04 November 2012

Movie Review: A Royal Affair (2012)


Rasa percaya itu bersifat berat. Ya, berat, dimana anda harus mampu untuk bertanggung jawab atas kepercayaan yang anda berikan, ataupun yang anda terima, karena jika sedikit saja goyah maka akan timbul masalah yang bahkan dapat merusak sebuah kerajaan. A Royal Affair (En kongelig affære) akan membawa anda menyaksikan kisah cinta segitiga yang berpusat pada Raja Christian VII (Mikkel Boe Følsgaard), pria yang dianggap sakit jiwa, namun sudah memimpin Kerajaan Denmark pada usia 17 tahun di abad ke-18.

Seperti sebuah kewajiban memang, dimana seorang pemimpin kerajaan haruslah memiliki pendamping. Oleh karena itu hadirlah Putri Caroline Mathilde (Alicia Vikander), anggota Kerajaan Inggris, yang dihari pernikahannya bersama Christian bahkan masih berumur 15 tahun. Ya, diusia mereka yang masih sangat muda tersebut mereka telah menjadi ikon bagi Kerajaan Denmark.

Hal tersebut yang menjadi awal mula masalah besar yang mengguncang Kerajaan Denmark. Caroline Mathilde tidak tahu bahwa Christian menderita sakit mental, egois dan childish. Christian bahkan menyatakan bahwa ia tidak dapat mencintai Caroline Mathilde. Ketika anak pertama mereka Frederick VI lahir, Christian malah memutuskan untuk melakukan tur keliling Eropa selama satu tahun. Ya, Christian adalah pria berjiwa bebas, dimana ia lebih senang menghabiskan waktu bersama pelacur, ketimbang berada di istana bersama istri dan anaknya. 


Ya, anda bayangkan wanita 17 tahun yang telah memiliki anak, namun tidak mendapatkan kasih sayang dari suaminya. Caroline Mathilde akhirnya merasa depresi secara mental, yang menjadikan kehadiran Johann Friedrich Struensee (Mads Mikkelsen) ibarat air ditengah gurun yang kering. Struensee adalah pria berusia 31 tahun kelahiran Jerman, yang diangkat menjadi dokter pribadi menemani Christian berkeliling Eropa, diberikan kepercayaan yang cukup besar oleh Christian, namun akhirnya menyalahgunakan kepercayaan tersebut dengan menjalin hubungan terlarang dengan Caroline Mathilde.

Film ini adalah proyek terbaru dari Nikolaj Arcel dan Rasmus Heisterberg, yang tiga tahun lalu hadir dengan The Girl with the Dragon Tattoo versi asli. Ini adalah sebuah kisah nyata yang diangkat dari sebuah novel berjudul Prinsesse af blodet karya Bodil Steensen-Leth. Ya, A Royal Affair adalah sebuah drama sejarah yang sangat menarik. Anda jelas sudah tahu apa yang akan anda dapatkan dengan hanya melihat judulnya saja, namun percayalah itu tidak akan menghilangkan kenikmatan film ini. Eksekusi apik dari Nikolaj Arcel membuat semua elemen cerita berhasil menyatu dengan baik. Permasalahan sang raja, cinta yang terpaksa, skandal yang tertutup rapi, hingga permainan politik yang hadir di bagian akhir, semua berpadu dengan indah.


Kekuatan utama dari film ini adalah ia memiliki konflik-konflik yang mampu mengikat anda sejak awal, dan disuntikkan dengan perlahan. Diawal anda akan menyaksikan dominasi Christian yang bahkan lebih peduli kepada anjingnya ketimbang Caroline Mathilde. Kemudian anda akan ikut terbawa dalam kehancuran yang dialami oleh Caroline Mathilde. Dan ketika trouble-maker utama mulai menjalankan misinya dengan pemikiran-pemikiran baru yang selama ini belum diterapkan oleh raja, anda akan menjadi bimbang untuk memilih yang terbaik bagi Caroline Mathilde. Nikolaj Arcel sangat baik dalam menempatkan setiap konflik cerita yang ia punya. Mereka tampak saling menyatu, berhasil mendukung satu dengan yang lain, dan tidak tampak batasan yang sangat jelas antar konflik cerita.

A Royal Affair jelas memberikan semua hal yang saya harapkan dari sebuah drama sejarah. Dia berhasil menangkap saya dengan kisah-kisah yang terasa aneh dan dikemas dengan apik sehingga tidak terkesan murahan, script yang cerdas seperti penampilan para bangsawan, cinematography yang mumpuni (karya yang baik dari Rasmus Videbæk), serta kostum dan musik indah yang mencerminkan abad ke-18. Ini semakin dibantu dengan penampilan yang sangat baik dari tiga pemeran utama. Saya dapat melihat seorang raja yang tidak mencerminkan perilaku seorang raja di Christian berkat Mikkel Boe Følsgaard. Alicia Vikander berhasil menjadikan saya ikut merasakan semua kesedihan yang dialami Caroline Mathilde. Sedangkan Mads Mikkelsen sudah tidak perlu diragukan lagi. Mantan musuh James Bond ini sukses membentuk karisma dan daya tarik yang dimiliki Struensee. Beberapa pemeran pendukung juga memberikan kontribusi yang baik, seperti David Dencik, dan Trine Dyrholm


Overall, A Royal Affair adalah sebuah drama sejarah yang sangat memuaskan. Film ini berhasil menyampaikan informasi baru kepada saya, dan menjadikan beberapa pesan yang mungkin sudah pernah saya dengar tetap tampak menarik. Unsur drama, romance, dan sejarah berpadu dengan baik lewat kisah yang digambarkan secara detail oleh Nikolaj Arcel. Jangan heran durasinya mencapai 137 menit, karena Nikolaj Arcel akan membawa anda ke enam tahun kelam yang pernah dialami oleh Kerajaan Denmark diabad ke-18. Jika anda memiliki ketertarikan terhadap sejarah masa lalu, ini adalah salah satu film yang wajib anda tonton.

Score: 8,5/10

0 komentar :

Post a Comment