31 May 2020

TV Series Recap: The Importance of The World of the Married

Mari buka dengan pertanyaan sederhana: jadi siapa pemenang dari pertempuran panjang ini? Bagi saya adalah Sul Myung-sook. Coba lihat bagaimana ia berakhir dengan status baru yang selama ini ia impikan yaitu memegang peran yang lebih besar di tempat ia bekerja, di sisi lain ia selalu diundang untuk ikut ambil bagian setiap  kali perkumpulan wanita itu sedang mengadakan acara, dan yang tidak kalah unik ia tetap berhasil meraih hati Sun-woo yang masih menerimanya sebagai rekan meskipun dirinya tahu bahwa Myung-sook merupakan bagian dari rencana jahat yang dahulu pernah disusun oleh Tae-ho. Sejak awal hingga akhir Myung-sook sangat jarang berurusan dengan stress berlebih menyangkut kehidupannya.

Myung-sook adalah case yang unik memang karena kita tahu bahwa dirinya sejak awal sudah menciptakan pagar pembatas dengan menolak untuk segera menemukan pasangan. Ia fokus untuk mengejar mimpi di karir yang sedang ia bangun dan tampak tidak tertarik dan tergoda dengan hal-hal “nakal” yang ia rasa dapat merusak ambisinya tersebut. Dia adalah putih bagi hitam yang mendominasi cerita The World of the Married’ sejak awal, sebuah contoh dari apa yang dapat diraih oleh seseorang jika ia mengambil keputusan serupa dan tentu saja jika ia mampu menjadi sosok yang “fleksibel” sehingga dapat fit di sisi manapun ia berada. Tidak ada karakter besar lain di The World of the Married’ yang seperti Myung-sook.
Lalu bagaimana dengasn tiga karakter utama kita? Sedari awal perselingkuhan itu muncul Lee Tae-oh dan Ji Sun-woo pada dasarnya sudah dapat dikatakan telah menyandang status “pecundang” di dalam hubungan rumah tangga mereka. Mengapa? Karena mereka sama-sama tidak dapat membuat pasangan mereka merasakan bahagia dan mempertahankan rasa bahagia itu di dalam dirinya. Tidak ada pihak yang menjadi pemenang di antara mereka, keduanya kalah dalam kehidupan percintaan mereka yang akhirnya kandas itu. Mereka berdua menjadi objek yang terus dieksplotasi dengan cantik oleh Screenwriter Joo Hyun dan Sutradara Mo Wan-Il, menjadi sebuah penggambaran dengan fokus utama yaitu apa dan bagaimana dampak dari sebuah perceraian?
‘The World of the Married’ hingga akhir terus berjalan dengan fokus yang sangat kuat pada makna yang terkandung di dalam judul yang ia punya, yaitu dunia para orang-orang yang telah menikah. Berawal dari sebuah perselingkuhan perlahan semua berkembang menjadi semakin luas dan semakin rumit dengan mengikutsertakan dampak yang dirasakan oleh orang-orang sekitar dari dua orang yang bercerai itu. Dari keluarga hingga lingkungan sosial seperti tempat kerja dan pergaulan, masing-masing memiliki masalah mereka sendiri yang merupakan hasil dari perceraian Sun-woo dan Tae-ho. Berbagai konflik menarik membuat cerita memiliki banyak dimensi yang penuh warna, menyimpan kerumitan yang beragam di mana logika seolah terus menerus diadu untuk mengalahkan hati dan perasaan.
Jika kita menarik ke titik paling awal, pertanyaannya adalah mengapa Tae-ho memilih selingkuh? Karena ia tidak bahagia dengan Sun-woo, itu jawaban pertama yang juga memiliki pendamping salah satunya adalah nafsunya untuk menciptakan “dunia” baru dengan template serupa. Lantas apakah salah jika kemudian Da-kyung menerima perhatian dari seorang pria yang merasa tidak bahagia dengan istrinya? Isu moral bermain di sini namun jika hanya mengandalkan logika maka jawabannya adalah tidak salah. Gila memang dan di sana kemudian hati ikut ambil bagian, terlebih kita juga tahu bahwa sedari awal Da-kyung mengetahui status Tae-ho sebagai suami orang lain. Dari sana tercipta duduk masalah utama yang kuat dan kemudian berkembang dengan cepat dan sangat tepat, dramatisasi yang pedas namun tetap menolak untuk tampil murahan.
Konten yang dewasa itu diolah dengan cerdik dan cermat oleh Screenwriter Joo Hyun dan Sutradara Mo Wan-Il. Ada beberapa pencapaian memikat dari mereka, salah satunya adalah kemampuan mereka dalam membuat cerita berkembang dalam tampilan yang sangat realistic. Mereka sukses mempertahankan pesona dari ‘Doctor Foster’ sebagai sumber utama cerita namun dengan ikut menghadirkan beberapa tweak yang mampu semakin menstimulasi penonton dengan cara yang menyenangkan. Kita dibawa mereka secara bertahap hanyut di dalam pertempuran yang ditampilkan secara elegan itu, bahkan untuk hal-hal “kotor” sekalipun, merasa terikat terus hingga akhir menyaksikan berbagai masalah datang silih berganti.
Namun satu hal penting yang membuat ‘The World of the Married’ jauh lebih berkesan ketimbang series lain yang pernah mengusung tema dan isu serupa adalah pendekatan yang diterapkan terhadap isu dan konflik. Ini merupakan makjang drama yang jauh lebih dewasa ketika bercerita, penuh lika-liku dan kejutan namun tidak meninggalkan kesan berlebihan dan dipaksakan. Yang hadir justru sebuah proses yang terus bergulir cepat dengan menaruh fokus bukan hanya sekedar untuk semakin mendekat ke garis finish saja namun juga bagaimana mereka mempermainkan emosi para penontonnya. Kita dibuat ikut menjadi bagian dari cerita, dan sama seperti karakter emosi kita ikut bermain bersama dengan permasalahan karakter yang perlahan bergeser menyentuh psikologi. 
Screenwriter Joo Hyun dan Sutradara Mo Wan-Il tidak hanya berhasil menangkap dan menampilkan hubungan sebab dan akibat dari perceraian di dalam cerita saja namun juga esensi dan makna dari dunia pernikahan itu sendiri. Tidak hanya lewat Sun-woo dan Tae-ho, di sini Da-kyung juga menjadi contoh dari bahaya yang terdapat di dalam sebuah pernikahan yang tidak “dirawat” dengan baik dan benar, serta jangan lupakan pula Je-Hyuk dan Ye-Rim yang sejak awal sudah mengemban tugas utama ke arah sana. Ini adalah sebuah penggambaran yang dengan manis berhasil menyentil para penonton tentang pernikahan, sebuah ikatan yang berawal dari sebuah janji suci dan seharusnya berakhir di garis finish di mana maut yang memisahkan mereka berdua.
Hasrat atau nafsu serta ego bermain di sini dan dikemas dengan baik, mereka kemudian disambung oleh penyesalan dan konsekuensi. Ya, konsekuensi adalah hal penting lain yang coba ditekankan di sini, dampak dari perceraian itu benar-benar dieksplorasi dengan sangat baik secara mendalam, dan ya kita punya Lee Joon-young di sana, seorang anak yang menjadi korban dari sikap "egois" yang dimiliki oleh kedua orangtuanya. ‘The World of the Married’ mencapai targetnya pada momen ketika Joon-young akhirnya “meledak” dan memutuskan kabur tanpa kabar untuk menyendiri dan menenangkan pikirannya, membuat perjalanan panjang yang didukung divisi teknis serta kinerja akting yang memikat itu membuahkan sebuah hasil yang terasa klimaks dengan cara yang elegan. Godaan pasti akan selalu ada, maka menikahlah ketika kamu telah siap, tidak hanya secara materi namun juga emosi.











1 comment :