29 March 2015

Review: While We're Young (2015)


"Life never gets old."

Wes Anderson, Noah Baumbach, dan Spike Jonze, tiga pria tadi lahir di tahun yang sama tapi ternyata kesamaan mereka tidak hanya sampai di situ saja. Anderson, Baumbach, dan Jonze akan mengingatkan kamu pada beberapa kata serupa di setiap karya mereka: unik, ringan, charming, dan thoughtful. Film terbaru dari Noah Baumbach ini masih bermain-main di kata-kata tadi, tidak lagi bermain di black and white seperti Frances Ha namun melalui While We're Young ia kembali memberikan sebuah drama komedi yang akan menjadi sebuah kenangan yang menarik bagi penontonnya. Insightful and joyful dramedy.

Josh (Ben Stiller) merupakan seorang pria fourty-something dengan profesi pembuat film dokumenter, sedangkan istrinya Cornelia (Naomi Watts) merupakan produser film dokumenter. Pasangan ini sepakat bahwa mereka tidak ingin menjadi tua dan membosankan seperti teman-teman mereka yang telah memiliki anak. Tapi suatu saat Josh bertemu dengan Jamie (Adam Driver), yang bersama kekasihnya Darby (Amanda Seyfried) bukan hanya sekedar menjadi sahabat baru bergaya hipster bagi Josh dan Cornelia namun juga menjadi sosok penuh dengan daya tarik dan membawa sesuatu yang segar kedalam kehidupan Josh dan Cornelia. 




Sama seperti kepribadian sangat mudah pula merasa suka hingga jatuh cinta pada film yang mampu membuat kamu menilai mereka sebagai hiburan yang cerdas tapi ketika bercerita ia tidak menciptakan gap yang membuat kamu dan dia berada dalam jarak yang jauh dan canggung. Easygoing, begitu kata yang sering kita pakai, sesuatu yang menarik tapi juga terasa dekat sehingga apa yang terjadi akan mudah menjadi satu kenangan yang menyenangkan. Begitulah cara While We're Young bercerita serta menghibur penontonnya, Noah Baumbach mencoba menggali lebih dalam isu yang ia bawa tapi dalam tampilan sebuah komedi yang ringan, komedi satir yang tidak sebatas membuat kamu tertawa kecil karena hal-hal menggelikan tapi juga juga membuat kamu tertawa terbahak-bahak dengan kekonyolan tepat guna yang ia gunakan.



Itu pesona dari While We're Young yang saya suka, sepintas ia tampak ringan tapi dibalik itu isu yang ia coba gambarkan sebenarnya tidak sama ringannya dengan tampilan awal tadi. Memang masih ada unsur tentang putus asa seperti Frances Ha tapi disini fokus yang ingin Noah Baumbach berikan kepada penonton hadir lewat sebuah pertanyaan: how are you today? Ya, ia ingin membuat kamu menelisik bahkan menganalisis kembali kehidupan kamu dengan menghadirkan empat karakter dari dua generasi yang berbeda, kaum muda yang menjalani hidup dengan tenang, kaum tua yang penuh dengan kecemasan. Dari awalnya sebuah komedi tentang pernikahan ini terus diasah dengan halus dengan hasil yang sopan dan tajam menuju character study, menyelidiki jiwa lewat hubungan antara masalah, pengalaman, budaya dalam kehidupan tapi dengan cara yang menggelitik, dan yang menarik tidak seperti Frances Ha film ini punya plot yang lebih kompleks sehingga kejutan-kejutan menjadi sesuatu yang menarik untuk dinantikan.


Nah, cukup aneh memang mengatakan ini tapi While We're Young punya thrill yang terbilang cukup mumpuni sebagai film yang pada dasarnya merupakan sebuah drama komedi. Thrill apa? Variatif, tapi tentu saja bukan dari sisi misteri dalam cerita yang bagaimanapun juga sejak sinopsis tidak mencoba jadi super kompleks. Dari aksi menantikan lelucon apa lagi yang akan ia berikan karena mereka bisa datang kapan saja, kemudian twist “lain” yang cukup oke dalam memberikan sebuah wawasan yang menyenangkan terkait komentar kritis pada isu generasi dan hubungan. Tapi hal yang paling melegakan dari film ini adalah sama seperti Frances Ha ia berhasil menghindar dari potensi dari materi miliknya untuk menjadi sebuah komedi yang thoughtful dengan cara yang cerewet. Sepanjang cerita saya bahkan tidak pernah merasakan hadirnya kesan menggurui dari film ini, lebih seperti menyaksikan karakter menyadari plus dan minus dalam kehidupannya dimana plus dan minus itu kemudian tinggal dalam waktu lama di memori penontonnya.


Ya, memorable, setelah memberikan sesuatu yang thoughtful dengan cara Insightful sembari memadukannya dengan alur yang santai, ringan, dan joyful, While We're Young tidak tinggal didalam studio cinema tapi ikut pulang bersama penontonnya. Keputusan Noah Baumbach untuk melemparkan sebuah isu menarik yang kemudian ia kemas dengan tidak kalah menarik tanpa menciptakan batasan sehingga bergerak liar memberikan dampak positif, karena dengan begitu penonton menjadi tertarik dan mencoba menyelesaikan hal tersebut jika mereka merasa ada sesuatu yang belum tuntas dari isu menolak tumbuh dan ide dimana ketika semakin tua dan merasakan dunia mulai berjalan, berlalu, dan berputar dalam sebuah lingkaran yang begitu-begitu saja. Oh ya, mungkin terasa terlalu panjang jika harus membahas satu persatu pemeran utama disini secara detail, namun Ben Stiller tampil sangat menyenangkan, Naomi Watts melaksanakan tugas yang ia punya, sedangkan Adam Driver dan Amanda Seyfried berhasil menggunakan kesempatan yang mereka miliki untuk membuat kamu semakin menyukai karakter mereka.



Ini segmented, dan peringatan dini bahwa ini juga punya potensi untuk terasa membosankan dan monoton, punya potensi untuk hit dan miss secara bersamaan, tapi jika kamu klik dengannya maka While We're Young akan membuat kamu bersenang-senang, seperti yang saya katakana tadi bahkan dengan memberikan momen lol, tapi setelah itu ia akan menggali pikiran kamu, membuat kamu memikirkannya apa yang ia gambarkan, lalu akhirnya tinggal dan menjadi sebuah kenangan yang manis.   





1 comment :

  1. Noah Baumbach makes movies about characters that deal with their struggles like real people.

    ReplyDelete