06 February 2020

Movie Review: Us (2019)


“If you wanna get crazy, we can get crazy!”

Banyak pandangan atau opini menarik tentang doppelgänger, sosok yang tidak terikat secara biologis dengan seseorang namun memiliki kemiripan yang sangat identik. Ada yang menyebut itu fenomena berbau mistis, ada yang percaya bahwa itu merupakan kamu di masa depan yang datang menghampirimu, namun ada pula yang yakin bahwa akan datang sebuah malapetaka ketika seseorang bertemu dengan doppelgänger-nya tersebut. Us: a juicy and naughty horor.

California tahun 1986, Adelaide sedang berlibur bersama orangtuanya di pantai Santa Cruz. Suatu ketika ia terpisah dari orangtua dan kemudian masuk ke dalam sebuah arena bermain, yaitu house of mirrors. Di sana Adelaide berhadapan dengan begitu banyak kaca cermin yang memantulkan gambaran dirinya sendiri. Namun di salah satu bagian arena bermain tersebut Adelaide bertemu dengan doppelgänger dirinya, memberikan tatapan menyeramkan pada Adelaide, hal yang terus membayangi Adelaide hingga ketika ia telah dewasa.

Adelaide Wilson (Lupita Nyong'o) kini telah menikah dengan Gabe Wilson (Winston Duke), mereka memiliki dua anak, Zora (Shahadi Wright Joseph) dan Jason (Evan Alex). Berencana untuk liburan keluarga, Gabe mencetuskan ide untuk pulang ke Santa Cruz. Perjalanan the Wilsons tampak normal hingga ketika mereka sampai di Santa Cruz, tepat ketika malam hari sebuah “keluarga aneh” diam berdiri di depan rumah mereka. Menggunakan seragam merah dan membawa gunting berwarna emas, keluarga aneh itu memiliki wajah yang sama dengan Gabe, Adelaide, Zora, dan juga Jason.


Setup awal yang digunakan oleh Jordan Peele di sini adalah home invasion movies, memasukkan sebuah keluarga ke dalam satu tempat lalu pertemukan mereka dengan “kembaran” mereka dalam versi aneh dan creepy. Setting di bagian awal ketika Adelaide kecil bertemu dengan kembarannya itu juga merupakan pondasi yang sangat kuat, trauma yang ia alami terasa hidup di dalam cerita ketika Adelaide dan keluarganya kembali ke Santa Cruz. Hasilnya ketika “keluarga aneh” itu muncul kesan mengintimidasi yang mereka hasilkan terasa bagus, baik itu dari kesan menyeramkan yang mereka hadirkan hingga kegelisahan di dalam cerita.

Di bagian awal sebenarnya kita sudah dibuat bertanya-tanya oleh Jordan Peele, siapa sebenarnya sosok doppelgänger yang hadir dan “menyapa” Adelaide itu? Pertanyaan tersebut kemudian berkembang menjadi sesuatu yang semakin besar dan luas ketika menyaksikan Adelaide dan keluarganya mencoba keluar dari terror. Kembaran mereka itu punya niat jahat, niat yang sangat jahat, tapi apa alasan utama di balik aksi mereka tersebut? Itu berjalan bersama berbagai scene yang intens, berisikan suspense yang oke hingga beberapa kekejaman yang menariknya ditemani dengan beberapa dark humor yang terselip manis di dalamnya.


Ya, ‘Us’ adalah horror yang cantik tidak lepas dari kesuksesan Peele dalam menyelipkan unsur komedi dengan berbagai jokes yang fun. Sama seperti yang ia lakukan di ‘Get Out’, di film ini Jordan Peele mencoba menyajikan sebuah terror dengan “ancaman” yang tidak kecil, tapi di sisi lain penonton kerap digelitik olehnya lewat berbagai humor yang efektif dan tepat guna. Jordan Peele punya rasa percaya diri yang tinggi dalam hal ini, mendapati unsur komedi sukses menjadi penyegar yang mumpuni merupakan sesuatu yang luar biasa terlebih jika mengingat pada dasarnya ini adalah sebuah, horror.

Dari sinopsis ini adalah kisah yang unik dan cenderung gila sehingga menarik menantikan seberapa jauh ia akan berkembang? Ketika Adelaide dan keluarganya masuk ke dalam situasi yang dipenuhi ketidakberdayaan Jordan Peele justru membawa cerita naik semakin kompleks. Klise memang dan sedikit menggelikan, namun bagaimana jika ternyata bukan hanya keluarga Adelaide saja yang saat ini sedang didatangi oleh doppelgänger mereka? Sketch itu kemudian mulai bertemu dengan berbagai twists. Mengandalkan go and then panic attack cerita yang juga punya isu terkait society ini terus bergerak dengan irama yang menyenangkan, pencapaian dari staging yang dilakukan Peele dari premis awal.


Ya, elemen-elemen di film ini seperti ditulis layaknya sebuah orchestra yang unik, sebuah orchestra yang berisikan aksi kejar, pertarungan, keheningan menyeramkan, hingga aksi brutal yang ditemani dengan pop or rap songs. Score dari Michael Abels juga sukses membentuk dan mempertahankan eksistensi dari kesan creepy dan chilling dari cerita. Di babak ketiga memang sedikit terasa goyang tapi tidak sampai merusak mood yang sudah terbangun sejak awal terlebih dengan pesona dari masing-masing karakter yang seolah telah memaku atensi sejak awal. Lupita Nyong'o adalah juaranya dari divisi cast, she keeps holding our attention dengan dual roles yang dia eksekusi dengan sangat cantik itu.


Overall, ‘Us’ adalah film yang sangat memuaskan. Sejak hadir melalui film Get Out sutradara Jordan Peele seolah berkata “keep your eyes on me” kepada para penonton, dan di sini ia kembali membuktikan visi artistik yang ia miliki. Dengan ‘Us’ Jordan Peele kembali membuktikan bakatnya “bermain-main” dengan horror dan komedi, menyajikan sebuah horror creepy yang dikemas dengan sangat percaya diri, mentransfer ide menarik tentang doppelgänger ke dalam bentuk horror surealis “nakal” yang akan sulit untuk dilupakan. Segmented.










1 comment :