26 October 2014

Review: Laggies (2014)


“Growing up just isn't everybody's thing”

Ada yang bilang tingkat kedewasaan seseorang itu tidak sepenuhnya tergantung dengan umur mereka, bahkan beberapa diantara kita pasti pernah tanpa sadar telah melakukan tindakan dan penyesalan bodoh yang sebenarnya bisa saja dihindari jika kamu berpikir lebih matang sebelum bertindak. Laggies ingin membawa kita untuk berusaha menyaksikan mengapa menjadi dewasa itu tidaklah mudah, bersama seorang wanita yang kehidupannya dipenuhi rasa ragu-ragu. Stop lagging and start living. 

Saat menghadiri acara reuni high school, wanita berusia 28 tahun bernama Megan (Keira Knightley) tiba-tiba seperti merasa ditampar ketika ia melihat mantan sahabat. Banyak dari mereka telah sukses, dan mulai muncul pertanyaan apa yang ia lakukan selama ini dalam kehidupannya. Suatu ketika pertanyaan itu membuat ledakan besar ketika pacarnya Anthony (Mark Webber) melamar Megan. Megan panik dan berusaha melarikan diri sejenak dari kehidupannya. Sayangnya ia bertemu dengan orang yang kurang tepat, Annika (Chloë Moretz), remaja yang akrab dengan alcohol, dan Craig (Sam Rockwell), ayah tunggal Annika. 




Jujur saja kondisi yang dialami oleh Megan pernah terjadi didalam kehidupan saya, tentu saja tidak sama jauhnya dengan apa yang ia alami, hanya sebatas garis besar masalahnya saja. Saya pernah memperoleh pertanyaan yang sama ketika menghadiri acara reuni high school saya, dan meskipun kala itu saya sudah punya pekerjaan yang cukup baik namun ketika melihat teman yang memiliki pekerjaan yang jauh lebih besar saya mulai merasa apa yang saya lakukan selama ini kurang hebat. Dan jika hanya bermain di masalah dasar tadi sangat yakin Laggies akan terasa menarik, terlebih karena masalah utamanya itu cukup mudah untuk meraih atensi penonton yang at least pasti punya masalah dalam kehidupan mereka, rasa ragu-ragu kemudian tindakan bodoh, hingga akhirnya merasa menyesal. 




Tapi yang jadi masalah adalah dari cerita yang ditulis oleh Andrea Seigel sampai cara sang sutradara Lynn Shelton (Your Sister's Sister) mengembangkan cerita itu, Laggies terasa kurang berani untuk bergerak menjadi lebih besar. Ini terlalu hati-hati, terlalu bermain aman, sebuah film tentang keraguan tapi juga tampil dengan rasa ragu dari orang-orang dibalik layar, mereka seperti murni mengandalkan keunikan cerita dan kemampuan aktor untuk menjadikan Laggies berhasil memberikan jawaban atas pertanyaan utama tadi. Memang menarik sih, beberapa emosi juga hadir dengan kapasitas yang tepat, tapi daya tarik ketika sedang mengamati mereka dibagian awal tadi juga lama-lama ikut menghilang, campur aduk antara masalah dan berjalan meraih kesuksesan kurang mampu konsisten tampil menarik. 



Kamu mungkin akan mengerti berbagai resiko dari kesalahan yang karakter lakukan, tapi sampai akhir ini hanya sebatas menertawakan kegagalan pada karakter, bukannya justru menjadikan perjuangan mereka tampak berarti di bagian akhir. Beberapa lelucon memang harus diakui bekerja dengan baik, mereka berhasil menggelitik meskipun terasa canggung, tapi mereka juga ditemani dengan cerita yang naik dan turun dengan sensasi yang kurang menyenangkan, cerita memang dijaga berada di jalur yang tepat tapi sering terasa tambal sulam dengan beberapa pengulangan yang mengganggu, dan itu semakin kacau jika kamu sejak awal sudah sadar kalau apa yang mereka miliki di sektor cerita sebenarnya tidak ada yang istimewa, standard dan predictable, dan kemudian kurang berhasil dibuat untuk terus tampil menarik. 



Laggies bisa saja menjadi sebuah hiburan menertawakan karakter yang dilengkapi berbagai kekacauan dalam hidupnya itu yang tetap berhasil menghantarkan pesan kuat terkait kehidupan sosial, terutama pada isu menjadi dewasa tadi. Tapi sayangnya awal yang menjanjikan kurang berhasil dipoles dengan baik, dan meskipun tidak pernah jatuh menjadi membosankan terasa sulit untuk benar-benar mengagumi konsep menjadi dewasa yang dibawa oleh film ini, ia menarik tapi juga menjengkelkan, hal yang seperti menghalangi para aktor untuk bersinar, Keira Knightley dan Chloë Moretz yang tampil aman, hingga Sam Rockwell yang mengingatkan saya pada The Way Way Back, ia pemeran pendukung tapi ia sering menjadikan karakternya sebagai sosok yang paling menarik didalam cerita.




0 komentar :

Post a Comment