24 July 2016

TV Series Review: W - Part 1


Seorang wanita, anak dari kartunis terkenal, mengalami sebuah insiden yang membawanya masuk ke dalam “dunia” yang berbeda, dunia di mana telepon selulernya tidak berfungsi dan dua bulan sama dengan tidak lebih dari setengah jam di “dunia” tempat dia berasal. Di sana wanita yang berprofesi sebagai dokter ahli bedah tersebut bertemu dengan seorang pria mantan atlet dengan popularitas yang tinggi, pria yang secara tidak langsung "mengikat" si wanita di dalam “dunia” baru tersebut. Masalahnya adalah sang pria merupakan “ciptaan” dari ayah si wanita.


Sinopsis:

Oh Yeon-joo (Han Hyo-joo) yang merupakan seorang ahli bedah dengan kemampuan rata-rata suatu ketika dikejutkan oleh sebuah permintaan dari “Crazy Dog”, gurunya di Myung Se Hospital. Crazy Dog merupakan penggemar webtoon berjudul “W” karya kartunis bernama Oh Sung-moo (Kim Eui-sung), ayah Oh Yeon-joo, dan meminta Yeon-joo untuk mencari tahu spoiler dari episode selanjutnya. Namun ketika Oh Yeon-joo hendak melaksanakan permintaan dari gurunya tersebut ia mendapat kabar bahwa sang ayah menghilang secara misterius.

Masalah tidak berhenti di sana karena ketika mencoba mencari tahu keberadaan sang ayah di ruang kerjanya Oh Yeon-joo justru “berpindah” lokasi dan ikut terlibat dalam sebuah insiden yang sedang dialami Kang Cheol (Lee Jong-suk). Seorang atlet shooting sport peraih medali emas di Olimpiade Athena, tokoh terkenal yang memiliki masa lalu kelam di mana seluruh anggota keluarganya tewas ditembak sosok misterius, Kang Cheol (Lee Jong-suk) merupakan karakter fiksi ciptaan Oh Sung-moo.


W

Title: 더블유 / Deobeulyu
Also known as: W – Two Worlds
Genre: Fantasy, Mystery, Romance, Melodrama, Suspense
Director: Jung Dae-yoon
Writer: Song Jae-jung
Broadcast Network: MBC


Cast:

Lee Jong Suk as Kang Chul
Han Hyo Joo as Oh Yun Joo
Jung Yoo Jin as Yoon So Hee
Lee Tae Hwan as Seo Do Yoon
Park Won Sang as Han Chul Ho
Cha Kwang Soo as Son Hyun Suk
Kim Eui Sung as Oh Sung Moo
Lee Shi Un as Park Soo Bong
Nam Ki Ae as Gil Soo Sun
Heo Jung Do as Park Min Soo
Kang Ki Young as Kang Suk Bum
Lee Se Rang as Gil Soo Young
Ryu Hye Rin as Sun Mi
Yang Hye Ji as Yoon Hee


[Spoiler Alert]



EPISODE 1

Broadcast Date: July 20, 2016


It feels like love at the first sight. Mengusung genre fantasy mystery episode ini melakukan pekerjaan yang sangat baik sebagai pilot: mampu mencengkeram atensi, membuat penasaran, dan membakar excitement penontonnya. Saya tidak ingat kapan terakhir kali sebuah K-drama yang saya tonton mampu menghasilkan pilot dengan excitement seperti yang dihasilkan episode ini, premis supranatural dari penulis ‘Queen Inhyun’s Man’ dengan hook yang begitu memikat dan dieksekusi dengan tone yang playful dan stylish ala She Was Pretty. Cara cerita membentuk setup dua dunia berbeda di era yang sama terasa manis, dari kisah masa lalu, kunci, hingga misteri yang masih berbentuk tunas, rasa penasaran penonton ada di posisi yang tinggi setelah selesai menontonnya karena mereka ditinggalkan dengan berbagai opsi yang kemudian dapat terjadi yang mempermainkan imajinasi mereka.

Saya suka cara dasar masalah ditampilkan di sini, seorang ayah yang hendak membunuh karakter yang ia ciptakan namun harus menghadapi masalah yang “diciptakan” dengan cara tidak langsung oleh sang anak, dan itu belum menghitung kisah masa lalu kelam Kang Cheol yang sepertinya akan punya peran penting di dalam konflik utama. Setting awal cara dua dunia tersebut saling berhubungan memang masih belum meyakinkan, apakah Yeon-joo hanya dapat pindah lewat layar komputer, gadget, atau ada cara lain, namun kondisi di mana Yeon-joo memiliki peran penting terhadap kelanjutan cerita di webtoon sang ayah sudah cukup untuk membuat fantasi penonton menjadi bergelora. Itu pencapaian yang sangat bagus dari sebuah pilot, membuat penonton terobesesi pada cerita dan juga karakter serta berbagai kemungkinan yang dapat terjadi selanjutnya.

Dari sebuah adegan di jembatan muncul pertanyaan apakah Kang Cheol merupakan karakter dunia nyata yang sebenarnya? Jika apa yang Yeon-joo lakukan di dunia barunya menjadi isi dari webtoon di dunia tempat ia berasal di mana kemudian sang ayah akan berperan? Apakah ini mencoba melakukan apa yang ‘The Truman Show’ lakukan? Itu merupakan sedikit dari berbagai pertanyaan yang tercipta, semua berkat kesan “meyakinkan” antara real or not real yang ditampilkan episode ini. Ilustrasi photorealistic membantu terciptanya feel dunia yang berbeda, Lee Jong-seok tampil dengan perawakan kaku untuk dunia yang sejauh ini kita kategorikan kartun dan Han Hyo-joo tampil sedikit hyper untuk menciptakan feel dunia nyata. Saya juga suka cinematography episode ini, shots statis untuk dunia kartun dan gerak yang lebih fluid bagi dunia nyata. Score juga banyak mengingatkan saya pada ‘Signal.’

Ide utama memang serupa tapi tak sama dengan tema time travel lain namun episode ini mampu menciptakan impresi segar dari premis yang tidak lagi segar itu dalam komposisi yang tepat dan tidak berlebihan. Sangat excited menantikan bagaimana konsep ini akan berkembang dan tentu saja bagaimana penulis dan sutradara menjaga agar ide liar dan gila mereka itu tidak menghasilkan berbagai “lubang” yang kemudian mengganggu bahkan merusak daya tarik “W” secara keseluruhan. Nada yang trendy dengan tensi dan misteri yang oke episode pertama “W” berhasil menarik masuk penonton ke dalam dua dunia tempat karakter akan bermain, jika mampu tetap mempertahankan level ini saja saya yakin “W” akan menjadi sebuah rollercoaster perpaduan romance, suspense, action, mystery, hingga comedy yang terasa mengasyikkan karena mereka sudah punya pondasi yang terasa segar dan adiktif. Objectively this is a very good episode. Subjectively it’s great. It feels like ‘Signal’ meets ‘She Was Pretty.’

Score: 9/10




EPISODE 2

Broadcast Date: July 21, 2016


Hal terbaik dari episode ini adalah: semua hal yang telah gila menjadi semakin gila. Ini baru episode kedua, sedikit “berayun” tidak ada salahnya namun yang membuat “W” terasa memikat adalah penulis dan sutradara tidak mencoba melakukan hal klasik tersebut. Tanpa melonggarkan pijakan pada pedal gas konflik tumbuh dengan begitu cepat dan sama menariknya seperti episode pertama. Sebuah langkah yang berani dengan melempar potensi bahwa Kang Chul mulai menaruh curiga bahwa ada yang “mengendalikan” hidupnya lalu kemudian siap untuk menghancurkan “dinding” yang menghalanginya (jika memang itu dinding antara dirinya dengan dunia nyata). Ya, jika menilik berbagai kode yang hadir di sini saya rasa Kang Chul merupakan manusia dari dunia nyata yang terperangkap di dunia webtoon, namun banyak pertanyaan yang masih terlalu premature di sini untuk mendorong lebih jauh hal tersebut.

Yang menarik adalah meskipun menyajikan berbagai tanda tanya seperti perihal proses berpindah Yeon-joo yang di episode ini berlangsung secara “mendadak” serta meningkatkan daya tarik apa alasan utama ayah Yeon-joo ingin membunuh Kang Chul, saya suka setup baru di cerita. Akan semakin menarik jika perjalanan Yeon-joo di dunia webtoon dibentuk seperti potongan-potongan episode terus berlanjut di episode selanjutnya sehingga Yeon-joo punya peran untuk mengatur arah kemana cerita akan berjalan, di sini saja usahanya untuk menciptakan “to be continued” sudah menghasilkan sebuah momen komedi yang sangat memikat. Kita tahu bahwa peluang ayah Yeon-joo kehilangan kontrol pada webtoon yang ia tulis ada, kemudian Yeon-joo bukan wanita dengan fantasi yang biasa, akan menarik jika kelak dia mencoba “melawan” sang ayah dan menciptakan makjang drama sesuai dengan keinginannya, lagipula setiap “to be continued” muncul dia bisa kembali ke dunia nyata.

Hal lain yang tidak terlalu sering saya mention di episode pertama namun punya peran tidak kalah penting dibandingkan cast, sutradara, dan penulis cerita adalah elemen teknis, dalam hal ini editing. Sejujurnya situasi yang dialami ayah Yeon-joo dan anaknya merupakan sesuatu yang mengerikan tapi berhasil diseimbangkan dengan baik sehingga tetap terasa santai namun serius. Saya suka kombinasi dan shifts antara dua dunia ketika proses pengungkapan berlangsung di narasi, rasa parallel dan shape yang diciptakan oke (kartunis Misaeng ikut terlibat di sini). Sama halnya dengan kinerja akting, Kim Eui-sung berhasil membuat penonton semakin tertarik pada karakternya sementara dua pemeran utama memanfaatkan waktu yang mereka punya dalam proses perkenalan dengan baik. Masih perlu waktu untuk sepenuhnya klik dan terikat dengan “image” dari dua karakter utama tapi sejauh ini Lee Jong-suk dan Han Hyo-joo memberikan kinerja akting yang oke dan terasa menjanjikan.

Bagaimana “W” berjalan di episode ini terasa cukup mengejutkan karena setelah dibuka dengan cukup ceria di episode pertama saya berharap akan hadir hal-hal baru yang lebih menyeramkan meskipun kesan “menghantui” bagian penutup itu cukup oke. Saya suka keseimbangan yang “W” berikan, mendorong penonton untuk semakin penasaran dengan misteri tapi turut ditemani dengan humor yang tidak kalah menyenangkan, cerita kelam jadi tetap menarik karena terasa ringan. Saya suka tv-series yang mampu membuat penontonnya terus berspekulasi tidak peduli seberapa klise dan klasik materi yang ia punya, dan so far “W” sukses melakukan hal tersebut di dua episode pertamanya. Penonton tahu berbagai kemungkinan yang dapat terjadi tapi tetap tidak ragu untuk meragu, dari Goya’s Saturn Devouring His Son hingga “key to my life” ini berhasil membuat penontonnya semakin penasaran dan excited.

Score: 8,75/10






19 comments :

  1. Sudah lama rasanya gak nemu drama yg bikin penasaran kayak W ini bang..
    menurut saya drama ini hampir mirip dgn drama yong pal yg bikin penasaran di saat ending dan bikin penonton menebak2 tentang apa yg akan terjadi..dan ending eps 2 nya sedikit horor ya apakah Kang Chul tahu tentang kalau dia hidup di dunia webtoon..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, selalu senang dengan K-drama yang mampu membuat penontonnya terus berspekulasi. :)

      Delete
  2. Cinta pada pandangan pertama. Setuju banget kak. Hehehe.

    Keren bgt reviewnya. Aku jg jadi penasaran sama episode selanjutnya.

    Btw kartunis hilang kontrol itu di bagian mana ya kak? Sama aku jg masih bingung terus apa hubungannya antara cerita W?

    Kenapa ngak Two Worlds aja gitu kan jd ngak aneh. hahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di jembatan. Imo sih ketika KC bertanding di olimpiade OSM juga sudah kehilangan kontrol ke KC, proses sehingga dapat 10,9 kayak “ditekan” gitu kesannya.
      W = Double U = Double Universe? Atau bisa juga teori mirror.

      Delete
    2. OMG. Hahaha. Tapi aku kurang setuju sama teori kalo KC itu karakter dari dunia nyata. Kan udah jelas-jelas kalo dia itu ciptaan ayahnya YJ.

      Delete
    3. Itu masih asumsi. Kalimat “who are you?” imo menandakan bahwa sebelum bertemu YJ kehidupan KC juga sudah “diganggu” seperti itu. :)

      Delete
    4. Oh, jd menurut kakak KC itu karakter dunia nyata yg terdampar di dunia kartun?

      Lalu hubungannya dengan ayah YJ apa dong sampai si ayah bisa bikin cerita tentang KC?

      Delete
    5. Maybe. Asumsi yang lebih "gila": ayah YJ merupakan pria misterius yang membunuh keluarga KC sejak awal. :)

      Delete
    6. saya juga menebaknya kalo pria misterius bertopeng itu ayah nya YJ.tapi apa mungkin kan Ayah YJ di dunia nya..

      Delete
    7. Di genre fantasy tidak ada yang tidak mungkin Mas Angga. YJ saja bisa kenapa ayahnya tidak. Yang penting hubungan sebab dan akibatnya oke. :)

      Delete
    8. ditunggu review eps 3 & 4 nya bang...banyak kejutan yg terjadi...

      Delete
  3. review captain america civil war belom ada ya bang?

    ReplyDelete
  4. penulisnya suka banget sama genre time travel bang..
    Aku suka bgt sama QIHM!! Apalagi romantic partnya
    Setelah QIHM, penulisnya buat drama time travel lagi, judulnya Nine Time Travel. Sempet nonton 1-2 episode, kalo yg ini gak kuat.. mikir banget dramanya, gak bisa enjoy haha
    Nah kalo W porsinya ditengah2 antara Nine sama QIHM menurutku, jdi aku suka bangeet sama W, dan ditunggu2 bgt

    ReplyDelete
  5. Oh ya, kok kelihatannya akting HHJ disini adak awkward ya? Aku udh banyak nnton filmnya dia, bagus2 aja, malah ok. apa cuma ku aja yg agak risih sama aktingnya disini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau mbak Novi merasa karakter OYJ terlihat awkward berarti HHJ sukses karena “setting” karakter OYJ memang begitu, charming in an idiotic way.:)

      Delete
    2. Bagaimana caranya berakting sprti "charming in an idiotic way" yg membuat saya merasa HHJ harus lebih sering melihat/bermain drama komedi...

      Delete
    3. Kim Hye-jin di 'She Was Pretty' contoh termudah, atau Baek Seung Chan di 'Producer'. Mundur sedikit kebelakang, Cheon Song-yi di 'My Love from the Star'. Karena karakter Oh Yeon-joo merupakan seorang dokter mungkin beberapa penonton merasa sedikit sulit untuk klik dengan “idiotic way” yang ia tampilkan. :)

      Delete
  6. Contoh “charming in idiotic way” yg kaku itu No Eul (Uncontrollably Fond) di beberapa eps awal. Sempat kecewa nontonnya. :(

    ReplyDelete