10 May 2012

Movie Review: Mozart's Sister (2010)


Pada tahun 1763, Leopold Mozart (Marc Barbé) bersama Istrinya Anna-Maria Mozart (Delphine Chuillot) dan kedua anak mereka Nannerl Mozart (Marie Féret) dan Wolfgang Mozart (David Moreau) berkeliling Eropa dengan tujuan utama memperkenalkan bakat musik dari Nannerl dan Wolfgang. Nannerl, remaja berusia 14 tahun yang merupakan kakak perempuan dari Wolfgang Mozart, yang berusia 4.5 tahun lebih muda. Mereka berdua memiliki bakat yang sangat memukau di bidang music, Wolfgang pada biola, dan Nannerl di piano. Nannerl yang pada kenyataannya memiliki bakat yang mungkin lebih besar ketimbang Wolfgang, dilarang oleh ayahnya untuk memainkan biola, dengan alasan biola tidak cocok dimainkan oleh wanita. Nannerl mencoba lepas, namun ternyata gagal.

Premis dari film ini adalah tentang bagaimana permasalahan gender yang masih melekat erat pada sosok Leopold Mozart akhirnya mengubur bakat besar yang dimiliki oleh anak perempuannya Nannerl Mozart.  Leopold lebih menaruh ambisi yang sangat besar terhadap  Wolfgang ketimbang Nannerl. Nannerl seolah hanya menjadi pelengkap dari pertunjukan keliling eropa mereka. Padahal telenta yang dimiliki Nannerl tidak kalah hebat, dimana ia bisa bermain piano, biola, dan memiliki suara yang indah. Bahkan ada beberapa lagu yang ditulis oleh Nannerl. Saya sendiri yakin, tanpa Leopold, Wolfgang mungkin tidak akan menjadi legenda seperti sekarang ini.


Tokoh utama Nannerl Mozart di mainkan dengan apik oleh Marie Féret. Marie Féret sendiri adalah anak perempuan dari sang sutradara René Féret. Marie menghidupkan sosok Nannerl, wanita yang memiliki ambisi namun sangat mencintai keluarganya. Mungkin tidak banyak dialog yang menonjol, namun ekpresi wajah dari Marie berhasil membuat saya membayangkan sosok asli dari Nannerl Mozart. Marc Barbé juga bermain dengan baik, dimana sosok ayah yang masih berpegang teguh dengan aturan gender, tetap menjalankan rencananya meskipun sebenarnya ia sendiri tahu Nannerl juga memiliki bakat yang besar. Clovis Fouin dengan karakter Le Dauphin, pangeran muda dengan status duda, yang sempat membuat Nannerl jatuh hati, yang merupakan saudara dari Louise de France, anak perempuan dari Louis XV yang Nannerl kenal diawal cerita, berhasil memberikan sedikit warna. Pemeran Louise, Lisa Féret, anak perempuan dari sang sutradara. Sedangkan pemeran lain menurut saya kurang menonjol, termasuk Delphine Chuillot yang berperan sebagai Anna-Maria Mozart.

Plot dari cerita saya rasa sangat baik. Keterkaitan cerita satu dengan yang lain mudah dimengerti. Sedangkan alur cukup baik, dimana ada scene yang terasa sangat-sangat lambat, hampir membuat saya bosan. Namun premis yang sejak awal mengundang rasa ingin tahu membuat saya bertahan hingga akhir film. Keputusan yang diambil René Féret untuk memakai anaknya sebagai pemeran utama dalam film ini menurut saya sangat berhasil. Diluar dugaan saya, Marie Féret yang sebelumnya hanya bermain di dua film berhasil memerankan Nannerl Mozart dengan baik. Dialog yang René Féret ciptakan juga sangat baik, seolah tanpa banyak basa-basi. Begitu pula dengan kostum yang detail namun tidak berlebihan. Sedangkan dari sisi music sendiri sangat baik, alunan merdu dan halus, seolah mengendalikan emosi para penonton.


Overall, Mozart's Sister adalah film yang menyenangkan. Premis awal yang sejak awal sudah saya antisipasi akan  membosankan ternyata tidak begitu dominan. Rasa penasaran akan cerita tentang perjuangan Nannerl mengejar ambisinya akan terus membuat anda terjaga. Ini didukung dengan alunan musik yang sangat indah sepanjang film. Film dengan kisah yang menyedihkan ini berhasil menunjukkan pada saya, bagaimana di masa lalu permasalahan gender dapat membuat perbedaan bagi dua orang dengan kemampuan yang sama.

Score: 7,5/10

0 komentar :

Post a Comment