06 September 2012

Movie Review: The Expendables 2 (2012)



Sylvester Stallone ternyata belum puas dengan “pesta” yang telah dia dan teman-temannya lakukan dua tahun yang lalu. Kali ini, dengan mengemban tugas yang diberikan oleh Mr. Church (Bruce Willis), Barney Ross (Sylvester Stallone) serta Lee Christmas (Jason Statham), Gunnar Jensen (Dolph Lundgren), Toll Road (Randy Couture), Yin Yang (Jet Li), dan Hale Caesar (Terry Crews) berkumpul kembali, ditambah kehadiran anggota baru Bill The Kid (Liam Hemsworth). Misi mereka sebenarnya sangat mudah, menemukan sebuah paket yang berisikan data tentang keberadaan lima ton plutonium, yang harganya bisa menjadikan sang pemilik menguasai dunia. Hal tersebut semakin mudah dengan kehadiran Maggie (Yu Nan), sebagai pemandu utama mereka. Namun semua berubah ketika mereka bertemu The Sangs, kelompok yang dipimpin Jean Vilain (Jean-Claude Van Damme).

Paragraf di atas sepertinya sudah cukup untuk menggambarkan apa yang akan anda dapatkan sepanjang 103 menit film ini berjalan. Sebagai informasi pembuka, The Expendables merupakan salah satu film yang saya nantikan ketika mereka muncul dua tahun yang lalu. Bersenjatakan sebuah tim yang berisikan pemain-pemain kelas berat di genre action, tentu saja ekspektasi yang saya pasang sangat tinggi kala itu. Namun apa yang saya dapatkan ternyata jauh dari harapan saya. Aksi laga kelas atas, tanpa disertai cerita yang mumpuni. Hal tersebut yang menjadikan ekspektasi awal saya kepada proyek Stallone yang kedua ini tidak begitu tinggi.


Datang, dan nikmati adegan-adegan aksi yang disajikan. Cukup sampai disitu yang harus anda lakukan, tanpa harus terlalu serius memikirkan jalan cerita yang tidak berkembang tanpa kehadiran konflik baru yang mumpuni sejak kehadiran The Sangs. Sebaiknya datang sejak awal, karena dari detik pertama anda sudah disajikan adegan aksi kelas atas yang penuh dengan peluru. Yap, sangat jarang film yang bisa menjadikan saya berkata “wow” di 15 menit pertama.

Kehadiran duo The Mechanic, Simon West yang mengambil alih kendali dari tangan Stallone, dan Richard Wenk yang bergabung dengan Stallone untuk menggodok naskah, memberikan nilai positif dan negatif. Simon bisa mengendalikan pasukan berat yang ia miliki, hal yang sangat kurang bisa diatasi oleh Stallone di film pertama. Keputusan tepat lainnya dari Simon adalah bagaimana ia memberikan porsi yang lebih kepada Statham, yang menjalankan tugasnya dengan baik, dan berada diposisi terdepan cast jika menilik performa yang diberikan. Tensi naik dan turun yang disajikan sukses dikontrol dengan baik oleh Simon. Nilai positif lainnya adalah bagaimana semua pemeran dapat memberikan kontribusi pada cerita, meskipun porsi yang didapat tidak sama besar.

Namun, celah besar masih tertinggal di tempat yang sama, cerita. Tidak terlalu kecewa memang, karena sejak awal saya tidak begitu peduli dengan cerita yang akan film ini berikan. Namun cerita tetap menjadi faktor utama saya dalam menilai sebuah film. Yang disayangkan adalah, bagaimana Stallone belum memperbaiki kesalahan besar yang sebelumnya dia lakukan. Gebrakan cerita yang sangat besar diawal terasa memang disengaja oleh Wenk dan Stallone. Yha, bayangkan saja Stallone berkata kepada anda, “oke, ini cerita utamanya, batasnya sampai disini, dan mari berpesta”. Tidak ada konflik menarik yang diselipkan, hanya adegan aksi yang terus dinjeksi, disertai humor-humor satir yang terasa catchy. Untuk humor memang sangat efektif, terutama aksi saling sindir dengan ciri khas masing-masing pemain yang tetap dipertahankan. Namun, bagi saya itu saja tidak cukup, karena cerita yang stuck menjadikan film ini terasa datar dari segi cerita. Yang sedikit membantu adalah kerja sama antara Schwarzenegger dan Willis, dan kehadiran Chuck Norris yang pasti akan mencuri perhatian semua pencinta film aksi ketika ia menghabisi semua musuh sendirian.


Overall, The Expendables 2 merupakan film yang cukup menghibur. The Expendables masuk dalam kategori gagal bagi saya, dan proyek kedua dari Stallone ini berhasil menaikkan levelnya setingkat diatas pendahulunya tersebut. Yap, hanya satu tingkat. The Expendables 2 menghadirkan tontonan seru dengan menu utama adegan-adegan aksi papan atas, dengan dibalut joke-joke yang efektif antar pemain. Sedikit lucu memang menyaksikan aktor-aktor dengan struktur tubuh yang sangat kekar, saling sindir satu dengan yang lain. Namun nilai minus itu belum berhasil diperbaiki di film ini. Cerita yang sangat menggebrak diawal, tampak seperti tidak diberikan daya yang cukup untuk bergerak maju oleh penulisnya. Tentu saja masih ada adegan aksi yang disuntikkan di mayoritas durasi film. Namun, aksi-aksi yang ditampilkan bagi saya tidak memiliki power yang stabil, ada yang sangat besar, namun ada pula yang sangat kurang. Ini menjadikan di beberapa bagian saya sedikit merasa bosan dengan adegan aksi yang saya tonton. Bagi saya, film yang sangat menarik tidak akan memberikan celah kepada rasa bosan untuk hadir menghampiri anda.

Score: 6,25/10

0 komentar :

Post a Comment