25 February 2017

2017 Oscar Predictions - Part 2


Ketika membuat sebuah prediksi setiap individu biasanya berharap agar prediksinya sesuai dengan hasil yang kelak akan hadir, namun saya justru tidak demikian, karena dengan menaruh objektifitas di atas subjektifitas maka terdapat asa atau harapan agar di beberapa kategori apa yang telah saya prediksikan justru berakhir tidak tepat dengan di sisi lain apa yang saya harapkan (favorit saya) untuk berhasil meraih kemenangan. And the Oscars goes to…..



BEST PICTURE

Win: La La Land
Watchout: Moonlight, Hidden Figures
Wish: La La Land

Why: Dengan kesuksesan menyamai rekor Oscars perihal jumlah nominasi terbanyak yang membuatnya bersanding sejajar bersama ‘All About Eve’ serta ‘Titanic’ maka akan terasa aneh jika La La Land gagal meraih penghargaan tertinggi. Satu-satunya kompetitor yang layak diperhitungkan adalah Moonlight dengan dukungan fakta bahwa film tersebut mengantongi nominasi Screen Guild Actor Awards (SAG) di kategori Best Ensemble Cast, something yang tidak dimiliki oleh La La Land. Fakta dari SAG adalah: hanya satu buah film yang berhasil meraih Oscars kategori Best Picture tanpa menjadi bagian dari nominasi Best Ensemble Cast di SAG, yaitu Braveheart di tahun 1996 yang tidak menjadi bagian di pagelaran kedua SAG Awards. Doesn't mean that'll never happen again, right? Moonlight could pull off the upset tapi bagaimana dengan fakta bahwa mereka kalah dari Hidden Figures di kategori Best Ensemble Cast pada pagelaran SAG Awards yang lalu? I will be absolutely shocked if La La Land doesn’t win.



BEST ACTRESS

Win: Emma Stone - La La Land
Watchout: Natalie Portman - Jackie, Isabelle Huppert - Elle
Wish: Natalie Portman - Jackie

Why: Tahun lalu SAG memilih Idris Elba ketimbang Mark Rylance, dua edisi sebelumnya identik, kemudian mundur selangkah ke belakang "berbeda" di kategori supporting actor. Terakhir kali SAG dan Oscars berbeda di lebih dari satu kategori akting terjadi pada tahun 2008. So, itu mengapa kategori ini punya kaitan dengan kategori Best Actor, jika voter memilih Stone maka satu-satunya peluang terjadi satu “miss” terdapat di kategori Best Actor (Affleck over Washington). Jika yang terjadi sebaliknya maka akan lebih menarik, karena ada dua kandidat yang siap menjegal Emma Stone. Best Picture without a win in acting department? Spotlight and Birdman do that in last two years. Oh, La La Land is a musical, so Stone win. Kembali terjadi dua buah miss di antara SAG dan Oscars? Itu harapan saya. Tolong bawa Amy Adams dalam bentuk Lego, Emma! Btw, here still hoping Portman’s subtle, mesmerizing, and stunning performance as Jackie to win.



BEST SUPPORTING ACTOR

Win: Mahershala Ali - Moonlight
Watchout: Jeff Bridges - Hell or High Water, Dev Patel - Lion
Wish: Jeff Bridges - Hell or High Water

Why: Berhasil mendominasi kategori ini di mayoritas awards  Mahershala Ali mungkin terkesan telah melakukan apa yang J.K Simmons dua tahun lalu. Namun tidak seperti kategori Best Supporting Actress saya merasa potensi untuk hadir kejutan di kategori ini masih terhitung cukup besar. Di Golden Globes Bang Ali kalah dari Aaron Taylor-Johnson, sementara di BAFTA dia kalah dari Dev Patel. Mungkin terkesan sudah “terkunci” namun dua hal tadi merupakan signal for a potential upset.



BEST ORIGINAL SCREENPLAY

Win: Kenneth Lonergan - Manchester by the Sea
Watchout: Taylor Sheridan - Hell or High Water, Damien Chazelle – La La Land
Wish: Kenneth Lonergan - Manchester by the Sea

Why: The last time sebuah film musical menang di kategori screenplay Oscars adalah The Producers pada tahun 1969. Sama seperti kasus di Best Picture, doesn’t mean that’ll never happen again, right? Namun objectively screenplay bukan bagian terkuat yang dimiliki La La Land, they are there but not standout,  hal yang berhasil dilakukan dengan baik oleh script dari Manchester by the Sea dan juga Hell or High Water. Manchester by the Sea menang di Critics' Choice Awards, bersama dengan ‘La La Land’. Manchester by the Sea juga menang di BAFTA, mengalahkan La La Land. Jika voter memilih Danzel ketimbang Casey di kategori Best Actor so kategori ini merupakan satu-satunya peluang untuk “mengapresiasi” Manchester by the Sea, sesuatu yang sangat layak ia dapatkan. Oh, saya tidak akan terkejut jika 'Hell or High Water' yang menjadi pemenang karena sama seperti ‘Manchester by the Sea´ ini merupakan kategori dengan peluang menang terbesar yang ia punya.



BEST CINEMATOGRAPHY

Win: Linus Sandgren - La La Land
Watchout: All nominees except Linus Sandgren
Wish: Linus Sandgren - La La Land

Why: Personally ini merupakan salah satu bagian dari elemen teknis yang selalu menarik perhatian saya ketika menyaksikan sebuah film dan harus diakui Oscars melakukan pekerjaan yang baik dalam memilih para nominasi (oh, Jackie). Feel moody dan juga kemampuan menangkap raw emotion yang intim dihasilkan oleh James Laxton di ‘Moonlight’, menyajikan sisi “dark” menjadi indah juga dilakukan dengan sangat baik oleh Greig Fraser dan juga Rodrigo Prieto, dan kesan naturalistic yang diciptakan Bradford Young di Arrival juga terasa impresif, namun seperti yang saya sebutkan di review ‘La La Land’ bahwa the best dancer di film tersebut adalah camera, cara ia bergoyang dan berdansa menciptakan irama yang memikat untuk dinikmati. Masih terasa liar karena Greig Fraser berhasil mengalahkan empat competitor serupa di American Society of Cinematographers Awards.



BEST FOREIGN LANGUAGE FILM

Win: Toni Erdmann - Germany
Watchout: The Salesman – Iran, A Man Called Ove - Sweden
Wish: Toni Erdmann - Germany

Why: Terdapat tiga buah film yang menyandang status frontrunner di kategori ini. Yang pertama adalah Toni Erdmann, sejak awards season dimulai seolah nyaman berada di posisi terdepan serta dengan tersisihnya ‘Elle’ di bulan januari membuat ia menyandang status one to beat. Namun berkat ulah Presiden Amerika yang gila itu 'The Salesman' mulai merangkak naik, Muslim Ban merupakan boost bagi 'The Salesman' yang kemenangannya dapat menjadi bentuk “protes” voter terhadap POTUS. A Man Called Ove? It’s actually good too dan memiliki keuntungan dengan fakta bahwa ia juga memperoleh nominasi di kategori Best Makeup and Hairstyling. Sebenarnya jika BAFTA memilih ‘Toni Erdmann’ maka pemenang di kategori ini akan mudah untuk diprediksi namun ‘Toni Erdmann’ kalah dari ‘Son of Saul’ sementara ‘The Salesman’ tidak eligible at BAFTA tahun ini. ‘The Salesman’ sendiri saat ini merupakan favorit saya untuk Best Foreign Language Film bagi 'PNM Awards' selanjutnya, but I’m still predicting ‘Toni Erdmann’ to win apalagi dengan didukung kabar remake yang ia miliki.



BEST ORIGINAL SCORE

Win: La La Land - Justin Hurwitz
Watchout: Jackie - Mica Levi
Wish: La La Land - Justin Hurwitz

Why: Ini merupakan kategori yang mudah untuk diprediksi meskipun memiliki score impresif dari Mica Levi sebagai salah satu competitor. La La Land is a musical dan score berhasil menjadi “nyawa” yang secara konsisten menjaga pesona ‘La La Land’ tetap stabil sejak awal hingga akhir. It’s a win to Justin Hurwitz meskipun saya merasa Mica Levi dapat menjadi a very great spoiler.



BEST FILM EDITING

Win: La La Land - Tom Cross
Watchout: Hacksaw Ridge - John Gilbert, Arrival - Joe Walker
Wish: La La Land - Tom Cross

Why: Setelah kejutan yang diperoleh ‘Birdman’ dua tahun lalu di kategori ini saya merasa ini merupakan kategori yang tricky. Salah satu favorit saya dari nominee tahun ini adalah Joe Walker yang sukses mengemas berbagai jumps di dalam cerita ‘Arrival’ terasa sangat smooth and legit, sedangkan sebagai film action ‘Hacksaw Ridge’ jelas memiliki keuntungan lebih untuk meraih atensi voter, kesuksesannya meraih BAFTA juga semakin mengukuhkan statusnya sebagai penantang serius bagi Tom Cross. Editing merupakan salah satu partikel penting di ‘La La Land’ terutama dalam hal mengkombinasikan dua tones yang berbeda, suka dan duka, di dalam cerita, menjaga narasi agar terasa ketat meskipun berisikan berbagai musical numbers yang jika tidak ditangani dengan baik seperti apa yang Tom Cross lakukan dapat menghasilkan rhythm yang tidak terasa nikmat. Tapi voters mungkin akan memilih something yang lebih flashy and Hacksaw Ridge could take this one. I'm with 'La La Land' here.



BEST SOUND MIXING

Win: La La Land - Andy Nelson, Ai-Ling Lee and Steve A. Morrow
Watchout: Arrival, Hacksaw Ridge
Wish: La La Land - Andy Nelson, Ai-Ling Lee and Steve A. Morrow

Why: Kategori ini biasanya mudah ditebak dengan acuan bahwa film action atau war lebih mudah mencuri perhatian. But after look for an action movie and then look for a musical. Hacksaw Ridge punya peluang yang besar di kategori ini namun mari jangan lupa apa yang terjadi dua tahun lalu ketika ‘Whiplash’ berhasil mengalahkan film-film seperti American Sniper, Unbroken, even Interstellar. Personally ‘La La Land’ merupakan favorit saya di sini dan di kategori ini film musical kerap lebih tinggi posisinya ketimbang film action, Chicago menang atas The Lord of the Rings: The Two Towers, Les Misérables menang atas Skyfall. Oh, mari jangan lupakan Arrival yang berhasil menang di kategori Best Sound BAFTA, the sound work actually berperan sangat penting dalam menciptakan thrill dan excitement pada proses komunikasi alien dan Amy.



BEST SOUND EDITING

Win: Hacksaw Ridge - Robert Mackenzie and Andy Wright
Watchout: Arrival, La La Land
Wish: Hacksaw Ridge - Robert Mackenzie and Andy Wright

Why: Berbeda dengan kategori Best Sound Mixing di sini ‘Hacksaw Ridge’ clear menyandang status sebagai one to beat. Audio effects yang diciptakan dari ledakan dan juga gunfire yang dimiliki ‘Hacksaw Ridge’ terasa lebih flashy ketimbang competitor lainnya. Kemenangannya di BAFTA membuat ‘Arrival’ patut untuk diwaspadai karena meskipun kalah flashy ketimbang ‘Hacksaw Ridge’ namun speech sound yang dihasilkan para alien pada proses komunikasi dengan Amy itu merupakan salah satu audio effects yang paling memorable dari film rilisan tahun lalu. Bagaimana dengan ‘La La Land’? Dengan score dan juga song kesan menonjol yang dihasilkan audio effects di ‘La La Land’ terasa kecil meskipun sama seperti ‘Arrival’ ia punya audio effects memorable pula salah satunya dalam bentuk suara tap dance. Tidak seperti Sound Mixing di kategori ini action movies berada di atas musicals, meskipun jangan kaget jika ‘La La Land’ menjadi pemenang if “the sweep project” benar-benar terjadi.





PART 1





9 comments :

  1. suka emma di la la land tapi berharap natalie or isabelle yg menang ;) *karena lebih impressive
    pas awal award season persaingan emma vs natalie tapi diakhir award season berganti emma vs isabelle dan natalie membuat pengumuman tidak hadir di oscar nanti *suatu pertanda? emma vs isabelle *sampai akhir :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Campaign Fox Searchlight di kategori akting beberapa tahun terakhir memang kurang oke, Keaton, Saoirse Ronan, awalnya buzz tinggi lalu perlahan redup, sama seperti yang dialami Portman tahun ini. :(

      Delete
  2. Beda sound mixing dan sound editing tuh apa ya kak? Aku jg berharap Natalie Portman menang, atau Huppert gak papa deh. :)))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sound editing itu proses menciptakan suara yang sama sekali tidak eksis di on-set sounds (dari boom mic) dan juga proses “koreksi” pada on-set sounds yang kualitasnya kurang oke, contohnya rerecording dialog percakapan hingga ke background seperti suara sirene hingga ledakan misalnya. Pernah nonton Another Oh-Hae-young kan? Scene paling pertama itu salah satu proses sound editing. Sedangkan sound mixing itu proses mengkombinasikan berbagai suara yang dihasilkan selama produksi, dari suara dialog, score, lagu, termasuk pula sound effects yang telah menjalani proses sound editing tadi. :)

      Delete
  3. ih, kak rory tau banget kayaknya soal yang bgituan 😂. Emma sama Isabelle 50/50, sih. tapi wishnya sih Isabelle, actingnya merupakan yang paling mencuri atensi saya tahun lalu. tapi ternyata Emma still at the top, I'm not disappointed 😊

    oya, heran juga soal foreign. The Handmaiden-nya park chan wook & The Innocents-nya Anna fonteine gk masuk 😕. Tapi gk bisa judge juga sih, soalnya baru nonton beberapa, belum semua...

    ReplyDelete
    Replies
    1. 'The Handmaiden' dan 'The Innocents' sejak awal memang tidak punya "jalan" untuk masuk kok karena masing-masing negara mereka berasal memilih 'The Age of Shadows' dan 'Elle' sebagai perwakilan di kategori Best Foreign Language Film Academy Awards. :)

      Delete
  4. kak mau tanya, yg jadi voters untuk oscar itu siapa aja ya ? apakah para ator, sutradara, produser atau mereka punya panitia khusus untuk voters nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Voters adalah para Academy members, dari aktor, sutradara, produser, writer, film editor, etc. :)

      Delete
  5. Terus kan kalo indonesia mengirim SURAT DARI PRAHA, nah kalo menurut kak rory sendiri yang kira2 mungkin bisa masuk top 5 film indonesia apa?
    soalnya jujur aja, menurut saya masih banyak yang lebih bagus dari film tersebut...

    ReplyDelete