04 October 2012

Movie Review: Taken 2 (2012)

 

"When a dog has a bone the last thing you want to do is take it from him."

Kim (Maggie Grace) sepertinya mulai terbiasa dengan ancaman yang bisa kapan saja menghampirinya. Setelah bersembuyi dibawah tempar tidur di film pertama, Kim kembali melakukan hal tersebut, kali ini didalam almari pakaian, dari penjahat yang sebenarnya tidak menjadikan dia sebagai target utama.  Bryan Mills (Liam Neeson), ayah Kim, masih menjadi sumber utama semua masalah yang kembali melibatkan keluarganya sebagai korban. Murad Krasniqi (Rade Serbedzija), ayah dari salah korban yang dibunuh oleh Bryan di film pertama, menjalankan sebuah misi balas dendam. 

Bermula dengan Bryan yang mengunjungi mantan istrinya Lenore (Famke Janssen), bermaksud untuk mengajak Kim berlatih mengemudi mobil. Momen yang tidak tepat, karena pada saat itu Kim sedang berada di rumah pacarnya. Yha, you better not mess with Bryan. Hahaha. Namun di kunjungan yang kedua, Bryan melihat suami baru Lenore keluar dari rumah menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi. Ternyata liburan yang telah Lenore susun untuk Kim dibatalkan oleh suaminya. Secara kebetulan Bryan mendapatkan pekerjaan di Istanbul, Turki, untuk mengawal seorang syekh. Bryan mengundang Kim dan Lenore untuk datang ke Istanbul, berlibur bersamanya, yang ternyata tidak seindah yang ia bayangkan. 


Setelah di film pertama Bryan hanya diberi beban melalui sosok Kim, kali ini ia mendapat tambahan satu korban yang harus ia selamatkan, mantan istrinya, Lenore. Apakah ini menjadikan film ini semakin menarik? Ah, tidak. Kemunculan Taken empat tahun yang lalu adalah sebuah kejutan bagi saya. Meskipun tidak “wow”, namun cerita bagaimana seorang ayah mengejar kelompok penjahat yang menculik anak perempuan yang sangat ia sayangi itu terasa sangat sangat kuat. Hal tersebut kurang terasa di film ini. Diawali dengan dialog-dialog antar karakter, diselingi dengan sebuah rencana balas dendam yang dibuka lewat prosesi penguburan korban-korban dari Bryan, tidak berhasil membuat saya cemas dengan karakter protagonist. 

Okay, itu diawal. Tapi anda tidak perlu khawatir akan mendapatkan 91 menit yang membosankan. Awal yang kurang menarik itu akan sedikit bergerak naik ketika mereka telah berada di Istanbul. Disana, Olivier Megaton, bersama dengan Luc Besson dan Robert Mark Kamen, mulai menggunakan kartu as mereka. Pusat cerita mulai fokus kepada Bryan, dan berhasil sedikit mendongkrak daya tarik cerita. Andai saja mereka masih menempatkan Bryan sebagai pihak yang mengejar, film ini akan semakin menarik. Namun yang terjadi malah sebaliknya, Bryan dan Lenore diculik, yang menjadikan Kim memperoleh waktu yang cukup besar dipertengahan film untuk mencuri perhatian anda, lewat penampilan apik dari Maggie Grace. 

Yang menarik dari film ini hanyalah aksi kejar menggunakan mobil dijalanan yang sempit dan padat penduduk dikota Istanbul, dan semakin menarik karena Kim yang mengemudi. Ya, itu seru. Begitupula dengan kecerdasan dari Bryan ketika ia menelpon Kim bahwa ia bersama dengan Lenore akan diculik, memberikan instruksi kepada Kim, menggunakan peta dan granat. Selain itu, yang tersisa hanyalah sebuah pattern yang sepertinya akan mengingatkan anda kepada film yang pertama. Oh ya, tidak perlu bimbang akan bingung dari segi cerita ketika anda melihat judulnya yang telah menggandeng angka “2”, karena yang tersisa hanyalah sedikit cerita kecil pada inti masalah, setelah itu semua baru. 

Yang baru saya sadari adalah ternyata intensitas tersenyum skala kecil yang saya dapatkan ketika menyaksikan film ini lebih banyak dibandingkan pendahulunya. Unsur humor yang diselipkan secara tersirat itu dapat dikategorikan berhasil, memberikan sedikit warna dari masalah utama yang kurang hitam, berada diwaktu dan tempat yang tepat. Tidak akan membuat anda tertawa besar, hanya tersenyum. Yap, itu nilai positifnya, tidak seperti sisi gelap dari cerita yang hanya berhasil membuat saya cemas ketika Lenore digantung terbalik. Liam Neeson adalah nafas utama film ini. Untung saja Liam Neeson memberikan performa yang baik, tidak seperti penampilan di dua dari empat filmnya yang rilis tahun ini. 


Overall, Taken 2 berhasil mencapai ekpektasi awal saya. Sejak awal saya tidak memberikan patokan yang begitu tinggi pada film ini, karena sisa cerita dari film pertamanya yang masih bisa diolah kembali untuk menciptakan masalah baru yang menarik memang cuma ini, balas dendam. Jika anda belum menyaksikan aksi Bryan di film pertama, film ini akan menjadi sebuah tontonan yang menarik, lewat aksi Bryan yang penuh trik. Film yang cukup menyenangkan.

Score: 6/10

0 komentar :

Post a Comment