26 April 2020

Movie Review: Villains (2019)


“The two of us are all that’s real in the whole world.”

Selalu ada bad day bagi setiap orang, hari di mana segala macam rencana yang telah mereka susun justru tidak berakhir baik atau sesuai dengan apa yang mereka inginkan namun justru membawa mereka masuk ke dalam satu, dua, dan hingga berbagai masalah atau bahkan mungkin bencana. Itu adalah pondasi film ini, membawa beberapa isu yang menarik dengan menggunakan kisah tentang dua orang jahat yang bertemu dengan dua orang buruk. ‘Villains’ : a good disposable horror comedy film.

Mickey (Bill Skarsgård) dan Jules (Maika Monroe) adalah pasangan kekasih yang berjiwa bebas dan anarkis, tidak heran mereka kemudian menyusun rencana untuk merampok sebuah minimarket yang terletak di sebuah stasiun pengisian bahan bakar. Aksi tersebut mereka lakukan dengan menggunakan topeng untuk melindungi wajah mereka, mengambil uang dari kasir dengan aksi yang terasa kaku dan kemudian berhasil kabur. Apakah mereka berhasil selamat dari aksi tersebut? Iya, mereka berhasil, namun kecerobohan mereka justru membawa Mickey dan Jules kemudian masuk ke dalam masalah yang lebih besar.

Melakukan perampokan di stasiun pengisian bahan bakar tapi celakanya Mickey dan Jules justru lupa mengisi bahan bakar mobil yang mereka gunakan, dan alhasil mobil mereka mogok. Kondisi tersebut kemudian memaksa mereka menyusup masuk ke dalam sebuah rumah yang tampak kosong dengan niat utama hanya untuk mencari bahan bakar bensin. Celakanya rumah tersebut ternyata tidak kosong, ada George (Jeffrey Donovan), Gloria (Kyra Sedgwick) dan Sweetiepie (Blake Baumgartner) di sana, dan dua penghuni rumah tersebut ternyata merupakan "lawan sepadan" bagi Mickey dan juga Jules.
Satu hal yang dapat dikatakan merupakan pencapaian terbaik dari duet Sutradara Dan Berk dan Robert Olsen di film ini adalah keberhasilan mereka menciptakan karakter-karakter yang sukses membuat penonton tertarik dengan eksistensi mereka di dalam cerita. Mickey dan Jules adalah pasangan kekasih yang sedari awal melakukan aksi kriminal itu telah berhasil menunjukkan pesona “quirky” yang menarik, penonton tahu mereka merupakan kaum muda dengan jiwa yang bebas sehingga tertarik untuk menantikan hal-hal gila macam apa yang akan dua karakter tersebut lakukan selanjutnya. Dan untung saja Mickey dan Jules tidak mengecewakan penonton, mereka konsisten menebar energi yang menarik.

Mickey dan Jules berhasil menjadi semacam jangkar yang cukup kokoh bagi cerita, kondisi terjebak yang mereka hadapi memang berisikan berbagai hal-hal yang sedikit unik dan aneh, namun pesona yang mereka miliki berhasil membuat perputaran konflik yang terasa sempit itu tetap memiliki daya tarik yang oke. Dan tentu saja, pencapaian tersebut tidak lepas dari kombinasi pesona yang mereka punya bersama dengan dua karakter lainnya, yaitu George dan Gloria. Dan Berk dan Robert Olsen juga berhasil membentuk dua karakter yang ambigu itu menjadi semacam misteri di dalam cerita, keberadaan mereka merupakan sumber utama pressure bagi Mickey dan Jules dengan mengeksploitasi kesan antagonis berdarah dingin.
Ya, kesan sinister di dalam cerita bertumpu pada karakter George dan Gloria, dan untung saja mereka juga menampilkan kualitas yang sama baiknya dengan Mickey dan Jules. George dan Gloria terasa menarik karena cara bertutur dan bertindak yang mereka gunakan, kesan misterius mereka semakin tebal karena di setiap kalimat yang mereka ucapkan serta action yang mereka lakukan selalu hadir kesan menyeramkan yang terasa dingin. Dan Berk dan Robert Olsen memberikan materi yang oke bagi mereka, terutama George, ia punya dialog yang terasa mengikat ketika dikombinasikan dengan ekspresi wajah yang Jeffrey Donovan tampilkan. Pencapaian tersebut turur menyelamatkan alur cerita yang sebenarnya terasa biasa saja.

Bermain di satu tempat ‘Villains’ berhasil menghadirkan berbagai momen menegangkan dengan kualitas thrill yang cukup oke, namun ini juga memiliki beberapa momen yang terasa yang membuat momentum cerita menjadi turun. Hasilnya ‘Villains’ punya thrill tapi kesan intens terasa kurang konsisten. Tapi di sisi lain Dan Berk dan Robert Olsen seolah mengerti bahwa komposisi cerita yang mereka punya tidak begitu luas sehingga keputusan untuk membuat cerita berjalan tidak terlalu lama adalah sebuah keputusan yang tepat. Dengan durasi total 88 menit membuat ‘Villains’ berhasil meninggalkan kesan akhir yang terasa oke, prosesnya terasa cukup padat walaupun memang hasil akhirnya akan terasa a bit fall short.
Namun jika menilik bagaimana cerita mereka bentuk sangat jelas di sini Dan Berk dan Robert Olsen mencoba memfokuskan cerita untuk menyajikan sebuah horror comedy di dalam arena sempit. Apakah berhasil? Ya, target tersebut berhasil tercapai. Energi dan pesona yang menarik dari karakter kemudian dibantu dengan eksekusi yang tidak mau mencoba untuk masuk terlalu jauh ke area yang dapat membuat cerita semakin rumit, selain memberi penonton thrill yang oke ‘Villains’ juga terhitung berhasil dalam menjadi sebuah sajian komedi. Berbagai adegan yang di tujukan untuk memasukkan lelucon berhasil mencapai sasaran, begitupula dengan berbagai humor yang hadir dari karakter, mereka tidak “memukul” secara keras namun mampu terbang dan mendarat dengan baik.

Dan ya, di balik itu semua Dan Berk dan Robert Olsen patut bersyukur bahwa mereka memiliki empat (atau lima) pemeran yang mampu terus mengikat atensi penonton. Bill Skarsgård dan Maika Monroe tampil baik sebagai sepasang kekasih yang terus tertekan untuk segera mencari solusi atas masalah yang mereka hadapi, chemistry di antara mereka terasa dinamis. Hal yang sama juga dimiliki Jeffrey Donovan dan Kyra Sedgwick, berhasil membuat karakter mereka menjadi misteri yang “mengunci” cerita serta menjaga daya tarik dari cerita itu sendiri. Aksi comic Bill Skarsgård dan Maika Monroe hadir dalam kapasitas yang oke, namun yang paling memorable di departemen ini adalah kinerja dingin dan misterius dari Jeffrey Donovan.
Overall, ‘Villains’ adalah film yang cukup memuaskan. Sedari awal duet Sutradara Dan Berk dan Robert Olsen tampaknya tidak memasang target yang terlalu besar di sini, tidak mau bermain terlalu luas di sisi lain mereka menciptakan sebuah cerita dengan tujuan yang jelas, dengan batasan yang jelas. Hasilnya memang tidak terlalu memorable namun jelas apa yang disajikan ‘Villains’ merupakan sebuah presentasi horror komedi yang menyenangkan diikuti, memiliki cerita yang oke dengan narasi yang dikemas secara padat serta memiliki karakter dengan energi dan pesona yang terasa memikat sehingga sukses mengikat atensi penontonnya. It’s fun.









1 comment :

  1. "So you guys are gonna kill us or what's the deal?" :)

    ReplyDelete