melihat Tall Man.


Laugier mulai memberikan sedikit nafas kepada cerita ketika David (Jakob Davies), anak dari Julia Denning (Jessica Biel), diculik oleh Tall Man. Julia yang pada saat itu tertidur setelah membaca novel, mendengar suara radio yang sangat kencang, menemukan Catherine telah terikat di lemari, dan anaknya David dibawa kabur oleh Tall Man. Dari sini cerita mulai bergerak kearah positif, tapi masih kurang menarik.

Namun tenang, Laugier memberikan anda sebuah cerita yg mulai menyenangkan dengan menghadirkan beragam  twist menarik sejak menit 40, membawa anda kedalam cerita yang kini telah berubah jalur, namun tetap dibumbui dengan misteri yang ditutup rapat oleh Laugier, dan anehnya tidak akan membuat anda kesal, tetapi tersenyum sambil bergumam, "apa sih maunya orang ini".

Misteri dari sosok tall man yang terus hadir, dimanfaatkan dengan baik oleh Laugier, sehingga anda menjadi tidak yakin dengan masalah yang akan dihadapi oleh Julia di paruh kedua film ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa itu tall man? Apakah dia monster/hantu? Apa sebenarnya yang telah dilakukan oleh Julia? Dimana kini semua sosok anak-anak yang menghilang tersebut? Apakah mereka mati, atau masih hidup? Semua itu akan terus berputar seiring dengan cerita yang justru semakin menguatkan setiap unsur yang membingungkan tadi.

Apa yang Laugier sajikan sebenarnya cukup menyenangkan. Membawa cerita tentang sebuah kota kecil, dimana masyarakatnya dapat hidup dengan barang rongsokan yang masih tertinggal disekitar rumah mereka. Lingkungan yang kumuh tersebut, adalah sebuah clue yang jika teliti akan membawa anda ke fakta sebenarnya. Yap, sebuah sentilan manis dari Laugier, kepada semua orangtua, bahkan mungkin kepada pemerintah. Lewat film ini, Laugier seolah berteriak kepada anda yang telah memiliki anak, “Jaga mereka dengan baik, atau akan ku ambil mereka dengan paksa!!!”, dan pasti akan menjadikan anda lebih waspada kepada anak-anak anda.


Overall, The Tall Man merupakan film yang cukup menghibur. Kehadiran beberapa twist yang bisa sedikit memutar cerita, menjadikan cerita yang awalnya sangat tidak menarik berhasil berubah menjadi sedikit menyenangkan. Nilai minusnya adalah Laugier tidak berhasil menjadikan saya ikut merasakan tekanan yang dialami karakter-karakter dalam cerita. Dari awal yang terasa datar, sedikit naik ketika twist pertama hadir, namun kembali datar hingga akhir film. Penampilan yang sangat apik dari Jessica Biel, dan juga Jodelle Ferland, sedikit mampu menutup celah tersebut. Mungkin hal tadi dikarenakan sekarang saya belum memiliki anak (kidding). Namun, tidak ada rasa bosan, dan rasa ingin tahu yang terus mengiring anda ke akhir cerita, menjadikan The Tall Man sebuah paket tontonan yang menarik. 

Score: 7/10

0 komentar :

Post a Comment