28 January 2015

Review: Mortdecai (2015)


"It made me feel dirty."

Ketika ia baru saja berakhir yang pertama terlintas di pikiran saya justru bukanlah apa saja hal-hal positif dan juga negatif yang dimiliki oleh Mortdecai secara garis besar, yang sesungguhnya dapat ditemukan dengan sangat mudah. Hal lain yang mengganggu pikiran saya adalah bagaimana Mortdecai justru menambah panjang daftar film milik Johnny Depp dimana ia memberikan performa yang “menyedihkan”, performa yang akan membuat kamu terkejut jika mengingat kembali di tahun 2003 hingga 2007 Captain Jack Sparrow pernah tiga kali bertarung di ajang Oscar pada kategori pemeran utama terbaik. Mortdecai is nearly awful, it’s all about mustache, about mustache, a lot of trouble.

Charlie Mortdecai (Johnny Depp) adalah seorang pria angkuh yang hidup di level bangsawan berkat usaha jual-beli seni yang ia lakukan, dan kini terancam bangkrut. Namun suatu ketika Mortdecai menemukan cara agar ia dapat bangkit kembali dari bisnisnya yang telah lesu, berasal dari hilangnya sebuah lukisan berharga yang membuat ia di minta oleh pemerintah untuk membantu menemukannya. Celakanya tugas Mortdecai tidak mudah, dari di culik oleh Rusia, di kejar oleh penjahat dan teroris, hingga masalah dengan istrinya Johanna Mortdecai (Gwyneth Paltrow) yang ternyata punya sesuatu yang tersembunyi bersama Agent MI-5, Inspector Martland (Ewan McGregor), pria yang menawarkan bantuan kepada Mortdecai. 



Saya tidak tahu tentang hubungan asmaranya namun apa yang dialami oleh Mortdecai seperti penggambaran dari kondisi nyata Johnny Depp didalam industri perfilman. Bangkrut, mungkin terlalu spekulatif untuk mengatakan hal tersebut tanpa ada bukti nyata, namun kondisi dimana Mortdecai sedang lesu dan mencoba bangkit sangat identic dengan kondisi Johnny Depp saat ini. Saya tidak ingin berharap yang buruk terjadi padanya namun semoga saja nasib Johnny Depp akan berbeda dengan apa yang di lakukan oleh Mortdecai sepanjang film, monoton, miskin pesona, menjengkelkan, dan kembali lagi ke monoton. Dari visual mungkin oke dimana penggunaan warna dipadukan dengan pintar, tapi sayangnya hal tersebut tidak cukup untuk menolong cerita dan juga karakter yang bukan hanya jelek, bahkan cenderung memalukan.



Masalah utama Mortdecai adalah bukan hanya terletak pada cerita yang ditulis ulang oleh Eric Aronson tapi juga bagaimana David Koepp terus menerus mencoba agar ini menghibur penontonnya dengan cara yang unik. Sebuah usaha yang bagus ya tapi yang membuat ia tidak berakhir sama bagusnya adalah sejak awal kita diajak bergerak dengan cepat bersama cerita dan juga karakter yang tidak dibekali dengan sesuatu yang menarik. Sangat sulit untuk merasa tertarik apalagi peduli dengan Mortdecai, tingkah absurd perlahan terasa biasa, kumis, kumis, dan kumis, dan masih seperti ciri khas Johnny Depp ia merintih dan jingkrak kesana kemari. Itu mengapa seperti yang saya sebut diawal tadi ketika ia berakhir yang lebih membuat saya heran adalah apakah Johnny Depp tidak bosan dengan karakter seperti itu, karakterisasi basi yang imo hanya menarik ketika ia tampilkan sebagai Captain Jack Sparrow.



Mengapa lebih banyak membahas Johnny Depp ketimbang plus dan minus dari film ini? Karena pada dasarnya mereka sudah sangat bertumpu pada Johnny Depp, jika karakter Mortdecai berhasil ia jadikan bersinar terang maka film akan menarik, namun tidak maka semua otomatis gagal. Dan hasilnya tidak bersinar. Memang ada beberapa penampilan yang menarik, Paul Bettany dan Jeff Goldblum misalnya, namun disamping itu semua terasa hanya tempelan belaka untuk membangun set agar Depp dapat menampilkan keanehannya. David Koepp kurang cermat mengatur komposisi alur disini, banyak momen yang seharusnya lucu namun hadir di waktu yang tidak tepat, kemudian pengulangan yang monoton dan membosankan juga akan dengan mudah membuat penonton lelah dan kehilangan rasa tertarik.



Ada tujuh kata yang tepat untuk menggambarkan Mortdecai: bodoh, monoton, canggung, offbeat, frustasi, boring, dan kumis. Belum sampai setengah durasi saya mulai merasa ia tidak lagi peduli dengan siapa pencuri sebenarnya, semua seolah-olah hanya dilempar kedalam sebuah arena yang disengaja untuk membuat Mortdecai dapat bergerak cepat menampilkan kesibukan penuh kekonyolan yang celakanya tidak di bentuk dengan tepat, konsep caper dengan rasa modern itu berakhir monoton dan membosankan tidak seperti warna-warna yang ia tampilkan. Wish you the best of luck in your future Johnny Depp.








1 comment :