20 July 2012

Movie Review: The Dark Knight Rises (2012)


Batman (Christian Bale) memang telah pensiun dari tugasnya menjaga kedamaian kota Gotham, namun masih dianggap sebagai penyebab utama kematian jaksa Harvey Dent. Karena itu Bruce Wayne lebih memilih berdiam diri di kediamannya bersama pelayan setianya Alfred (Michael Caine). Namun itu semua berubah setelah kedatangan Bane (Tom Hardy), mantan rekan Ra's Al Ghul (Liam Neeson), bersama pasukannya melancarkan terror brutal ke kota Gotham yang telah aman sepeninggal Joker dan Two Face.

Bane yang merupakan penjahat cerdas dan kuat, adalah kaki tangan dari salah satu tokoh masyarakat yang ingin menjatuhkan Bruce Wayne. Serangan pertama dari Bane adalah pasar saham, yang menyebabkan Bruce kehilangan kekayaannya. Oleh karena itu, Bruce menyerahkan tampuk pimpinan perusahaannya Wayne Enterprises kepada Miranda Tate (Marion Cotillard), dan memutuskan kembali mengenakan topeng kebesarannya. Namun diusianya yang sudah tidak muda, stamina Bruce sudah mulai berkurang. Dengan dibantu oleh John Blake (Joseph Gordon-Levitt), Komisaris James Gordon (Gary Oldman), manager bisnisnya Lucius Fox (Morgan Freeman), serta Selina Kyle/Catwoman (Anne Hathaway), Batman kembali untuk menyelamatkan Gotham dari ancaman bom nuklir.



Bagian ketiga dari trilogy besutan Christopher Nolan ini berdurasi 164 menit, hampir 3 jam!! Diawali dengan alur cerita yang pelan sembari memperkenalkan tokoh-tokoh baru, pada bagian awal Nolan berhasil menciptakan konflik-konflik yang memiliki power untuk bertahan hingga akhir film, sedikit complicated namun mudah dimengerti. Naskah yang ditulis oleh Nolan bersama Jonathan Nolan seolah memberikan ruang bagi cast untuk membangun karakter yang mereka mainkan, diselingi beberapa humor yang menurut saya sangat efektif. Dialog yang Nolan berikan untuk Bruce dan Selina/Catwoman sedikit mencuri perhatian saya, tidak terlalu nakal, namun berhasil membuat saya berpikir “C'mon Bruce, get her”. :P

Nolan tahu bagaimana mengatur komposisi yang pas untuk seorang superhero. Ia berhasil menggambarkan Batman sebagai manusia biasa, bisa gagal dalam pertarungan bahkan tertipu oleh Selina. Penggambaran sosok Bane juga bagus, cerdas dan tangguh menjadikan efek dari teror yang Bane berikan tidak fail (meskipun saya masih berharap lebih, mungkin masih terbayang bagaimana Joker beraksi). Yang paling saya suka adalah bagaimana Nolan memberikan bagian pada karakter pendukung seperti John Blake, James Gordon, hingga Selina dan Miranda. Nolan menjadikan karakter-karakter tersebut memiliki daya tarik tersendiri, tidak begitu tenggelam dibandingkan dengan karakter utama. Ini menjadikan cerita tidak selalu tentang Batman, sehingga tidak membosankan. 


Cast? Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, semua menjalankan tugasnya dengan baik. Bale berhasil menggambarkan kegigihan seorang superhero yang terkenal playboy bangkit dari keterpurukannya. Tom Hardy menjadikan Bane sebagai musuh yang berbeda bagi Batman, tidak berada dibawah bayang-bayang Joker, meskipun meredup dibagian akhir film. Mister Sirius Black memanfaatkan porsi yang lebih pada film ini dibandingkan film sebelumnya dengan baik, tidak hanya menjadi pelengkap namun memberikan kinerja yang baik ketika menyelamatkan kota Gotham. Performa Michael Caine masih berada dikelasnya, Marion Cotillard bermain baik, dan Morgan Freeman menurut saya tidak begitu menonjol, sedikit tertutupi oleh karakter pendukung lain. Joseph Gordon-Levitt yang sejak awal memang memberikan rasa penasaran pada saya, seberapa besar peran yang ia dapatkan di film ini. Dan ternyata benar, sangat besar, bahkan kalau saja ini bukan film terakhir Batman versi Nolan (meskipun saya sendiri masih belum yakin ini akhir dari trilogy Batman), Joseph akan mendapatkan porsi yang lebih besar pada film Batman selanjutnya. Seberapa besar? Tonton filmnya. Anne Hathaway hanya sebagai pemanis? Tidak. :P


Overall, sebagai salah satu most anticipated movie of the year, The Dark Knights Rises memenuhi ekspektasi saya. Pelan diawal disertai konflik-konflik yang menarik dan kuat, kehadiran pemain baru yang membayar kepercayaan dari Nolan dengan penampilan yang baik, ditambah twist yang cerdas, menyuguhkan tontonan selama hampir 3 jam tanpa ada rasa bosan. Dibantu cinematography oleh Wally Pfister dan music karya Hans Zimmer yang telah bersama dengan Nolan sejak Batman Begins, menjadikan tensi dari trilogi ketiga pahlawan kegelapan ini terus terjaga dari awal hingga akhir, meskipun permainan dialog sedikit mendominasi dibandingkan adegan peperangan. Salut untuk Nolan, tiga film dengan kualitas yang memukau tanpa perbedaan yang begitu dominan, meskipun bagi saya TDKR masih berada dibawah The Dark Knight. Saya sendiri masih bimbang apakah ini  akhir dari trilogy karya Nolan. Disatu sisi saya ingin melihat kelanjutan dari kehadiran John Blake, namun saya tidak ingin trilogy ini diakhiri dengan cara yang payah. Jika ingin di reboot kembali mungkin tidak masalah, namun jika tidak, ini adalah cara terbaik mengakhiri kisah pahlawan kegelapan pelindung kota Gotham. 

Score: 9/10

1 comment :

  1. maaf mas,. saya bs bantu ,. ini memang film terakhir Nolan untuk BATMAN sudah kontraknya, jadi ga usah ngarep lagi, memang kelanjutanya kita sendiri yg menyimpulkan, sudah dr dahulu film NOLAN seperti itu. jadi jangan ngarep yah ada batman 4.. orang mau bikni superman kok lanjutanya.

    ReplyDelete