27 July 2012

Movie Review: This Is England (2006)


Shaun (Thomas Turgoose), tinggal bersama ibunya Cynthia (Jo Hartley), setelah kehilangan ayahnya yang tewas setelah ikut serta dalam perang Falklands setahun yang lalu. Shaun masih dihantui memori bersama ayahnya, yang membuat dia lebih senang menyendiri. Hal Ini menjadikan ketika ia diganggu sekelompok anak jahil disekolahnya, ia melawan. Dalam perjalanan pulang, Shaun bertemu kelompok skinhead, dengan pemimpin bernama Woody (Joseph Gilgun), yang anehnya memberikan perhatian yang lebih kepada Shaun. Merasa cocok dengan teman barunya, Shaun memutuskan berubah menjadi skinhead.


Apa yang didapatkan Shaun dari kelompok barunya ini tidak seperti tampilan mereka yang sangar dan brutal, justru mereka adalah kelompok yang sangat baik. Namun itu berubah sejak kemunculan Combo (Stephen Graham), yang baru saja keluar dari penjara. Combo merupakan pribadi yang sangat mencintai negerinya. Dampak perang Falklands yang masih terasa ditahun 1983, menjadikan Combo mengajak kelompok yang dipimpin Woody untuk membalas perlakuan pemerintah yang menurutnya sangat lembek. Combo ingin melakukan pemberontakan, mengembalikan harga diri negaranya yang telah dirusak oleh pemerintah, dan menunjukkan Inggris yang sebenarnya. Pengaruh Combo ternyata cukup kuat, menjadikan kelompok ini terpecah menjadi dua.



Ditulis serta disutradarai oleh Shane Meadows, anda akan mendapatkan 101 menit tontonan dengan naskah yang sangat baik. Dialog frontal yang diberikan kepada masing-masing karakter, berpadu dengan sedikit rasisme yang memang kental pada saat itu, ditambah cinematography yang tepat, menjadikan nuansa yang tercipta selayaknya tahun 80-an. Alur cerita juga sangat mengalir, terkait satu dengan yang lain. Unsur humor yang diselipkan bagi saya sangat efektif, salah satu favorit saya adalah “dua menit” yang digunakan oleh Combo.

Yap, keberhasilan Shane dibalik layar dibantu oleh jajaran cast yang bermain dengan baik, terutama Thomas dan Graham. Di debut perdananya, Thomas Turgoose memberikan performa yang sangat baik. Performa yang Thomas berikan menjadikan karakter Shaun memiliki daya tarik tersendiri, pendiam yang masih mudah terpengaruh, namun bisa buas ketika diserang. Dan Stephen Graham, yang dengan karakter Combo-nya memberikan nuansa brutal kedalam cerita. Kinerja yang Graham berikan membuat karisma dari sosok Combo benar-benar kuat, dan dengan dialog yang ia tampilkan menjadikan saya ikut rasa kebenciannya terhadap pemerintahan.


Overall, This Is England merupakan film yang sangat menghibur. Nuansa pemberontakan yang Shane ciptakan sangat berhasil menjadikan saya ikut merasakan kondisi saat itu. Kuncinya mungkin siaran radio yang membahas mengenai Margaret Thatcher, perdana menteri Inggris saat itu. Yang menjadikan film ini semakin menarik adalah bagaimana Shane memadukan masing-masing cerita sehingga tetap memiliki power yang sama kuatnya. Dari cerita tentang pencarian jati diri dari seorang anak berusia 11 tahun, sebuah rencana pemberontakan yang disusun oleh seorang mantan narapidana, dibantu dengan sedikit permasalahan rasis dan percintaan, terbalut dengan indah dengan penggambaran Inggris ditahun 80-an yang sangat baik, dari latar, musik, hingga kostum. Ini memang bukan film dengan cerita seseorang yang mengemban misi sejak awal, dan harus diakhiri dengan sukses atau gagal. This is England adalah satu kesatuan yang menggambarkan situasi yang dialami karakter setelah perang Falklands. Penyampaian pesan juga berhasil, dari rasa nasionalisme yang seharusnya memang tertanam didalam setiap individu, mendapatkan rasa nyaman yang jauh lebih besar dari yang anda dapatkan ketika berada di zona nyaman, dan yang terpenting, puppy bisa berubah menjadi monster, dan monster pun bisa berubah menjadi puppy.

Score: 8,25/10

0 komentar :

Post a Comment