01 November 2012

Movie Review: Skyfall (2012)


Dendam tentu saja adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dihapuskan dari memori yang anda miliki. Hanya ada dua opsi, melupakannya dengan ikhlas, atau membalas. M (Judi Dench), dahulu telah melakukan sebuah kesalahan yang merugikan salah satu mantan agennya, Raoul Silva (Javier Bardem). Silva memilih kembali, untuk menghancurkan semua hal yang masih terkait dengan M, termasuk MI6. Sang agen terbaik, James Bond (Daniel Craig), keluar dari tempat peristirahatannya, untuk menyelamatkan M dari ancaman yang dapat menghancurkan dunia.

Bond sempat bersembunyi setelah mengalami tragedi menyeramkan di Istanbul, ketika ia bersama Eve Moneypenny (Naomie Harris) mengejar teroris yang mencuri sebuah harddisk yang berisikan data semua agen NATO. Akibat tragedi tersebut, M mendapatkan sorotan tajam dari Chairman Intelligence and Security Committee, Gareth Mallory (Ralph Fiennes). Dalam perjalanan pulang dari pertemuan yang ia lakukan, M melihat sendiri kantor MI6 meledak. Ya, meledakkan kantor MI6 merupakan tanda bahwa musuh yang mereka hadapi bukanlah orang biasa. James Bond menyaksikan berita tersebut, kembali ke London, dengan misi menyelamatkan M dari ancaman balas dendam.


Jujur saja Skyfall adalah salah satu film yang dapat membuat saya terdiam ketika opening scene selesai melakukan tugasnya, yang kemudian dilanjutkan oleh Adele dengan lagunya Skyfall. Mungkin bukan saya saja yang mengalami hal tersebut, bahkan satu studio terdiam dan beberapa tampak bingung setelah menyaksikan sajian awal yang kami terima. Dibuka dengan aksi kejar di kota Istanbul, menaiki atap rumah (yang mungkin telah banyak anda temui digunakan oleh beberapa film), bertarung diatas kereta api yang terus melaju, Skyfall berhasil menciptakan sebuah atmosfir awal yang sangat menarik. Ya, tentu saja ini akan menciptakan sebuah standar bagi anda, dan akhirnya mengharapkan sesuatu yang lebih besar setelah itu.

Namun perlu saya ingatkan bahwa sosok yang bertanggung jawab mengatur film ini adalah Sam Mendes. Mendes adalah seorang yang hebat dalam menciptakan unsur drama yang kuat dalam film yang ia pegang, contohnya adalah American Beauty dan Revolutionary Road. Apa pentingnya informasi ini? Ya, penting, yang kemudian dapat menjadikan anda untuk tidak terlalu mengharapkan aksi kejar yang terus dipompa hingga akhir. Dialog kental antar karakter yang terasa dalam, beberapa dengan durasi yang tidak singkat, akan banyak menghiasi film ini. Dan hebatnya hal tersebut justru menjadikan Skyfall terasa menarik dengan warna baru yang Mendes suntikkan.

Anda tidak perlu khawatir setelah mengetahui akan sedikit banyak menemukan dialog antar karakter, yang porsinya bagi saya cukup berimbang dengan adegan aksi yang dimiliki. Cerita yang ditulis oleh Neal Purvis, Robert Wade, dan John Logan tidak menciptakan celah bagi rasa bosan untuk dapat masuk dan menghancurkan cerita. Mendes berhasil mengeksekusi cerita yang ia miliki. Saya suka bagaimana film ini berjalan, dimana cerita tidak berada disatu jalur utama dari awal hingga akhir. Semua itu berkat beberapa kejutan yang momentum kehadirannya berada ditempat yang tepat.


Menyaksikan Skyfall mungkin akan sedikit mengingatkan anda dengan The Dark Knight. Tidak banyak kehancuran fisik yang dihasilkan, namun anda akan terus merasakan sebuah tekanan yang berasal dari kewaspadaan apabila Raoul Silva berhasil menjalankan misinya. Ya, Raoul Silva adalah Joker, penjahat yang dingin, tampak seperti orang yang mengalami gangguan jiwa, pria lucu yang sangat menjengkelkan, namun terus membungkus anda dengan kekuatan gelap yang ia miliki. Mendes berhasil dalam hal ini, karena ia memberikan tanggung jawab itu kepada Javier Bardem, yang bagi saya adalah seorang aktor yang selalu dapat menjadikan karakter yang ia mainkan memiliki karisma yang memikat.

Skyfall jelas sebuah paket yang terasa sangat pas untuk merayakan 50 tahun James Bond. Lewat film ini anda akan diajak oleh Mendes untuk kembali sedikit mengenang masa lalu yang pernah dialami franchise ini. Dari kehadiran kembali Q (Ben Whishaw), hingga munculnya Aston Martin DB5 yang berhasil membuat saya mengucapkan wow secara spontan, keren. Dengan cinematography yang sangat cantik, dan dibalut score yang terus menciptakan nuansa gelap cerita karya Thomas Newman, 143 menit tidak akan terasa lama buat anda. Dan, jika sejak awal anda telah berhasil merasakan dan mengerti joke dan humor skala kecil yang terus diselipkan dibalik dialog antar karakter, maka bersiaplah untuk merasakan hal itu hingga akhir, karena semuanya bekerja dengan sangat baik. 

Jika saya harus memilih karakter favorit dari film ini, pilihan saya adalah Raoul Silva. Dia adalah musuh “terbaik” yang pernah ditemui Bond. Javier Bardem sangat memikat lewat performanya yang brilliant. Bardem layak masuk dalam nominasi best supporting aktor di penghargaan kelas dunia. Daniel Craig jelas tidak perlu diragukan, dia adalah James Bond terbaik. Tidak banyak hal baru dalam skala besar yang dihadirkan oleh Craig, hanya sosok Bond yang semakin dewasa, dan Craig yang tampak semakin menyatu dengan karakter Bond. Ya, salah satu keuntungan yang dimiliki Mendes adalah ia punya aktor-aktor yang memiliki kapabilitas dalam melakukan dialog yang kuat. Ada Bardem, Craig, Fiennes, Judi Dench, hingga Ben Whishaw, aktor yang menjadikan Perfume: The Story of a Murderer dan Bright Star sulit untuk saya lupakan. Dan juga Bérénice Marlohe, berperan sebagai Sévérine, yang hadir sebagai sebuah kewajiban yang harus dimiliki film James Bond, Bond Girl.

Overall, Skyfall adalah film yang sangat memuaskan. Ini adalah cara yang tepat untuk memperingati 50 tahun James Bond. Mendes berhasil mengolah semua elemen cerita yang ia miliki, dari naskah, pemain, hingga tampilan visual yang tidak dipenuhi oleh efek. Semua itu berhasil menciptakan tampilan yang natural, akan tetapi tetap berhasil menyampaikan ancaman yang dialami oleh karakter dalam cerita, dan semakin membantu karakter utama tampak semakin heroik dan menarik. Anda boleh kecewa dengan Quantum of Solace, karena itu adalah kelanjutan dari Casino Royal. Namun Skyfall adalah tonggak awal berubahnya James Bond menjadi Agent 007 yang lebih memikat, namun tetap berkarisma.

Score: 9/10

0 komentar :

Post a Comment