11 July 2012

Movie Review: Salmon Fishing in the Yemen (2011)



Sheikh Muhammed (Amr Waked), seorang syekh yang sangat kaya, ingin merubah sebuah sungai di Yemen (Timur Tengah), yang telah mati dan berlokasi didekat sebuah bendungan, menjadi sebuah kolam pemancingan ikan salmon. Untuk itu Sheikh Muhammed meminta bantuan pemerintah Inggris, yang memang pada saat itu sedang mencoba menciptakan hubungan baik dengan negara Arab. Atas instruksi Patricia Maxwell (Kristin Scott Thomas), Public Relationship pemerintah Inggris, seorang fishing expert bernama Dr. Alfred Jones (Ewan McGregor) diperintahkan untuk terlibat dalam "proyek gila" ini.

Yap, gila. Pada awalnya Dr.Jones menolak tawaran yang diberikan padanya. Alasan utamanya adalah proyek ini sangat tidak masuk akal, impossible. Jones juga heran mengapa Sheikh Muhammed tidak membeli sebuah klub sepakbola saja jika ia memang kelebihan uang. Namun dengan sedikit paksaan yang disertai tawaran yang menggiurkan menjadikan Jones berubah pikiran. Ini mempertemukan Jones dengan Harriet (Emily Blunt), seorang konsultan yang ditinggal oleh kekasihnya yang berprofesi sebagai tentara, ke Afghanistan.


Anda ingin tahu apa yang terlintas dipikiran saya ketika melihat poster yang bertuliskan “Salmon Fishing in the Yemen” disertai gambar dua aktor utama yang identik dengan film bernuansa drama romantis? Sepasang kekasih, yang sedang dimabuk asmara, menghabiskan liburan mereka dengan memancing ikan salmon di Yemen, sebuah negara di Timur Tengah. Ini ditambah dengan sosok yang berada dikendali utama, Lasse Hallström, yang menjadikan seorang wanita atheis bernama Vianne dalam film Chocolat mengguncang sebuah kota kecil di Prancis, dan yang terbaru Dear John. Kinerja Hallström sangat baik dalam film ini, memberikan porsi dari drama, sedikit permainan emosi, dan humor yang sama rata. Ini menjadikan cerita yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Paul Torday  ini tidak membosankan. Dibantu dengan skenario besutan Simon Beaufoy (Slumdog Millionaire, 127 Hours), para cast menjadi sangat terbantu dalam membangun chemistry diantara tokoh yang mereka mainkan, antara Jones dan Harriet, dan mungkin antara Patricia dan Perdana Menteri. :)

Empat senjata utama dari Hallström berhasil memainkan peran mereka dengan baik. Sosok pria cerdas yang tidak terbiasa dengan hal-hal berbau romantisme berhasil dimainkan dengan baik oleh McGregor. Dan entah mengapa untuk kategori yang pertama, pria cerdas, sangat fit bagi saya, terbayang-bayang oleh karakter yang McGregor mainkan di The Ghost Writer. Emily Blunt juga bermain baik, seorang wanita dengan optimisme yang tinggi, namun ternyata sangat rapuh ketika ia harus kehilangan sesuatu yang sangat ia sayangi. Amr Waked, saya tidak pernah menonton film-film Waked sebelumnya, namun performa akting yang ia berikan, baik dari ekpresi maupun dialog, menghidupkan sosok seorang bangsawan arab yang sangat kaya raya. Senjata terakhir adalah Kristin Scott Thomas. Sejak awal tugas yang diemban Kristin adalah menyuntikkan unsur humor kedalam cerita, yang menurut saya sangat charming ini. Dan yowzaaa, Kristin berhasil. Yang paling efektif tentu saja chatting antara Patricia dengan Perdana Menteri. Memang Kristin tidak terlibat secara real dibagian itu, namun performa yang ia berikan sebelumnya, menjadikan scene chatting itu menjadi sangat kocak.


Overall, Salmon Fishing in the Yemen memberikan tontonan yang menghibur. Mungkin apa yang diberikan Hallström untuk film ini belum bisa disejajarkan dengan Chocolat dan The Cider House Rules. Namun kinerja dari para tokoh utama menjadikan film ini tetap hidup, chemistry yang kuat yang tercipta antara McGregor dan Blunt, serta sisi humor oleh Kristin yang sedikit namun efektif. Yap, efektif, mulai dari Jones yang menyinggung Sheikh dengan klub sepakbola,voice command didalam mobil, request yang Jones berikan kepada Harriet tentang Three Gorges Dam, hingga chatting antara Patricia dan Perdana Menteri. Memang film ini tidak WOW. Kisah romantis charming yang memang sudah umum, alur cerita yang sudah terbaca, ending yang kurang kuat, dan dibalut dengan komedi yang efektif. But, yang terpenting adalah ini film yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Score: 7,25/10

0 komentar :

Post a Comment