30 August 2015

Review: Mistress America (2015)


"Your tragedy is your armor."

Hidup ini adalah sebuah eksistensi yang unik dan aneh, semuanya akan terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu yang beberapa diantaranya terkadang memaksa kita untuk berubah dan menyesuaikan diri dan tidak sedikit pula yang menghasilkan tekanan yang berlebihan. Namun tahukah kamu bahwa ada satu cara termudah untuk menghindari kemungkinan buruk tadi? Menjadi diri sendiri, menikmati hidup dengan melakukan apa yang kamu inginkan, bersama orang-orang yang kamu inginkan. Itu isi Mistress America, film terbaru dari Noah Baumbach (Frances Ha, While We're Young) yang kembali berisikan komedi serta hati menyenangkan.

Tracy (Lola Kirke) bersiap menjalani kuliah di kota New York tapi ternyata tidak mampu untuk langsung klik dengan kehidupan sosial. Tracy kesulitan dalam beradaptasi namun suatu ketika hadir sosok baru dalam kehidupannya yang membantu Tracy melewati masa sulit tersebut. Hadir Brooke (Greta Gerwig), seorang wanita muda penuh energy yang merupakan calon kakak tiri Tracy dikarenakan ibunya berencana untuk menikah lagi. Berbicara kehidupan sosial Brooke merupakan kebalikan dari Tracy, karena ia pernah melakukan berbagai “pekerjaan” Brook tahu seluk-beluk kota New York. Karakteristik Brooke dengan cepat menjadi idola bagi Tracy, namun satu yang harus diingat adalah bahwa Brooke bukan wanita biasa.  



Ketika kita pikir France Ha dan While We're Young merupakan karya terbaik dari seorang Noah Baumbach ia kembali memberikan kemasan lain untuk jadi bahan pertimbangan kita para penonton. Secara keseluruhan Mistress America berada di level yang sama dengan dua film tadi, ini masih menghadirkan segala macam senjata andalan seorang Baumbach dalam menghibur penonton, sesuatu yang tampak sederhana, ketika ia hadir kesan yang ia timbulkan seperti petualangan yang random, tapi ketika telah puas di buat tertawa dengan komedi sinting ciri khasnya kita ditinggalkan dengan sesuatu yang akan membuat kita mengingatnya lagi dan lagi.  Mistress America seperti itu, dari isu sederhana tentang adaptasi terus melaju dengan santai untuk membuat kamu bertemu dengan isu yang semakin menarik: menjadi diri sendiri.



Noah Baumbach jago dalam membuat cerita tentang orang-orang yang terjebak dalam kehidupan mereka yang kemudian menjadi contoh begitu mudah bagi penonton terkait kehidupan. Mistress America cepat melakukan apa yang juga di lakukan France Ha dan While We're Young dengan baik, ia membuat koneksi yang sangat baik antara karakter dan cerita dengan penonton. Awalnya memang standard tapi saya suka dengan cara Mistress America menggambarkan kehilangan yang dirasakan oleh Tracy, ia punya mimpi tapi ia bingung pada bagaimana cara untuk meraih mimpi tersebut, apa yang harus ia lakukan. Tapi uniknya adalah sesuatu yang sederhana itu terus bergerak menarik, kita diberikan sisi random karakter tapi disamping itu kita juga akan bertemu dengan kejutan-kejutan yang cerdas.



Kejutan pertama adalah lelucon. Bagi penonton yang telah paham cara Baumbach bercerita mereka pasti telah paham dengan cara ia menembak lelucon, tapi yang membuat Mistress America sedikit berbeda dari France Ha dan While We're Young adalah unsur komedi itu kehadirannya sangat stabil, sangat konstan. Keberadaan Greta Gerwig sebagai penulis punya pengaruh yang oke, Mistress America kental dengan energi yang sinting namun tidak membuat ia tampak bodoh. Script terampil membuat adegan sederhana seperti percakapan terasa menggelitik dan itu dibantu oleh editing yang juga terasa oke. Irama bercerita yang catchy jadi kekuatan film ini, ia ingin menampilkan emosi dari isu dan karakter tapi tidak lupa menjadi menyenangkan, dan sisi menyenangkan itu ia kemas dengan rasa adiktif yang menarik.



Yang kedua seperti yang sudah di singgung tadi, ada emosi di Mistress America. Ini sebenarnya film yang memberi kesempatan buat penonton untuk memeriksa karakter yang disisi lain juga sedang memeriksa kehidupan mereka, dan karakter punya relevansi yang kuat terhadap kehidupan sehingga penonton bisa saja merasa seolah menjadi karakter tersebut. Yang menarik adalah emosi itu muncul tanpa menjadikan cerita terasa terlalu serius, bahkan tidak sedikit yang hadir lewat lelucon dan aksi saling ejek. Sama seperti bagian komedi sisi drama di film ini mampu menularkan energinya ke penonton untuk membuat mereka terus tertarik dan terhibur, dan keberhasilan itu juga berkat inti film itu sendiri dimana kita punya dua karakter yang punya hubungan menarik, Tracy dan Brooke, punya chemistry yang indah dan masing-masing dimainkan dengan memikat oleh Lola Kirke dan Greta Gerwig.



Satu karakter punya tujuan tapi bingung cara “bermain”, sedangkan satu karakter lainnya tahu cara “bermain” tapi seperti telah kehilangan tujuan, gabungkan mereka maka yang kita peroleh adalah petualangan tentang hidup yang di penuhi energi memikat untuk menghibur disertai hati untuk menyentuh emosi. Mistress America adalah petualangan bersenang-senang yang menyenangkan, semakin ia bergerak liar semakin menarik apa yang akan terjadi selanjutnya, semakin ia melantur semakin lucu pula apa yang ia sajikan. Segmented.








0 komentar :

Post a Comment