19 December 2012

Movie Review: Trouble with the Curve (2012)


Seorang scout baseball yang telah menjadi legenda bernama Gus Lobel (Clint Eastwood), menjadi korban dari apa yang lebih  kita kenal dengan sistem regenerasi. Kemampuan matanya yang mulai berkurang, ditambah cara tradisional yang ia gunakan dalam memantau pemain menjadikan kemampuannya dalam merekrut pemain baru mulai diragukan oleh perusahaan tempat ia bekerja. Gus melakukan pekerjaan terakhirnya, yang membuktikan bahwa class is permanent.

Gus hadir langsung ke North Carolina, untuk memantau salah satu pemain yang menjadi incaran banyak klub besar baseball. Meskipun mulai diragukan, Gus adalah pria yang keras kepala, dan lebih percaya pada mata, telinga, dan data diatas kertas yang ia miliki untuk menilai kemampuan pemain yang ia amati, ketimbang mengikuti jejak banyak scout yang mulai menggunakan komputer dengan berbagai aplikasi canggih untuk memantau perkembangan pemain, tanpa harus hadir langsung dilapangan.


Pete Klein (John Goodman), tahu apa yang sebenarnya terjadi pada teman baiknya itu. Pete yang merupakan boss dari Gus meminta bantuan kepada Mickey Lobel (Amy Adams), anak perempuan Gus. Mickey yang bekerja sebagai pengacara baru saja mendapatkan proyek baru, diminta oleh Pete untuk menemani ayahnya. Meskipun mulai jengkel dengan kelakuan ayahnya, bahkan tahu bahwa kehadirannya pasti tidak diinginkan, Mickey hadir di North Carolina, menghabiskan waktu bersama yang sudah sangat jarang mereka lakukan, dan menjadi sebuah perjalanan yang mengubah kehidupan mereka.

Bagi saya, film terbagi menjadi tiga tipe: Super, Standar, dan Sampah. Trouble with the Curve berada di tipe standard. Tidak terasa aneh memang menyaksikan Clint Eastwood kembali mengisi jajaran cast, dan menjadi pusat dari film ini. Yang aneh adalah kali ini bukan Eastwood yang mengendalikan film yang ia mainkan, melainkan Robert Lorenz, sosok yang telah lekat dengan Eastwood. Sayangnya, Lorenz tampak bermain aman dalam debutnya kali ini. Hasilnya, ya standard.

Selama 111 menit film ini bergulir memang tidak ada bagian yang tidak dapat dimaafkan oleh saya. Hal tersebut juga berbanding lurus dengan tidak adanya momen-momen kuat yang mampu menciptakan kesan mendalam. Akibatnya, Trouble with the Curve ibarat sebuah garis lurus yang terbentang dari awal hingga akhir, stabil dan datar.


Saya sangat suka pesan-pesan yang ingin disampaikan film ini, dari pembuktian bahwa teknologi belum tentu selalu mengalahkan kemampuan otak manusia, hingga melakukan apa yang anda cintai adalah cara paling tepat dalam menikmati hidup. Pesan tadi, dan beberapa lainnya berhasil dikemas dengan rapi melalui kisah perjuangan Gus, permasalahan yang dialami oleh Mickey, hingga kisah asmara Mickey dan Johnny Flanagan  (Justin Timberlake), seorang scout muda dari klub lain. Celakanya tidak ada yang berhasil hadir untuk memberi kejutan pada cerita.

Cerita yang ditulis oleh Randy Brown akan mengingatkan anda pada Moneyball. Trouble with the Curve adalah versi simple, dan mungkin versi lemah dari Moneyball. Nuansa baseball berhasil terjaga dengan apik hingga akhir cerita, namun tidak berdiri kokoh sebagai pusat utama cerita. Daya tariknya sedikit terganggu oleh subplot tentang hubungan ayah dan anak perempuannya, permasalahan hidup dari Mickey, hingga kisah Mickey dan Flanagan. Dibeberapa bagian saya justru sesaat merasa lebih tertarik pada salah satu dari tiga subplot tadi, dan sedikit melupakan tujuan utama film ini, yang sesungguhnya hanya berhasil mengundang rasa penasaran melalui judulnya saja, karena selebihnya sangat mudah untuk ditebak kemana ia akan berjalan.

Trouble with the Curve lemah karena cerita dan cara ia berjalan, bukan karena jajaran cast yang ia miliki. Memang jelas bukan penampilan terbaiknya, tapi Clint Eastwood sukses dalam menggambarkan sosok Gus yang berpengalaman, keras kepala, dan juga lemah dari segi fisik (semoga ia belum lelah untuk mengarahkan film). Chemistry yang rapi juga berhasil ia ciptakan bersama Amy Adams, yang saya rasa masih bisa tampil lebih baik dari apa yang ia berikan pada karakter Mickey. Dan Timberlake, cukup oke, karena karakter yang ia dapatkan memang telah menjadi andalannya.


Overall, Trouble with the Curve adalah film yang cukup memuaskan. Dengan tema yang menarik, film ini justru tampil simple, dan menghadirkan beberapa konflik pendukung yang memiliki kekuatan untuk mengganggu fokus utama cerita. Predictable memang, namun ini bukanlah film yang buruk, karena pesan-pesan yang ia emban sesungguhnya sangat menarik, tapi disampaikan dengan cara yang kurang impresif dan terkesan bermain aman. Berjalan pelan dalam durasi yang cukup panjang, film ini akan membosankan bagi anda yang mengharapkan sebuah kejutan pada cerita.

Score: 6,25/10

0 komentar :

Post a Comment