17 December 2016

Review: Rules Don't Apply (2016)


"You’re an exception. The rules don’t apply to you."

Setiap kali karya terbarunya di mana ia merangkap lebih dari satu posisi di dalamnya muncul Warren Beatty selalu sukses mencuri perhatian, tidak heran pria yang merupakan seorang aktor, producer, sutradara, dan screenwriter itu hingga kini telah mengantongi 14 nominasi Academy Awards dengan satu kemenangan serta 18 nominasi Golden Globes Awards dengan enam kemenangan. Kali ini Warren Beatty kembali dengan berperan sebagai producer, sutradara, writer, dan juga aktor, sebuah romantic comedy-drama berjudul Rules Don't Apply yang mencoba bercerita tentang life and love. It’s a jovial but whimsical rom-com.

Marla Mabrey (Lily Collins) merupakan wanita muda religious yang pintar, mimpinya untuk dapat bekerja sebagai aktris di Hollywood menemukan jalan ketika ia direkrut oleh Howard Hughes (Warren Beatty). Tiba di Los Angeles bersama dengan ibunya Lucy (Annette Bening) untuk menjalani screen test mereka bertemu dengan Frank Forbes (Alden Ehrenreich), seorang businessman yang sedang mencoba menarik perhatian Hughes dan ditugaskan untuk mendampingi Marla. Banyak kesamaan membuat Frank dan Marla semakin dekat satu sama lain tapi dirinya harus tetap menjaga jarak dari Marla karena aturan main yang diciptakan oleh Hughes, sosok misterius yang memiliki keunikan ketika menjalankan bisnisnya.


Warren Beatty secara clear ingin membuat “perayaan” terhadap Hollywood di tahun 1950an atau 1960an di sini, tidak hanya dari setting cerita yang berlangsung di tahun 1964 saja tapi dari cara dia menghadirkan “kekacauan” hingga dark humor mereka sangat kental dengan nuansa vintage yang ditampilkan dalam visual yang sedikit lebih modern. Sama seperti cinematography saya suka energi yang Beatty coba hadirkan di Rules Don't Apply ini, dia punya beberapa misi seperti yang disebutkan di awal tadi tapi fokus kamu dibawa menuju kisah cinta di antara dua karakter utama yang terus mekar secara perlahan. Beatty tidak menampilkan itu secara obvious di sini, dia memberikan tantangan terhadap hubungan di antara Frank dan Marla tapi di sisi lain juga membuat kamu mempertanyakan karakter yang ia perankan yaitu Howard Hughes, seorang billionaire yang memiliki karakteristik manic serta seperti haus perhatian serta dikelilingi oleh employees tipe "penurut". 


Pada akhirnya ini menjadi sebuah kisah cinta di mana Frank dan Marla secara tidak langsung seperti diharuskan untuk “bertarung” melawan Hughes. Terkesan klise memang tapi yang membuat konflik itu menarik adalah: Hughes dapat dikatakan merupakan pria “gila”. Sampai di sana ‘Rules Don't Apply’ terasa sangat menjanjikan tapi sayangnya hal itu tidak berhasil ditampilkan oleh Beatty secara, well, elegant. Ini sebuah rom-com yang interesting tapi terasa messy, kisah cinta itu digabungkan dengan berbagai ide lainnya seperti bisnis dan politik tapi tidak menghasilkan kombinasi yang terasa totally compact. Cerita di antara Frank dan Marla terasa menarik tapi yang terjadi di sekitar mereka terasa penuh sesak dan kerap "mengganggu". Masalah utama di sini adalah editing yang kurang konsisten kualitasnya dalam merangkai materi, karakter dan konflik punya potensi yang oke tapi mereka tidak konsisten mencengkeram atensi penonton karena sejak awal cara cerita bergulir semakin lama terasa semakin kasar. 


Tidak sampai di level buruk tapi dengan potensi yang terhitung oke itu teras sayang apa yang terjadi di dalam ‘Rules Don't Apply’ hanya berakhir di level “okay” saja. Spirit di paruh pertama terasa menarik tapi di ketika di paruh kedua karakter mulai mencoba berurusan dengan emosi mereka terasa tedious dan kurang meyakinkan. Kombinasi antara komedi dan sisi dramatic ini yang menjadi kelemahan ‘Rules Don't Apply’ di mana proses bercerita terasa bumpy di beberapa bagian, meskipun Beatty tetap mampu mengendalikan materi agar tidak jatuh terlalu dalam tapi karakter dan konflik perlahan jadi terasa seperti tambal dan sulam. Itu mengapa in the end Beatty kurang berhasil mencapai targetnya untuk membuat film ini sebagai penggambaran evokatif tentang Hollywood jaman dahulu akibat perpaduan pengalaman personal karakter serta kehidupan di dalam industri tidak menjadi tim dengan tekstur yang memikat, kita tahu mereka eksis di sana namun tidak terlalu peduli dengan kombinasi itu. 


Dampak dari sana adalah kisah cinta antara Frank dan Marla jadi memperoleh atensi dari penonton dengan porsi yang besar, sebuah relationship yang sedang mekar dan berada di bawah pengawasan mata elang. Alden Ehrenreich tampil oke di sini terutama pad acara dia menampilkan appeal yang dimiliki Frank, sementara chemistry yang ia bentuk bersama dengan Lily Collins terasa manis untuk diikuti di mana nama terakhir tadi berhasil menjadi penyeimbang yang oke ketika menampilkan Marla sebagai wanita yang "innocence". Pemeran pendukung yang berhasil mencuri perhatian adalah Annette Bening yang tampil efektif serta Matthew Broderick yang berperan sebagai Levar Mathis. Sementara itu performa akting dari Warren Beatty terasa cukup appealing, dia memberikan karisma yang oke terhadap Hughes sebagai pria Casanova yang misterius dan menarik perhatian penonton dengan segala bentuk “keanehan” yang ia tunjukkan. 


Jika melihat ide-ide yang ia bawa pencapaian yang diraih ‘Rules Don’t Apply’ dapat dikategorikan terasa underwhelming namun hal tersebut tidak lantas membuatnya menjadi sebuah rom-com yang totally dull. Warren Beatty punya beberapa niat di sini yang ia gabungkan dengan permainan psychological serta gejolak emosi tapi sayangnya hal itu ketika digabungkan dengan bagian yang lebih “ringan” terasa tidak benar-benar padu. That’s why film ini seperti terbagi menjadi dua bagian, first half is good but the second half only quite good enough. Frank dan Marla punya sebuah relationship yang terasa charming untuk diikuti hingga akhir dan jika kamu mampu menaruh fokus sepenuhnya pada mereka ini dapat menjadi good rom-com for you, karena apa yang terjadi di sekitar mereka adalah penyebab mengapa ‘Rules Don’t Apply’ terasa jovial but also sloppy and whimsical. Segmented. 











0 komentar :

Post a Comment