14 October 2014

Movie Review: Nobody's Daughter Haewon (2013)


"Because, you know, if I can become like her, I can even sell my soul."

Rahasia itu seperti bom waktu, semakin jauh dan semakin dalam anda simpan, semakin besar pula tekanan yang akan anda rasakan, hal yang celakanya punya power yang sangat besar bukan hanya untuk mengurangi rasa bahagia hingga ketenangan dalam kehidupan anda, tapi mampu mencuri dan menghapus mereka, kemudian menggantinya dengan segala perputaran kehidupan yang melelahkan bahkan menakutkan. Nobody's Daughter Haewon, a less sharp satire.

Wajahnya manis, dari penampilan seperti cara berpakaiannya saja kita dapat menilai bahwa ia merupakan seorang wanita muda yang kuat dan cerdas, tapi Haewon (Jung Eun-chae) ternyata sedang berada dalam kondisi sebaliknya. Haewon seperti sedang kehilangan arah dalam kehidupannya, sangat antusias ketika bertemu dengan wanita bernama Jane Birkin, kemudian merasa sedih ketika menghabiskan waktu bersama ibunya, Jin-joo (Kim Ja-ok) yang akan meninggalkannya menuju Kanada, kasus perceraian orangtuanya, hingga yang terakhir perasaan tertinggal antara dirinya dengan seorang pria bernama Lee Seong-joon (Lee Sun-kyun).

Haewon dan Lee Seong-joon punya hubungan yang special, tapi hal tersebut mereka simpan sebagai sebuah rahasia mengingat status Seong-joon sebagai dosen di perguruan tinggi. Status yang tidak jelas dalam hubungan tersebut tidak hanya memberikan rasa ragu pada Haewon dalam hal romansa, tapi menyebar luas kedalam kehidupannya sehari-hari. Rasa kesepian, rasa ragu, rasa cemas, rasa tertekan, hal-hal yang melelahkan tadi seperti menjadi teman setia Haewon, yang celakanya selama ini ternyata telah melakukan salah satu saran dari ibunya, melakukan apapun yang ia inginkan.


Cerita yang ia tulis memang bertumpu pada sebuah rahasia besar diantara dua karakter miliknya, tapi disini Hong Sang-soo sesungguhnya ingin mengajak penonton untuk mengamati apa yang kita kenal dengan kesepian. Ya, Haewon adalah karakter yang punya semua masalah terkait kesepian, wanita yang pada dasarnya memang cerdas dan punya pola piker yang sangat luas, tapi ia tinggal sendiri dan jauh dari orang tua, pendidikan juga tidak terurus dengan baik, hubungan dengan teman-teman mayoritas awkward, dan yang paling kacau ia berkencan dengan seorang pria yang tidak single dan merupakan guru nya. Haewon seperti bom waktu yang bergerak random, tekanan yang datang dari berbagai arah terus menghadirkan rasa cemas disampingnya, ia bisa bersikap romantis, kemudian dengan cepat kembali menjadi dingin, tida jarang matanya memancarkan amarah yang siap meledak.

Nobody's Daughter Haewon adalah sebuah penggambaran yang menarik tentang dampak menjadi seorang introvert, sosok yang lebih memilih menyimpan masalahnya ketimbang berbagi dengan orang lain. Uniknya meskipun ditampilkan dalam nada yang ambigu serta narasi yang seolah bermain penuh sikap hati-hati dibalik fokus yang kurang kuat itu, ada pesona disini, ada daya tarik, dan itu kuat. Dari romansa, kemudian paranoia, ada kesedihan yang kuat namun ikut dibumbui dengan lelucon implisit yang sanggup membuat penontonnya tersenyum kecil, dan itu adalah nilai positif yang sangat besar, ada rasa penasaran yang berhasil dibangun dengan baik, apa yang akan terjadi selanjutnya, apa yang sebenarnya terjadi dari sikap Haewon yang seolah menyimpan misteri itu, karakter yang mencoba meraih kedamaian dalam kehidupan miliknya yang dipenuhi dengan banyak luka.


Tapi sayangnya Nobody's Daughter Haewon tidak berhasil meraih potensi besar yang ia ciptakan dengan kesan ambigu diawal itu. Memang apa yang Hong Sang-soo hadirkan tidak pernah gagal memperpanjang pertanyaan di benak penontonnya, tapi semakin jauh kita berjalan semakin kecil pula kekuatan pertanyaan itu. Sumber masalahnya bukan di gerak cerita yang mondar-mandir di set serupa dan seolah tanpa tujuan itu, bukan pula konflik utama yang terus menunjukkan sebuah destruktif pada kehidupan karakter, tapi kisah yang imo seperti sempat tersusun non-linear ini tidak punya sensitifitas yang berkualitas dibalik pendekatan minimalis miliknya itu. Terasa sulit untuk klik dengan  Haewon, terasa sulit untuk menaruh empati dan simpati padanya, emosi yang ia hadirkan di setiap bagian kecil tidak menawarkan kerumitan yang menarik untuk ditelisik.

Sangat disayangkan memang karena dengan kisah yang menuntut keintiman penonton dengan karakter, Nobody's Daughter Haewon tidak punya keintiman dengan sensasi yang konsisten terasa menarik. Ada, tapi tidak bergelora, terkadang terasa datar malah, konflik dan ketegangan terasa kurang stabil setelah bagian pembuka. Setelah percakapan dingin bersama para mahasiswa itu film seperti murni mengandalkan rasa penasaran diawal tadi untuk bertahan hidup, tidak berkembang lagi, rasa lelah dan juga tidak aman yang dialami karakter di awal itu justru perlahan hilang dan berganti dengan berbagai ledakan akibat kesalahan yang sama dan berulang-ulang. Konsep kesepian itu memang tercipta, ia terbentuk dengan baik, tapi ketimbang menjadi sebuah kemasan satire yang tegas dan juga tajam ia lebih sering terasa tanggung dan canggung.


Andai saja hal kecil namun penting itu berhasil hadir dalam kualitas yang mumpuni, Nobody's Daughter Haewon dapat menjadi sebuah studi karakter yang benar-benar memikat, karena dari cerita ia tidak buruk, teknik yang dipakai oleh Hong Sang-soo juga tidak ada yang benar-benar mengganggu, dari gambar jarak jauh yang tiba-tiba melakukan zoom, hingga cara ia mencampur elemen-elemen pendukung seperti kisah cinta, gejolak batin dan hidup, musik, hingga alcohol, mereka klik dengan baik dan menghasilkan sebuah drama yang juga sama baiknya, tapi sayangnya tidak ajaib, hal yang tetap tidak mampu ditutupi oleh penampilan memikat dari Jung Eun-chae, rasa frustasi pada kehidupan yang berhasil ia gambarkan dengan manis, dan chemistry bersama Lee Sun-kyun juga sempat mencuri atensi dengan rasa cemas yang menghantui mereka di bagian awal itu.


Overall, Nobody's Daughter Haewon (Nugu-ui ttal-do anin Haewon) adalah film yang cukup memuaskan. Sebuah studi karakter yang tidak gagal menyampaikan misi yang ia bawa, dari gejolak batin seorang wanita tertutup yang terus dihantui rasa cemas, hingga bagaimana ia bertarung dengan masalah yang ia ciptakan sendiri, disampaikan dalam narasi yang mengalir lembut yang dikemas dengan cita rasa minimalis. Celakanya hal terakhir itu yang menyebabkan film ini gagal meraih potensinya, minim sensasi dan sensitifitas, hal yang sebenarnya sangat penting sebagai jalan bagi penonton dalam sebuah studi karakter seperti ini. Kurang tajam. Segmented.







1 comment :