06 April 2013

[Special Feature] Bates Motel, a new tv-series you should be anticipated


Tv series merupakan bagian dari seorang pecinta film. Well, memang tidak lantas menunjukkan bahwa seorang penikmat film pasti juga akan menonton tv series, tapi saya yakin mayoritas dari mereka akan melakukan hal tersebut, termasuk salah satunya adalah saya. Tv series seolah menjadi tempat pelarian sejenak ketika saya mulai sedikit jenuh dengan film, dan sejauh ini hal tersebut sangatlah efektif, sama halnya dengan menonton film ketika saya mulai jenuh dengan semua pelajaran kuliah.

Sangat nikmat ketika anda mengikutinya sejak awal, tapi hal tersebut menurut saya lebih pada genre komedi, dimana mayoritas dari mereka akan selalu menghadirkan hal baru dan segar di setiap episode barunya. Nah, yang cukup sulit terletak pada genre drama, termasuk didalamnya semua genre khusus seperti horror, thriller, hingga romance. Satu hal yang paling saya antisipasi adalah ketika saya mengikuti mereka, perlahan mulai terjebak, namun akan merasa sulit untuk melepaskannya meskipun di lain sisi apa yang mereka tawarkan sudah tidak lagi dapat saya nikmati. Hal tersebut yang menjadi penyebab saya memutuskan untuk secara berkala selalu mencoba beberapa tv series baru, selain untuk memperkaya warna cerita, namun juga untuk mengantisipasi hal yang saya takutkan tadi.

Yakz, ini dia tv series yang baru rilis pertengahan maret lalu, sebuah tv series yang menjadikan saya dengan berani langsung melabelinya "most anticipated", Bates Motel. Semua berawal dari sebuah tweet yang di retweet oleh salah satu akun twitter yang saya ikuti (yang sayangnya lupa saya simpan), saya akhirnya mengenal Bates Motel. Ya, saat itu saya hanya sebatas mengenal bahwa ada tv series yang bernama Bates Motel, mungkin sekitar akhir bulan lalu, dan saat itu saya memutuskan untuk tidak mencoba mendapatkan filenya karena kapasitas storage penyimpan data yang kala itu sangatlah sempit.


Memang bukan hanya karena itu, awalnya saya juga sedikit skeptis dengan kisah yang coba ia angkat, berlandaskan kisah dari novel Psycho karya Robert Bloch yang juga pernah diangkat ke layar lebar oleh Hitchcock, seorang ibu paruh baya bernama Norma (Vera Farmiga) memutuskan untuk pindah ke sebuah kota kecil bersama anaknya yang tampan dan manis namun terlihat sedikit psycho, Norman (Freddie Highmore). Semua akibat tragedi di garasi rumah mereka yang menewaskan suaminya. Di tempat barunya Norma ternyata sudah membeli sebuah rumah tua bergaya klasik sebagai tempat tinggal mereka yang baru. Namun ada yang berbeda, dimana tidak jauh dari rumah tersebut terdapat bangunan motel yang sudah tidak terawat lagi. Norma memutuskan untuk merenovasi bangunan tersebut, dan menamainya dengan menggunakan nama keluarga mereka, Bates Motel. Tapi anehnya, sejak kedatangan mereka sangat banyak kejadian aneh yang terjadi di kota itu.

Mungkin belum genap delapan jam sejak saya mendapatkan file tiga episode pertamanya, marathon langsung dilakukan, dan saya menemukan sebuah cerita yang bagi saya pribadi sangat memuaskan. Horror, misteri, dan thriller, semuanya tampak dengan cara yang menyenangkan dan indah. Anda akan terus merasa waspada dengan setiap scene yang ia hadirkan, namun disisi lain juga ikut mengulas misteri yang ia berikan, dari beberapa tragedi kematian, ladang ganja, hingga cerita tentang gadis cina di sebuah buku tua yang Norman temukan. Dua hal tadi berpadu menjadi satu, dan menjadikan unsur thriller yang ia hadirkan bekerja dengan baik.

Memang masih terlalu dini untuk melabeli Bates Motel sebagai sebuah tv series yang megah, itu pula yang menjadi alasan dibalik pemilihan judul post ini. Baru tiga episode, namun setidaknya Bates Motel sudah mampu menarik perhatian, dan menjadikan penontonnya penasaran sembari menanti episode selanjutnya. Kekuatan utama tv series ini terletak pada script kuat dan solid yang ia miliki. Tidak suka bertele-tele, semua dikisahkan langsung ke tujuan dan point yang ia punya, sehingga tidak ada momen yang terbuang percuma. Selain itu bagaimana cara ia bermain-main dengan misteri juga menarik, terutama perpindahan antar konflik yang tertata rapi dan digerakkan dengan halus. Faktor lainnya adalah dua pemeran utamanya, Vera Farmiga dan Freddie Highmore, punya kelebihan yang sama dimana mampu menjadikan karakter mereka menjadi kuat dan menarik, dan juga sukses membangun chemistry ibu dan anak yang sedikit "aneh".


Ya, sejak awal saya berupaya untuk menjadikan post ini menjadi sesingkat mungkin dimana saya memang tidak ingin membahas cerita dari tiap episode dalam post kali ini, karena bagi saya itu akan mengurangi kenikmatan yang akan anda dapatkan. Mungkin pembahasan saya tadi terkesan berlebihan, namun ini pertama kalinya saya mengambil keputusan untuk akan mengikuti sebuah tv series sebelum 24 jam sejak pertama kali saya menyaksikannya. Well, sepertinya saya harus membersihkan beberapa file untuk menciptakan ruang bagi Bates Motel. Selamat Carlton Cuse (Lost), anda kembali punya jagoan baru yang punya potensi menjadi besar. So far ini menarik, dan semoga tetap mampu dipertahankan dan semakin ditingkatkan oleh Cuse, Kerry Ehrin, Anthony Cipriano, dan anggota tim lainnya. Mereka benar, it's creepy, intense, and sexy.

2 comments :

  1. cara dapetin filenya darimana ya, saya penasaran

    ReplyDelete
  2. @Sarah Setiadi: unduh via torrent, di Universal channel juga sudah tayang (cable tv). :)

    ReplyDelete